• Slide 1 Title

    This is slide 1 description. Go to Edit HTML and find this content. Replace it your own description.

  • Slide 2 Title

    This is slide 2 description. Go to Edit HTML and find this content. Replace it your own description.

  • Slide 3 Title

    This is slide 3 description. Go to Edit HTML and find this content. Replace it your own description.

  • Slide 4 Title

    This is slide 4 description. Go to Edit HTML and find this content. Replace it your own description.

  • Slide 5 Title

    This is slide 5 description. Go to Edit HTML and find this content. Replace it your own description.

  • Slide 6 Title

    This is slide 6 description. Go to Edit HTML and find this content. Replace it your own description.

Jumat, 29 November 2013

SISTEM PENGKODEAN NUMERIK DALAM AL-QUR’AN?

Posted by Trusemangat 4 dbest On 23.44 | No comments


Al-Qur’an juga mengandung keajaiban numerik. Penyisipan angka “19” secara terkode dalam ayat-ayat tertentu, dan jumlah pengulangan kata-kata tertentu merupakan contohnya.
Pengulangan kata: Di dalam Al-Qur’an, beberapa kata diulang-ulang dengan jumlah pengulangan yang sama. Misalnya:
1. Frasa “tujuh langit” diulang sebanyak 7 kali.
2. Kata “dunia” dan “akhirat” sama-sama diulang sebanyak 115 kali.
3. Kata “hari” diulang sebanyak 365 kali, sementara kata “bulan” diulang sebanyak 12 kali.
4. Kata “iman” (tanpa melihat jenis kelamin) diulang sebanyak 25 kali di sepanjang Al-Qur’an. Demikian pula kata “khianat” (suami terhadap istri atau sebaliknya) dan kata “kufur” (menutupi kebenaran).
5. Jika kita hitung kata “katakanlah”, jumlahnya ada 332. Akan didapat Jumlah yang sama jika kita menghitung jumlah pengulangan frase “mereka berkata/mengatakan”.
6. Kata “setan” digunakan sebanyak 88 kali. Kata “malaikat” pun diulang sebanyak 88 kali.
Keajaiban angka 19: Angka 19 disebut dalam Al-Qur’an dalam pernyataan tentang neraka: “Ia dijaga oleh sembilan belas penjaga.” (Surat Al-Mudatsir: 30). Angka ini juga dikodekan dalam ayat Qur’an lainnya. Misalnya:
“Dengan nama Allah, Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.”
Kalimat yang kita temui pada setiap permulan surat ini memiliki 19 huruf.
Al-Qur’an terdiri dari 114 surat; angka 114 merupakan kelipatan dari 19, sama dengan 6 dikali 19.
Ada banyak angka kelipatan 19 lainnya:
Jumlah kata “Allah” dalam Al-Qur’an adalah 2698 (19 x 142);
Jumlah kata “Maha Penyayang” dalam Al-Qur’an adalah 114 (19 x 6);
Jika kita tambahkan semua angka dalam Al-Qur’an (tanpa menghitung pengulangannya), kita akan mendapatkan angka 162.146, yakni 19 x 8534;
Surat pertama yang diwahyukan terdiri dari 19 ayat.
Banyak contoh lain yang tak terhitung jumlahnya.

Kamis, 14 November 2013

3 Keutamaan Membaca Surat Al Kahfi di Hari Jum’at

Posted by Trusemangat 4 dbest On 16.14 | No comments


Diantara amal yang dianjurkan untuk dikerjakan di malam atau hari Jum’at adalah membaca surat Al Kahfi. Dalam hadits, membaca surat Al Kahfi kadang disebutkan dengan redaksi لَيْلَةَ الْجُمْعَةِ (malam Jum’at) dan kadang disebutkan يَوْمِ الْجُمْعَةِ (hari Jum’at). Artinya, waktu disunnahkannya membaca surat Al Kahfi dimulai dari tenggelamnya matahari pada hari Kamis hingga sesaat menjelang matahari tenggelam di hari Jum’at. Membaca surat Al Kahfi di rentang waktu itu memiliki keutamaan besar.

Berikut ini 3 diantara keutamaan membaca Surat Al Kahfi di hari Jum’at:

1. Dipancarkan cahaya pada dirinya di hari kiamat kelak, dari kaki hingga ke langit

مَنْ َقَرَأَ سُوْرَةَ الْكَهْفِ لَيْلَةَ الْجُمْعَةِ أَضَاءَ لَهُ مِنَ النُّوْرِ فِيْمَا بَيْنَهُ وَبَيْنَ الْبَيْتِ الْعَتِيْقِ
"Barangsiapa membaca surat Al-Kahfi pada hari Jum’at, maka akan dipancarkan cahaya untuknya di antara dua Jum'at." (HR. Al-Hakim dan Al-Baihaqi, dishahihkan Al-Albani)

2. Diampuni dosanya antara dua Jum’at

مَنْ قَرَأَ سُوْرَةَ الْكَهْفِ فِي يَوْمِ الْجُمْعَةِ سَطَعَ لَهُ نُوْرٌ مِنْ تَحْتِ قَدَمِهِ إِلَى عَنَانِ السَّمَاءَ يُضِيْءُ لَهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ وَغُفِرَ لَهُ مَا بَيْنَ الْجُمْعَتَيْنِ
“Siapa yang membaca surat Al-Kahfi pada hari Jum’at, maka akan memancar cahaya dari bawah kakinya sampai ke langit, akan meneranginya kelak pada hari kiamat, dan diampuni dosanya antara dua jumat.” (Hadits riwayat Ibnu Umar dalam at-Targhib wa al- Tarhib)

3. Diselamatkan dari fitnah Dajjal

“Barangsiapa yang membaca sepuluh ayat dari permulaan surat al-Kahfi, maka ia dilindungi dari Dajjal.” (HR. Muslim)

Demikian 3 Keutamaan Membaca Surat Al Kahfi di Hari Jum’at, semoga semakin memotivasi kita untuk mengamalkannya. [IK/bsb]

Mengenal Wali Songo

Posted by Trusemangat 4 dbest On 16.02 | No comments


Keberhasilan penyebaran Islam di Jawa tidak lepas dari peran Ulama Sufi yang tergabung dengan Wali Songo. Proses Islamisasi yang dilakukan Wali Songo berlansung pada abad ke-15 (masa kesultanan Demak).

Kata Wali, berarti : pembela, teman dekat, dan pemimpin. Dalam hal ini biasa diartikan sebagai orang yang dekat dengan Allah SWT (Waliyullah). Sedangkan kata Songo (bahasa Jawa) berarti sembilan. Jadi secara umum Wali Songo berarti sembilan Wali yang dianggap telah dekat dengan Allah SWT., yang terus menerus beribadah kepada-Nya, dan memiliki kekeramatan (kemuliaan, keistimewaan, atau keluarbiasaan) dan kemampuan diluar kebiasaan manusia.

Mereka yang tergolong Wali Songo tersebut adalah :

1. Sunan Gresik atau Maulana Malik Ibrahim (wapat di Gresik tahun 1441 M). Sebelum datang ke Jawa, ia menetap di Kerajaan Pasai atau Perlak di Aceh. Menurut sumber sejarah, salah seorang raja Kerajaan Campa mempunyai beberapa orang putri. Salah seorang putri itu dijadikan istri Raja Majapahiat, Sri Kertawijaya, yang memerintah Kerajaan Majapahi. Perkawinan itu melahirkan Arya Damar, Adipati Sriwijaya. Putri lain dari Raja Campa itu dikawinkan dengan Maulana Malik Ibrahim, dari hasil perkawinannya itu kemudian melahirkan Raden Rahmat (Sunan Ampel).

2. Sunan Ampel atau Raden Rahmat (lahir di Campa, Aceh tahun 1401 dan wapat di Ampel tahun 1481). Beliau adalah penerus cita-cita dan perjuangan Maulana Malik Ibrahim, dan terkenal sebagai perancang pertama kerajaan Islam di Jawa, dan dialah yang mengangkat Raden Fatah sebagai sultan pertama Demak. Ia memulai aktivitasnya dengan mendirikan pesantren pertama di Jawa Timur, yaitu Pesantren Ampel Denta di dekat Surabaya. Di pesantren inilah Sunan Ampel mendidik para pemuda Islam untuk menjadi da’i yang akan disebar ke seluruh Jawa. Diantara pemuda yang dididiknya antara lain ; Raden Paku yang kemudian dikenal dengan nama Sunan Giri, Raden Fatah (putra Prabu Brawijaya V, Raja Majapahit) yang menjadi sultan pertama kesultanan Islam di Bintoro (Demak), Raden Makhdum Ibrahim (putra Sunan Ampel sendiri) yang kemudian dikenal dengan nama Sunan Bonang, Syarifuddin yang kemudian dikenal dengan nama Sunan Drajat, Maulana Ishak yang diutus untuk mengislamkan Blambangan.

3. Sunan Bonang atau Raden Makhdum Ibrahim (lahir di Ampel, Surabaya tahun 1465 dan wapat di Tuban tahun 1525). Ia dianggap sebagai pencipta gending pertama untuk mengembangkan Islam di pesisir utara Jawa Timur. Sunan Bonang dan para wali lainnya dalam menyebarkan agama Islam selalu menyesuaikan diri dengan corak dan kebudayaan masyarakat Jawa yang sangat menggemari wayang dan musik gamelan. Syair lagu gamelan ciptaan wali berisi pesan tauhid, sikap menyembah Allah dan tidak menyekutukan-Nya. Setiap bait lagu diselingi syahadatain dan gamelan yang mengiringinya disebut sekaten.

4. Sunan Giri atau Raden Paku atau Sultan Abdul Fakih (lahir di Blambangan pada pertengahan abad ke-15 dan wapat di Giri tahun 1506). Ia adalah putra Maulana Ishak. Salah seorang saudaranya juga termasuk Wali Songo yaitu Raden Abdul Kadir (Sunan Gunung Djati). Dalam perjalanan ibadah haji ke Mekkah Sunan Giri dan Sunan Bonang mampir di Pasai untuk memperdalam pengetahuan keislaman. Ketika itu Pasai menjadi tempat berkembangnya Ilmu Tauhid, Keimanan dan Ilmu Tasawwuf. Disini ia menemukan Ilmu Laduni sehingga gurunya memberi anugerah gelar ‘Ainul Yaqin. Ia banyak mengirim juru dakwah ke luar jawa seperti : Madura, Bawean, Kangean, Ternate, dan Tidore.

Sunan Giri terkenal sebagai lambang pemersatu bangsa Indonesia yang dirintis pada abad ke-15 Masehi. Jika Gajah Mada dipandang sebagai pemersatu bangsa dengan kekuatan meliter dan politiknya, maka Sunan Giri dikenal dengan ilmu dan pengembangan pendidikannya.

5. Sunan Drajat atau Raden Kosim atau Syarifuddin (lahir di Ampel Denta, sekitar tahun 1470 dan wapat di Sedayu Gresik pada pertengahan abad ke-16). Hal paling menonjol dalam dakwah Sunan Drajat adalah perhatiannya yang sangat serius pada masalah-masalah sosial sehingga ia dikenal berjiwa sosial. Ia juga dikenal sebagai pencipta tembang Jawa, yaitu tembang Pangkur yang hingga sekarang masih banyak digemari masyarakat.

Pemikiran kesufian Sunan Drajat yang menonjol adalah upaya menyadarkan manusia dari ambisi jabatan dan kedudukan yang akan mendorong manusia untuk menikmati dunia dengan pola hidup berfoya-foya dan memuaskan nafsu perut. Ia berpendapat, perut adalah sumber segala syahwat dan penyakit jasmani dan rohani. Jika perut diisi makanan dan minuman enak, timbulah nafsu serakah, yang kemudian timbullah nafsu-nafsu yang lain, seperti ; syahwat kelamin, permabukan, perjudian, dan lain-lain.

Karena pola hidup mewah harus dicapai dengan jalan menguasai pangkat dan kedudukan, maka orang berlomba mengejar pangkat dan kedudukan meskipun dengan jalan kezholiman, kecurangan dalan politk dan makar. Untuk itulah Sunan Drajat selalu menyuruh santrinya agar memelihara perutnya; makan dan minum sekedar yang dibutuhkan bagi kesehatan jasmani dan rohani dan tidak berlebihan. Makan dan minum tidak sembarangan tetapi yang suci dan halal agar zat-zat darah yang terbentuk darinya menjadi bersih untuk perbuatan anggota badan sehingga menumbuhkan kejernihan berfikir. Diingatkannya, bahwa perut yang kenyang dapat menjadi sumber segala penyakit dan menyebabkan otak menjadi tumpul, malas berfikir, dan malas menjalankan ibadah kepada Allah.

Kepada pembesar negara, Sunan Drajat menasihati mereka agar selalu memperhatikan kesejahteraan rakyat.

6. Sunan Kalijaga atau Raden Mas Syahid (lahir akhir abad ke-14 dan wafat pada pertengahan abad ke-15). Beliau terkenal sebagai wali yang berjiwa besar, berwawasan luas, berpikiran tajam dan intelek, dan berasal dari suku Jawa asli. Daerah operasi dakwah Sunan Kalijaga tidak terbatas, bahkan sebagai muballigh ia berkeliling dari satu daerah ke daerah yang lain. Karena dakwahnya yang intelek para bangsawan dan cendikiawan sangat simpati kepadanya, termasuk lapisan masyarakat awam dan penguasa. Dalam melaksanakan pemerintahan Demak, Raden Fatah sangat menghargai nasihat-nasihat Sunan Kalijaga. Ia juga sangat berjasa dalam perkembangan wayang purwa atau wayang kulit yang bercorak islami. Ia juga berjasa dalam membuat corak batik bermotif burung (kukula). Kata tersebut ditulis dalam bahasa Arab menjadi qu dan qila, yang berarti “Peliharalah ucapanmu sebaik-baiknya”.

Pemikiran kesufian yang ditampilkan Sunan Kalijaga adalah tentang konsep zuhud. Pemikiran zuhud-nya bermula dari upaya membangun kesadaran masyarakat pada arti bekerja dan beramal. Orang harus bekerja apa saja asalkan layak bagi martabat manusia. Bekerja untuk memperoleh makanan yang halal dan pantas untuk diri dan keluarganya. Manusia berupaya keras untuk memperoleh kekayaan, tetapi tetap diingatkan agar tidak hidup mewah dan royal terhadap harta. Harta kekayaan yang dimiliki sesungguhnya untuk menunaikan kewajiban zakat, haji, sosial, dan ibadah lainnya.

Mencari harta dan kekayaan tidak boleh menggunakan jalan tercela dan serakah. Oleh sebab itu, sekalipun harta dunia ini penting, tetapi harus diperoleh dengan cara yang halal dan menjuhi cara yang haram, bahkan syubhat. Dibanding dengan keutamaan akhirat maka dunia macam apapun sesungguhnya sangat kecil. Itulah arti sikap zuhud yang diajarkan oleh Sunan Kalijaga.

7. Sunan Kudus atau Ja’far Sadiq (lahir di Kudus pada abad ke-15 dan wafat tahun 1550). Menurut silsilahnya, Sunan Kudus atau Ja’far Sadiq masih mempunyai hubungan keturunan dengan Nabi Muhammad SAW. Silsilah lengkapnya adalah Ja’far Sadiq bin Raden Usman Haji bin Raja Pendeta bin Ibrahim as-Samarkandi bin Maulana Muhammad Jumadilkubra bin Zaini al-Husein bin Zaini al-Kubra bin Zainul Alim bin Zainal Abidin bin Sayyid Husein bin Ali ra. Diantara para Wali Songo, Sunan Kudus mendapat julukan wali al-‘ilmi (orang yang luas ilmunya). Oleh karena itu, ia didatangi oleh banyak penuntut ilmu dari berbagai daerah di Nusantara. Ia juga pernah menjadi Panglima Perang Kesultanan Demak. Ia juga pernah menciptakan berbagai cerita keagamaan dan yang paling terkenal adalah Gending Maskumambang dan Mijil.

8. Sunan Muria atau Raden Umar Said atau Raden Prawoto (lahir abad ke-15). Ia adalah putra Sunan Kalijaga dan berjasa menyiarkan Islam di pedesaan-pedesaan pulau Jawa. Dijuluki Sunan Muria karena pusat kegiatan dakwahnya dan makamnya di Gunung Muria. Dalam rangka berdakwah melalui budaya ia menciptakan tembang dakwah Sinom dan Kinanti.

Sunan Muria mencerminkan seorang sufi yang zuhud, yang memandang sangat kecil pada dunia ini. Oleh sebab itu, ia tidak silau terhadapnya. Tugasnya sehari-hari adalah mengasuh dan mendidik para santri yang ingin menyelami ilmu tasawwuf, didampingi oleh putranya Raden Santri. Seperti halnya sufi-sufi yang lain, Sunan Muria mencermin kan pribadi yang menempatkan rasa cintanya kepada Allah diatas segala-galanya. Sepanjang hidupnya dihabiskan untuk beribadah kepada Allah SWT. Ia melihat sekeliling dengan empat mata; dua mata di kepala untuk melihat dunia di sekitarnya dan dua mata di hatinya untuk melihat kebenaran dan kemuliaan. Cahaya pandangnya senantiasa jauh menembus ke alam yang tak terjangkau oleh akal pikiran. Ia selalu memohon kepada Allah : “Ya Tuhan, beri aku cahaya dan tambahkan cahaya itu. Beri aku cahaya di hati, telinga, mata, rambut, daging, dan tulang, bahkan disetiap butiran darah dan sel-sel syaraf sekalipun”.

Sunan Muria menumpahkan ibadahnya dengan bermunajat kepada Allah SWT. Dia juga mengajarkan tata krama dzikir kepada kepada Allah. Dibawah bimbingannya orang-orang membenamkan dirinya untuk berdzikir kepada Allah. Hatinya senantiasa ingat kepada Allah, dan lisannya tak pernah kering mengucapkan kalimah Laa ilaaha illallah . Tangannya tak henti-hentinya menghitung butiran-butiran tasbih, terkadang diiringi goyangan badannya dari kanan ke kiri sebanyak hitungan dzikir yang dilisankan dengan suara pelan dan syahdu.

Sunan Muria bersama santrinya mengisi hari-hari senggang nya di Tanjung Jepara yang terpencil dari keramaian duniawi untuk berdzikir dan berdo’a.

9. Sunan Gunung Jati atau Syarif Hidayatullah (lahir di Mekkah tahun 1448 dan wapat di Gunung Jati, Cirebon Jawa Barat). Ia banyak berjasa menyebarkan Islam di Pulau Jawa, terutama di Jawa Barat. Ia adalah pendiri dinasti raja-raja Cirebon dan Banten. Sunan Gunung Jati adalah cucu Raja Pajajaran, Prabu Siliwangi. Dari perkawinan Prabu Siliwangi dengan Nyai Subang Larang, lahirlah Raden Walangsung sang, Nyai Lara Santang, dan Raja Sengara. Dari Nyai Lara Santang lahirlah Syarif Hidayatullah. Dari Cirebon, Sunan Gunung Jati mengembangkan agama Islam kedaerah lain di Jawa Barat seperti ; Majalengka, Kuningan, Kawali (Galuh), Sunda Kelapa dan Banten. Ia meletakkan dasar pengembangan Islam dan perdagangan orang-orang Islam di Banten tahun 1525 atau 1526. Ketika kembali ke Cirebon, Banten diserahkan kepada anaknya, Sultan Maulana Hasanuddin yang kemudian menurunkan raja-raja Banten. Sunan Gunung Jati mendapat penghormatan dari raja-raja lain di Jawa, seperti Demak dan Pajang, ia diberi gelar Raja Pandita karena kedudukannya sebagai raja dan ulama.

Saudara - saudara halus kita menurut "Jawa "

Posted by Trusemangat 4 dbest On 15.57 | No comments


Dizaman modern ini,selain ada banyak orang yang bertanya :

” Siapa Aku ini?” – “Who am I?”,

“ Mengapa Aku disini?’ – “ Why am I here?”

“ Dari mana Aku datang?’- “ Where do I come from?”.

Ada juga yang bertanya apakah sebenarnya atau adakah” saudara-saudara halus” dari seorang manusia. Anak muda sekarang menyebutnya antara lain dengan istilah soulmates, teman atau saudara jiwa. Soulmates yang utama adalah jiwa yang amat dekat ikatannya seperti yang menjadi suami atau istri, saudara kandung pria dan wanita, anak atau orang tua ataupun sahabat dekat.

Soulmates yang menjadi teman-teman baik didalam kehidupan duniawi, ada juga kelompok soulmates yang adalah para individu yang sering saling berhubungan karena ada sebabnya/ kepentingannya. Misalnya antara murid dengan pengajarnya.

Di dunia yang banyak ditinggali manusia, didalam pergaulan ini selain ada soul/jiwa yang sudah dikenal sebelumnya dialam kelanggengan atau immortal life, banyak pula yang tidak dikenal. Ini sesuatu yang lumrah saja, karena didunia ini, kita juga tidak mungkin berhubungan dekat ataupun bahkan mengenal dari dekat dengan semua orang.


Saudara-saudara halus

Sejak kuno, spiritualitas Jawa mengakui bahwa setiap orang mempunyai saudara-saudara halus yang mendampinginya. Mereka tentu tidak kelihatan oleh mata biasa ,karena mereka tidak berbadan fisik. Mereka itu ada dan berbadan halus yang berujud sinar.

Dalam pemahaman spiritualitas universal dinyatakan bahwa setiap manusia selalu didampingi oleh spirit guide atau pengawal suksma, bisa satu pengawal bisa lebih. Para guides atau pengawal juga berasal dari dunia suksma.

Seperti kita telah fahami bahwa manusia sejati adalah suksma yang memakai pakaian badan halus dan badan fisik yang sesuai. Suksma atau jiwa hidup langgeng atau immortal, yang rusak adalah raga. Bila raga rusak, maka suksma/jiwa kembali kealam asal atau dalam bahasa sehari-hari disebut meninggal dunia. Orang Jawa kuno bilang : Kembali kemula-mula, pulang keharibaan Gusti, Tuhan.

Manusia hidup yang berujud bleger- raga eteris dan fisik, didalamnya berupa suksma, yang dalam spiritualitas sering dipanggil pribadi sejati atau Higher Self dan pada penampilan luarnya berujud manusia yang beraga.( Mengenai Pribadi Sejati atau Higher Self, ada sementara spiritualis muda kita, yang menyebutnya dengan “ Kembaran Saya”, mereka berdalih pada waktu ketemu dengan Pribadi Sejati, rupa dan bentuknya persis seperti dirinya).

Menurut kawruh Kejawen, pengetahuan spiritual Jawa yang merupakan satu kebenaran dan kenyataan, setiap manusia selalu didampingi oleh saudara-saudara halusnya. Dari begitu banyak bibit kehidupan berupa sperma sehat calon Bapak yang masuk dalam gua garba ibu, hanya satu yang menjadi janin dan ketika sudah 9/sembilan bulan dikandungan ibu, terlahir sebagai bayi.

Bisa juga dua atau lima , kalau terjadi bayi kembar. Jadi banyak bibit kehidupan yang tidak mendapatkan kesempatan untuk terlahir sebagai bayi manusia.Sedangkan yang telah menjadi bayi , tumbuh menjadi manusia untuk menjalani kehidupan didunia ini. Oleh karena itu, kita yang menjadi manusia , wajib mensyukuri hidup ini dan mengisi kehidupan didunia ini dengan benar, baik dan berguna bagi sesama dan jagat ini.

Manusia dalam kiprahnya menjalani kehidupan dibumi , selalu didampingi oleh saudara-saudara halusnya kapanpun dan dimanapun dia berada. Para saudara halus ini mendapatkan tugas dari Sang Pencipta Kehidupan, Gusti, Tuhan untuk membantu dan menjaga saudaranya yang pada saat ini menjadi manusia dibumi.


Siapa saja saudara halus itu?

Saudara halus – sedulur alus yang tidak berbadan fisik itu menurut kepercayaan tradisional Jawa selalu membantu saudaranya yang manusia dengan jalan menyertai, melindungi, membantu supaya saudaranya yang manusia menjalani kehidupannya dengan selamat, sehat, sejahtera selama hidup dibumi ini. Tugas sedulur alus tersebut sesuai dengan paugeran – ketentuan dari Gusti.

Saudara halus itu jumlahnya banyak, mari kita coba mengenali mereka :

Mar dan Marti, biasa dipanggil Mar Marti.

Mereka adalah saudara manusia yang lebih tua. Mereka tidak ikut dilahirkan melalui gua garba ibu. Mar yang paling tua merefleksikan perjuangan ibu sewaktu melahirkan bayi. Dia adalah daya, kekuatan yang kuat, hebat untuk hidup dan melindungi hidup.

Marti merefleksikan perjuangan ibu setelah melahirkan. Perjuangannya berhasil, lega rasanya. Oleh karena itu Mar Marti tinggi pangkatnya, sebagai Raja dan Ratu. Secara mistis warnanya berupa cahaya putih bersih dan kuning muda jernih.

Mar Marti membantu manusia yang dikawalnya ,hanya untuk hal-hal yang penting, dalam keadaan yang benar-benar diperlukan. Karena derajat Mar Marti adalah bagai Raja dan Ratu, maka manusia yang meminta bantuan mereka adalah yang punya perbuatan, pikiran dan rasa yang jernih. Menurut istilah Kejawen adalah manusia yang telah melakukan tapabrata terlebih dahulu, yang sudah melakukan laku spiritual yang sungguh-sungguh.


Sedulur papat kalimo pancer

Saudara empat yang kelima pancer, yaitu :

Kakang Kawah : Kakak Kawah, yang keluar dari rahim ibu, sebelum sibayi. Warnanya putih, tempatnya di Timur.

Adi Ari-ari : Adik ari-ari, yang keluar dari rahim ibu, sesudah si bayi. Warnanya kuning, tempatnya di Barat.

Getih : Darah yang keluar dari rahim ibu sewaktu melahirkan. Warnanya merah, tempatnya di Selatan.

Puser : Pusar, yang dipotong sesudah kelahiran bayi. Warnanya hitam, tempatnya di Utara.

Pancer : Pancer adalah bleger ,wujud badan jasmani yang ada ditengah keempat saudara yang lain yang tidak punya raga fisik.

Sedulur papat kalimo pancer juga disebut Keblat papat, kalimo tengah ,artinya : Kiblat empat, yang kelima ditengah.( Mengenai kiblat: Timur, Selatan, Barat, Utara dan Tengah, ini mengandung pemahaman tersendiri dalam spiritualitas Kejawen, yang akan diuraikan dilain kesempatan).

Para saudara halus ini mempunyai tugas untuk membantu manusia didalam menjalani kehidupan sehari-hari.
Selanjutnya ada saudara-saudara halus yang dipanggil sebagai :

Kabeh kadang ingsun kang metu saka margo ino lan kang ora metu saka marga ino.

Semua saudaraku, yang ada melalui rahim ibu dan yang tidak melalui rahim ibu.

Kabeh kadang ingsun kang ora katon miwah kang ora karawatan.

Semua saudaraku yang tidak kelihatan dan tidak terawat.

Kabeh kadang ingsun kang lahir bareng sadino sawengine karo aku.

Semua saudaraku yang lahir siang malam bersamaku.

Jadi, memang benar saudara halus manusia itu ada banyak, mereka juga sering disebut sedulur sinarawedi- saudara terdekat. Dari sudut kebatinan, ada yang menyebut mereka makdum sarpin.


Perlu dikenal

Para pinisepuh Kejawen mengajarkan supaya kita semua mengenal dan syukur kalau mau ngerteni – memahami saudara halus kita. Mereka itu selalu mengawal dan membantu kita, disadari atau tidak, karena mereka dapat tugas dari Gusti, Tuhan. Tentunya ,si manusia juga harus berbuat dan berkemauan yang baik.

Perlu diketahui bahwa para saudara halus tersebut merasa senang kalau kita mengetahui kehadiran dan keberadaan mereka, terlebih kalau kita memperhatikan mereka. Kalau mereka merasa dianggap dan diperhatikan tentu mereka akan lebih rajin dan giat membantu. Mereka senang bila setiap saat diajak berpartisipasi dalam setiap kegiatan kita, seperti : makan, minum, belajar, bekerja, menyopir, mandi dsb.

Contoh mengajak saudara halus kita, katakan dalam batin :

“ Semua saudara halusku ( secara lengkap adalah : Kakang kawah, adi ari-ari, getih, puser, kadang ingsun papat kalimo pancer, kabeh kadang ingsun kang metu saka margo ino lan kang ora metu saka margo ino, kabeh kadang ingsun kang ora katon miwah kang ora karawatan, kabeh kadang ingsun kang lahir bareng sadino sawengine karo aku), saya mau makan, bantulah saya – Aku arep mangan, ewang-ewangono. Artinya supaya kita dibantu bisa makan dengan selamat dan makanan itu juga baik untuk kita.

“ Semua saudara halusku, bantulah saya menyopir mobil ini atau naik motor ini supaya selamat dan lancar sampai ke kampus atau ke kantor”. Artinya supaya dibantu supaya tidak ada halangan maupun kecelakaan.

“ Semua saudara halusku, bantulah saya dalam bekerja, sehingga pekerjaan saya lancar dan benar”.


Perlindungan pada waktu tidur

Pada waktu tidur, kita tidak bilang supaya dibantu tidur. Nanti mereka semua tidur dan tidur itu bukan kebutuhan mereka. Katakan dalam batin : “ Kabeh sedulur alusku, aku arep turu, reksanen aku sajerone turu, yen ana kang ngganggu utawa mbebayani tandangono utawa gugahen aku”. Artinya :

“ Semua saudara halusku, saya mau tidur, lindungilah saya. Kalau ada yang mengganggu atau membahayakan, kamu atasi atau kamu bangunkan aku”.

Sambil merebahkan badan ditempat tidur, sebelum menutup mata, letakkan telapak tangan kanan diatas dada , menyentuh jantung, katakan dalam batin : “Saya juga hidup “–“ Aku iyo urip”.

Berdasarkan pengalaman, biasanya tidur nyenyak, selamat, bangun tidur sehat, cerah.


Akrab dengan saudara halus

Hubungan akrab dengan semua saudara halus bisa dilakukan dengan biasa melakukan komunikasi. Seperti juga dalam pergaulan antar manusia, kalau sering terjadi komunikasi, tentulah hubungannya menjadi lebih terbiasa dan bahkan menjadi akrab. Kalau sudah akrab, bisa terjadi hubungan yang saling membantu.

Jalinan komunikasi pertama adalah : Anda sering menyebut nama mereka secara lengkap, satu per satu. Ini anda lakukan karena anda perlu minta dibantu atau dilindungi. Dengan menyebut mereka dan minta bantuan itu artinya anda mengakui keberadaan mereka dan bahwa mereka adalah saudara-saudara anda yang anda sayangi dan perlukan. Jadi menyebut mereka dan minta kerjasama mereka, itu tidak merendahkan mereka maupun anda, itulah kenyataan yang digariskan Gusti, sesuai Kejawen. Ini adalah tindakan terhormat karena anda dan saudara-saudara anda adalah dari satu sumber yang sama yaitu atas karsa Gusti.

Seandainya anda, tidak pernah menyapa mereka, maka sebagai sesama makhluk mereka juga merasa bahwa keberadaan mereka tidak anda perhatikan dan perlukan. Mereka akan tidak antusias mendampingi, melindungi dan membantu anda, meskipun itu tugas alami mereka atas kehendak Gusti. Maka jangan heran kalau kita lihat banyak teman, kenalan kita yang hidupnya kesandhung-sandhung – banyak menghadapi kendala, sial, nasib jelek dan sebagainya. Mungkin saja mereka tidak dibantu secara optimal oleh saudara-saudara halusnya sendiri, selain ada masalah karma.

Hendaknya diketahui bahwa para saudara halus itu berada didunia dengan tanpa raga fisik, itu adalah juga latihan bagi mereka, bila nanti satu ketika ,mereka diperbolehkan menjalani kehidupan sebagai manusia oleh Gusti, Tuhan. Bila mereka bisa menjalankan tugas dan kewajibannya dengan baik, itu harapan lebih besar dan lebih cepat untuk muncul dibumi sebagai manusia.

Mereka juga senang kalau manusia yang dikawal sukses, maju dan baik kehidupannya. Sebaliknya ,bila yang dikawal tidak baik, tidak memahami mereka, mereka juga punya rasa bosan. Lalu timbul perasaannya :” Buat apa mendampingi lama-lama manusia seperti ini. Lebih baik dia cepat dipanggil kembali kealam asal yaitu alam suksma dan kamipun juga bebas tugas dan juga kembali kealam suksma. Disana kami menanti anugerah Gusti untuk diciptakan sebagai manusia dan boleh hidup dibumi sesuai ketentuan”.

Komunikasi dan ajakan kepada saudara halus yang utama adalah ketika kita manembah kepada Gusti. Kita ajak mereka, disebut namanya satu persatu untuk membantu dan melindungi kita dan penyembahan kita, semadi kita, meditasi kita diperkenankan oleh Gusti.

Pendekatan kita yang kedua adalah ketika kita melakukan laku spiritual untuk memperteguh iman kita untuk percaya, berbakti dan mendekatkan diri kepada Gusti. Ajaklah saudara halus untuk membantu dan melindungi.

Pendekatan ketiga supaya akrab dengan saudara halus adalah supaya mereka membantu kita dalam menjalankan tugas kehidupan yang baik dan benar supaya berhasil dan tidak terkena halangan atau goda yang negatif.
Pendekatan yang lain ketika kita mengajak saudara halus kita membantu kita supaya kita berhasil mencapai cita-cita dan keinginan yang baik.

Menurut pengalaman para pinisepuh dan yang sudah akrab dengan saudara-saudara halus, sebenarnya mereka itu masing-masing punya kekhususan a.l .:

Mar Marti, hanya membantu dalam hal yang sungguh perlu dalam kehidupan seseorang. Kakang Kawah dan Adi Ari-ari adalah yang banyak membantu dalam memenuhi kehendak yang baik. Kakang Kawah selalu membantu sebaik-baiknya terjadinya satu cita-cita/ keinginan, sedangkan Adi Ari-ari selalu mendukung dan menyenangkan. Getih membantu menggerakkan gairah dan semangat, Puser memperhatikan kemauan dan kebutuhan duniawi.

Sedangkan bagi saudara-saudara spiritualis yang sudah serasi hubungannya dengan Pribadi Sejati atau Higher Self, Pribadi Sejati bukan untuk permintaan apapun ,apalagi yang bersifat keduniawian,tetapi untuk sumarah – berpasrah total kepada Gusti.Pada tataran ini seorang manusia sejati sebenarnya telah memasuki tataran kesadaran spiritual yang jarang digapai oleh orang biasa.

Blogroll

http://beladiri-alhikmah.blogspot.com http://nationalgeographic.co.id http://www.banjoemas.com/

About