TA’AWUDZ : A’UDZUBILLAHI MINASYAITHOIRRODZHIIM Aku berlindung kepada allah dari godaan syaithan yang terkutuk,makna nya :
dalam mengarungi hidup yang berat ini setan senantiasa menggoda manusia dengan laknatnya oleh karena itu,kita harus berlindung kepada allah agar terhindar dari laknat tersebut dengan cara mendekatkan diri kepada hukum-hukum allah BASMALAH :
BISMILLAHIRROHMANIRROHIIM Selain kita berlindung kepada hukum- hukum allah,maka kita mejalankan segala sesuatu dengan mengatas namakan allah.
Artinya kita bertindak di muka bumi ini mewakili allah (khalifah di muka bumi ini) oleh karena itu segala tindak tanduk kita harus sesuai dengan yang di inginkan oleh allah yang tercantum dalam al-qur’an.
SYAHADAT : ASYHADUALLA ILAHAILALLAH WA ASHADUANNAMUHAMADARRASULULLAH Hukum dengan sifat-sifat allah yang kita pakai dan nabi Muhammad sebagai pelaku yang kita pakai untuk mejalani kehidupan.
INNALILLAHI WA INNA ILAIHI RAJIUUN Dalam hal ini semua yang di langit dan di bumi akan kembali kepadanya,
maka kita jangan lah menyombongkan diri,segala sesuatu dengan kalimat insya allah.
Jadi jelas amalan di atas tanggung jawab yang berat bagi yang membacanya,bila mana mengingkari atau mengkhianati sansinya akan sangat berat.
Semua nya karena sahadat diri, setiap abdul jabbar akan membawa shadatnya masing- masing kelak di hari akhir dan setiap abdul jabbar akan bertanggung jawab atas diri sendiri di hadapan shadatnya.
Siapapun orang yang memvonis sesuatu karena sebab wirid nya asma abdul jabbar hanyalah semata-mata keridhoan allah terhadap hambanya yang senantiasa mengingatnya dalam keikhlasan,
“CUKUPLAH ALLAH YANG MENJADI PELINDUNG DAN HANYA KEPADA ALLAH LAH KITA MEMOHON PERLINDUNGAN,
dalam pengmalannya yang di ajarkan Mamak haji Amilin, asma abdul jabbar tidak memakai istilah guru atau murid, karena kita sama di mata allah,sama manusia nya.
APAKAH KITA SUDAH BENAR MENJADI MANUSIA ATAU SUDAHKAH MENJADI MANUSIA YANG BENAR?
Saksikan niat,ucap,dan perbuatan kita,apakah sudah betul sesuai dengan al- qur’an dan hadits.
Salah satu wasiat mamak haji Amilin yang tercantum dlm kitab wasiat Asma Mamak Haji Amilin dalam bahasa Sunda dan di terjemahkan :
ketika anda hendak mencari ilmu,harus di perhatikan bagaimana perilaku gurunya,bagaimana pelaksanaan ilmunya atau rnedah hati nya serta kasih sayang nya kepada murid.
Dengan menurunkan ilmu,sebab mencari ilmu itu wajib dengan pelaksanannya.
Mencari ilmu itu wajib bagi laki-laki dan perempuan,oleh karena itu perhatikan lah perilaku gurunya,karena ilmu yang paling utama itu adalah ilmu tingkah laku (akhlak) dan amal yang paling utama adalah memelihara tingkah laku.
Pepatah para sepuh= tetaplah seperti ilmu padi semakin berisi semakin merunduk,takut karena apa,berani punya apa.
Dalam masa penyebaran ajaran Asma Abdul Jabbar, Mamak Haji Amilin telah memberikan contoh teladan dari ajara asma yang baik.
Hingga menurut kisah pala putra da keluarga beliau yang hadir pada saat Mama Haji Amilin mendekati ajal,Mamak Haji Amilin masih berpesan :Ulah musyrik....Ulah musyrik......Ulah Musyrik..... (jangan musryik 3x), lalu beliau pun meninggal. Karena ajaran Asma Abdul Jabbar pernah di katakan sebagai aliran sesat oleh beberapa ulama,tuduhan sesat ini muncul dari masalah ke amanan,akidah dan persaingan perguruan.
Perdebatan yang serius terutama dalam pengistilahan : ABDUL JABBAR : dalam kalimah yang beliau sampaikan karena “Abdul itu di identikkan dengan makhluk bukan kholik,di khawatirkan dengan adanya penyimpangan akidah,namun alhamdulillah akhirnya setelah mencerna sesuai pemahaman HAKEKAT,
terutama dari asbabun nuzulnya masalah tersebut selesai.
Mereka menyimpulkan bahwa ajaran kalimah asma abdul jabbar mengandung penghayatan hakekat yang memang dalam. . S
etelah salah satu penerus beliau menjelaskan kepada menteri agama akhirnya dapat di terima dan akhirnya nama ajaran sesat itu di cabut,namun akhirnya asma terpececah, yang di Jakarta di sebut asma intelek oleh yang di bandung karena ilmu di pergunakan ke kalangan luas dan membantu yang lemah secara massal,
akhirnya banyak yang mengakui termasuk bapak Ali Sadikin almarhum yang pada waktu itu enjabat sebagai gubernur DKI
dalam mengarungi hidup yang berat ini setan senantiasa menggoda manusia dengan laknatnya oleh karena itu,kita harus berlindung kepada allah agar terhindar dari laknat tersebut dengan cara mendekatkan diri kepada hukum-hukum allah BASMALAH :
BISMILLAHIRROHMANIRROHIIM Selain kita berlindung kepada hukum- hukum allah,maka kita mejalankan segala sesuatu dengan mengatas namakan allah.
Artinya kita bertindak di muka bumi ini mewakili allah (khalifah di muka bumi ini) oleh karena itu segala tindak tanduk kita harus sesuai dengan yang di inginkan oleh allah yang tercantum dalam al-qur’an.
SYAHADAT : ASYHADUALLA ILAHAILALLAH WA ASHADUANNAMUHAMADARRASULULLAH Hukum dengan sifat-sifat allah yang kita pakai dan nabi Muhammad sebagai pelaku yang kita pakai untuk mejalani kehidupan.
INNALILLAHI WA INNA ILAIHI RAJIUUN Dalam hal ini semua yang di langit dan di bumi akan kembali kepadanya,
maka kita jangan lah menyombongkan diri,segala sesuatu dengan kalimat insya allah.
Jadi jelas amalan di atas tanggung jawab yang berat bagi yang membacanya,bila mana mengingkari atau mengkhianati sansinya akan sangat berat.
Semua nya karena sahadat diri, setiap abdul jabbar akan membawa shadatnya masing- masing kelak di hari akhir dan setiap abdul jabbar akan bertanggung jawab atas diri sendiri di hadapan shadatnya.
Siapapun orang yang memvonis sesuatu karena sebab wirid nya asma abdul jabbar hanyalah semata-mata keridhoan allah terhadap hambanya yang senantiasa mengingatnya dalam keikhlasan,
“CUKUPLAH ALLAH YANG MENJADI PELINDUNG DAN HANYA KEPADA ALLAH LAH KITA MEMOHON PERLINDUNGAN,
dalam pengmalannya yang di ajarkan Mamak haji Amilin, asma abdul jabbar tidak memakai istilah guru atau murid, karena kita sama di mata allah,sama manusia nya.
APAKAH KITA SUDAH BENAR MENJADI MANUSIA ATAU SUDAHKAH MENJADI MANUSIA YANG BENAR?
Saksikan niat,ucap,dan perbuatan kita,apakah sudah betul sesuai dengan al- qur’an dan hadits.
Salah satu wasiat mamak haji Amilin yang tercantum dlm kitab wasiat Asma Mamak Haji Amilin dalam bahasa Sunda dan di terjemahkan :
ketika anda hendak mencari ilmu,harus di perhatikan bagaimana perilaku gurunya,bagaimana pelaksanaan ilmunya atau rnedah hati nya serta kasih sayang nya kepada murid.
Dengan menurunkan ilmu,sebab mencari ilmu itu wajib dengan pelaksanannya.
Mencari ilmu itu wajib bagi laki-laki dan perempuan,oleh karena itu perhatikan lah perilaku gurunya,karena ilmu yang paling utama itu adalah ilmu tingkah laku (akhlak) dan amal yang paling utama adalah memelihara tingkah laku.
Pepatah para sepuh= tetaplah seperti ilmu padi semakin berisi semakin merunduk,takut karena apa,berani punya apa.
Dalam masa penyebaran ajaran Asma Abdul Jabbar, Mamak Haji Amilin telah memberikan contoh teladan dari ajara asma yang baik.
Hingga menurut kisah pala putra da keluarga beliau yang hadir pada saat Mama Haji Amilin mendekati ajal,Mamak Haji Amilin masih berpesan :Ulah musyrik....Ulah musyrik......Ulah Musyrik..... (jangan musryik 3x), lalu beliau pun meninggal. Karena ajaran Asma Abdul Jabbar pernah di katakan sebagai aliran sesat oleh beberapa ulama,tuduhan sesat ini muncul dari masalah ke amanan,akidah dan persaingan perguruan.
Perdebatan yang serius terutama dalam pengistilahan : ABDUL JABBAR : dalam kalimah yang beliau sampaikan karena “Abdul itu di identikkan dengan makhluk bukan kholik,di khawatirkan dengan adanya penyimpangan akidah,namun alhamdulillah akhirnya setelah mencerna sesuai pemahaman HAKEKAT,
terutama dari asbabun nuzulnya masalah tersebut selesai.
Mereka menyimpulkan bahwa ajaran kalimah asma abdul jabbar mengandung penghayatan hakekat yang memang dalam. . S
etelah salah satu penerus beliau menjelaskan kepada menteri agama akhirnya dapat di terima dan akhirnya nama ajaran sesat itu di cabut,namun akhirnya asma terpececah, yang di Jakarta di sebut asma intelek oleh yang di bandung karena ilmu di pergunakan ke kalangan luas dan membantu yang lemah secara massal,
akhirnya banyak yang mengakui termasuk bapak Ali Sadikin almarhum yang pada waktu itu enjabat sebagai gubernur DKI
0 komentar:
Posting Komentar