Imam Jalaudin as-Suyuthi (wafat tahun 911 H) dalam kitabnya Al-Itqan fi Ulum al-Qur’an menulis: “Disunahkan
membaca Al-Qur’an dengan tadabbur [merenungkan kandungan maknanya] dan
tafahhum [berusaha memahami kandungan maknanya], karena hal itu
merupakan maksud teragung dan tujuan terpenting [dari membaca
Al-Qur'an], dengannya dada akan lapang dan hati akan mendapatkan
cahaya.”
Allah Ta’ala berfirman:
كِتَابٌ أَنْزَلْنَاهُ إِلَيْكَ مُبَارَكٌ لِيَدَّبَّرُوا آيَاتِهِ
‘[Al-Qur'an adalah] sebuah kitab yang Kami turunkan kepadamu, penuh berkah, agar mereka mentadabburi ayat-ayatnya…” (QS. Shad [38]: 29)
Allah Ta’ala juga berfirman:
أَفَلَا يَتَدَبَّرُونَ الْقُرْآنَ أَمْ عَلَى قُلُوبٍ أَقْفَالُهَا
“Maka apakah mereka tidak mentadabburi Al-Qur’an ataukah pada hati mereka terdapat gembok-gembok penghalangnya?” (QS. Muhammad [47]: 24)
Imam Muhammad Thahir bin ‘Asyur at-Tunisi (wafat tahun 1393 H) menulis:
وَحَرْفُ أَمْ لِلْإِضْرَابِ الِانْتِقَالِيِّ. وَالْمَعْنَى: بَلْ عَلَى قُلُوبِهِمْ أَقْفَالٌ وَهَذَا الَّذِي سَلَكَهُ جُمْهُورُ الْمُفَسِّرِينَ
“Huruf am [ataukah] dalam ayat tersebut berfungsi sebagai bentuk kebalikan pepindahan. Maknanya adalah [mereka tidak mentadaburi Al-Qur'an] justru [karena] pada hati mereka terdpat gembok-gembok penghalangnya. Inilah penafsiran yang ditempuh oleh mayoritas ulama tafsir.” (Muhammad Thahir at-Tunisi, At-Tahrir wa at-Tanwir fit Tafsir, 26/113)
Maksud dari pernyataan Imam Muhammad Thahir bin ‘Asyur at-Tunisi diatas adalah, ketika tafsiran AL-Qur’an telah dirubah2 oleh ulama-ulama yg mementingkan politik, maka kita patut untuk mentadaburi AL-Qur’an untuk mengetahui makna tafsiran yg sebenarnya, seperti dibawah ini..
“Sesungguhnya Allah tidak mencabut ilmu dengan mencabutnya dari hamba-hamba. Akan tetapi Dia mencabutnya dengan diwafatkannya para ulama sehingga jika Allah tidak menyisakan seorang alim pun, maka orang-orang mengangkat pemimpin dari kalangan orang-orang bodoh. Kemudian mereka ditanya, mereka pun berfatwa tanpa dasar ilmu. Mereka sesat dan menyesatkan.” (HR. Al-Bukhari no. 100 dan Muslim no. 2673)
“AL-Qur’ an adalah pedoman hidup manusia, semua sejarah ada di dalamnya, bukan hanya sejarah dari negeri arab atau timur tengah, tetapi juga indonesia dan seluruh dunia..”
AL-Qur’an datang, tidak hanya meluruskan ilmu Tauhid dan AKhlak manusia, tetapi juga meluruskan sejarah-sejarah terdahulu….
Sejak Van Erp tahun 1817 yg mengatakan bahwa Borobudur adalah Candi Budha, sampai sekarang pernyataan itu dianggap sebagai KEBENARAN.
Pada saat itu orang yg mendalami dunia sejarah kepurbakalaan di Indonesia berdasarkan AL-Qur’an sangat sedikit dan mungkin belum ada (lihatlah dimana bukti2 sejarah dari para ulama tafsir terdahulu?? sementara kita tahu bahwa dahulu khilafah runtuh dikarenakan para zionis eropa dan dukungan dari negeri arab sendiri, apakah kita tidak berprasangka bahwa tafsiran pada saat itu sudah diubah2 dikarenakan zionis tidak ingin sama sekali khilafah bangkit kembali). Karena tafsir AL-Qur’an pertama dalam bahasa bahasa Indonesia baru terbit 1928. (Alfurqon oleh A Hasan).
Tentu saja ucapan Van Erp itu terbiarkan berlama-lama tanpa ada yg mengoreksinya. Sekarang sudah waktunya untuk dipertanyakan. Karena jika pernyataan Van Erp itu salah, umat manusia lah yg seluruhnya akan dirugikan. Terutama yang dirugikan adalah Indonesia. Ini PR untuk DPR yg kerjaannya hanya menyusahkan rakyat. Kita perlu undang2 untuk melindungi hal semacam ini, undang2 berdasarkan syariat islam, agar kita dapat melakukan Sidang Uji Materi. Jika tidak, kita akan dirugikan sepanjang zaman.
AL-Qur’an adalah bukti untuk tiap sesuatu dan penjelasan tiap sesuatu (bermakna luas). Maka di mana negeri saba atau negeri syam itu tentulah dapat dijelaskan dan dibuktikan dengan AL-Qur’an……………….
“………Bahkan dia mengoreksi yang di hadapannya dan penjelasan tiap sesuatu” (Q.S. Yusuf:111)
Tahukah anda? Bahwa sebenarnya Kronologi Sejarah Islam Indonesia dan peradabannya ada di ayat-ayat AL-Qur’an Suroh An-Naml 16-48 dan di Suroh Saba 12-41 ? entah mengapa ada yang menutup-nutupi kebenaran sejarah islam dan peradabannya yg sangat maju di negeri Indonesia ini, mungkin juga di karenakan orang-orang indonesia terdahulu yang telah berbuat zhalim terhadap dirinya sendiri, hingga mereka mendustakan ayat-ayat ALLAH SWT dan menganggapnya sihir yg diada-adakan, sehingga ALLAH SWT pun tidak meridhoi peradaban islam di Indonesia dikarenakan orang-orang Indonesia terdahulu tidak bersyukur akan kebesaran ALLAH SWT dan mensyukuri nikmatNYA. Berikut Kronologi Sejarah Islam Indonesia dan Peradaban Islam di Indonesia yg di ambil dari AL-Qur’an :
بِسْمِ اللَّـهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيمِ (Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang).
An Naml:16 ﴿
Dan Sulaiman telah mewarisi Daud, dan dia berkata: “Hai Manusia, kami telah diberi pengertian tentang suara burung dan kami diberi segala sesuatu. Sesungguhnya (semua) ini benar-benar suatu kurnia yang nyata”.
﴾ An Naml:17 ﴿
Dan dihimpunkan untuk Sulaiman tentaranya dari jin, manusia dan burung lalu mereka itu diatur dengan tertib (dalam barisan).
﴾ An Naml:18 ﴿
Hingga apabila mereka sampai di lembah semut berkatalah seekor semut: Hai semut-semut, masuklah ke dalam sarang-sarangmu, agar kamu tidak diinjak oleh Sulaiman dan tentaranya, sedangkan mereka tidak menyadari”;
﴾ An Naml:19 ﴿
maka dia tersenyum dengan tertawa karena (mendengar) perkataan semut itu. Dan dia berdoa: “Ya Tuhanku berilah aku ilham untuk tetap mensyukuri nikmat Mu yang telah Engkau anugerahkan kepadaku dan kepada dua orang ibu bapakku dan untuk mengerjakan amal saleh yang Engkau ridhai; dan masukkanlah aku dengan rahmat-Mu ke dalam golongan hamba-hamba-Mu yang saleh”.
﴾ An Naml:20 ﴿
Dan dia memeriksa burung-burung lalu berkata: “Mengapa aku tidak melihat hud-hud, apakah dia termasuk yang tidak hadir.
﴾ An Naml:21 ﴿
Sungguh aku benar-benar akan mengazabnya dengan azab yang keras atau benar-benar menyembelihnya kecuali jika benar-benar dia datang kepadaku dengan alasan yang terang”.
Maka tidak lama kemudian (datanglah hud-hud), lalu ia berkata: “Aku telah mengetahui sesuatu yang kamu belum mengetahuinya; dan kubawa kepadamu dari negeri Saba suatu berita penting yang diyakini.
﴾ An Naml:23 ﴿
Sesungguhnya aku menjumpai seorang wanita yang memerintah mereka, dan dia dianugerahi segala sesuatu serta mempunyai singgasana yang besar.
﴾ An Naml:24 ﴿
Aku mendapati dia dan kaumnya menyembah matahari, selain Allah; dan syaitan telah menjadikan mereka memandang indah perbuatan-perbuatan mereka lalu menghalangi mereka dari jalan (Allah), sehingga mereka tidak dapat petunjuk,
﴾ An Naml:25 ﴿
agar mereka tidak menyembah Allah Yang mengeluarkan apa yang terpendam di langit dan di bumi dan Yang mengetahui apa yang kamu sembunyikan dan apa yang kamu nyatakan.
﴾ An Naml:26 ﴿
Allah, tiada Tuhan Yang disembah kecuali Dia, Tuhan Yang mempunyai ‘Arsy yang besar”.
﴾ An Naml:27 ﴿
Berkata Sulaiman: “Akan kami lihat, apa kamu benar, ataukah kamu termasuk orang-orang yang berdusta.
﴾ An Naml:28 ﴿
Pergilah dengan (membawa) suratku ini, lalu jatuhkan kepada mereka, kemudian berpalinglah dari mereka, lalu perhatikanlah apa yang mereka bicarakan”
﴾ An Naml:30 ﴿
Sesungguhnya surat itu, dari SuIaiman dan sesungguhnya (isi)nya: “Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang”.
﴾ An Naml:31 ﴿
“Bahwa janganlah kamu sekalian berlaku sombong terhadapku dan datanglah kepadaku sebagai orang-orang yang berserah diri”.
﴾ An Naml:32 ﴿
Berkata dia (Balqis): “Hai para pembesar berilah aku pertimbangan dalam urusanku (ini) aku tidak pernah memutuskan sesuatu persoalan sebelum kamu berada dalam majelis(ku)”.
﴾ An Naml:33 ﴿
Mereka menjawab: “Kita adalah orang-orang yang memiliki kekuatan dan (juga) memiliki keberanian yang sangat (dalam peperangan), dan keputusan berada ditanganmu: maka pertimbangkanlah apa yang akan kamu perintahkan”.
﴾ An Naml:34 ﴿
Dia berkata: “Sesungguhnya raja-raja apabila memasuki suatu negeri, niscaya mereka membinasakannya, dan menjadikan penduduknya yang mulia jadi hina; dan demikian pulalah yang akan mereka perbuat.
﴾ An Naml:35 ﴿
Dan sesungguhnya aku akan mengirim utusan kepada mereka dengan (membawa) hadiah, dan (aku akan) menunggu apa yang akan dibawa kembali oleh utusan-utusan itu”.
﴾ An Naml:36 ﴿
Maka tatkala utusan itu sampai kepada Sulaiman, Sulaiman berkata: “Apakah (patut) kamu menolong aku dengan harta? maka apa yang diberikan Allah kepadaku lebih baik daripada apa yang diberikan-Nya kepadamu; tetapi kamu merasa bangga dengan hadiahmu.
﴾ An Naml:37 ﴿
Kembalilah kepada mereka sungguh kami akan mendatangi mereka dengan balatentara yang mereka tidak kuasa melawannya, dan pasti kami akan mengusir mereka dari negeri itu (Saba) dengan terhina dan mereka menjadi (tawanan-tawanan) yang hina dina”.
﴾ An Naml:38 ﴿
Berkata Sulaiman: “Hai pembesar-pembesar, siapakah di antara kamu sekalian yang sanggup membawa singgasananya kepadaku sebelum mereka datang kepadaku sebagai orang-orang yang berserah diri”.
﴾ An Naml:39 ﴿
Berkata ‘Ifrit (yang cerdik) dari golongan jin: “Aku akan datang kepadamu dengan membawa singgsana itu kepadamu sebelum kamu berdiri dari tempat dudukmu; sesungguhnya aku benar-benar kuat untuk membawanya lagi dapat dipercaya”.
﴾ An Naml:40 ﴿
Berkatalah seorang yang mempunyai ilmu dari Al Kitab: “Aku akan membawa singgasana itu kepadamu sebelum matamu berkedip”. Maka tatkala Sulaiman melihat singgasana itu terletak di hadapannya, iapun berkata: “Ini termasuk kurnia Tuhanku untuk mencoba aku apakah aku bersyukur atau mengingkari (akan nikmat-Nya). Dan barangsiapa yang bersyukur maka sesungguhnya dia bersyukur untuk (kebaikan) dirinya sendiri dan barangsiapa yang ingkar, maka sesungguhnya Tuhanku Maha Kaya lagi Maha Mulia”.
﴾ An Naml:41 ﴿
Dia berkata: “Rubahlah baginya singgasananya; maka kita akan melihat apakah dia mengenal ataukah dia termasuk orang-orang yang tidak mengenal(nya)”.
﴾ An Naml:42 ﴿
Dan ketika Balqis datang, ditanyakanlah kepadanya: “Serupa inikah singgasanamu?” Dia menjawab: “Seakan-akan singgasana ini singgasanaku, kami telah diberi pengetahuan sebelumnya dan kami adalah orang-orang yang berserah diri”.
﴾ An Naml:43 ﴿
Dan apa yang disembahnya selama ini selain Allah, mencegahnya (untuk melahirkan keislamannya), karena sesungguhnya dia dahulunya termasuk orang-orang yang kafir.
﴾ An Naml:44 ﴿
Dikatakan kepadanya: “Masuklah ke dalam istana”. Maka tatkala dia melihat lantai istana itu, dikiranya kolam air yang besar, dan disingkapkannya kedua betisnya. Berkatalah Sulaiman: “Sesungguhnya ia adalah istana licin terbuat dari kaca”. Berkatalah Balqis: “Ya Tuhanku, sesungguhnya aku telah berbuat zalim terhadap diriku dan aku berserah diri bersama Sulaiman kepada Allah, Tuhan semesta alam”.
﴾ An Naml:45 ﴿
Dan sesungguhnya Kami telah mengutus kepada (kaum) Tsamud saudara mereka Shaleh (yang berseru): “Sembahlah Allah”. Tetapi tiba-tiba mereka (jadi) dua golongan yang bermusuhan.
﴾ An Naml:46 ﴿
Dia berkata: “Hai kaumku mengapa kamu minta disegerakan keburukan sebelum (kamu minta) kebaikan? Hendaklah kamu meminta ampun kepada Allah, agar kamu mendapat rahmat”.
﴾ An Naml:47 ﴿
Mereka menjawab: “Kami mendapat nasib yang malang, disebabkan kamu dan orang-orang yang besertamu”. Shaleh berkata: “Nasibmu ada pada sisi Allah, (bukan kami yang menjadi sebab), tetapi kamu kaum yang diuji”.
﴾ An Naml:48 ﴿
Dan adalah di kota itu sembilan orang laki-laki yang membuat kerusakan di muka bumi, dan mereka tidak berbuat kebaikan.
﴾ Saba’:12 ﴿
Dan Kami (tundukkan) angin bagi Sulaiman, yang perjalanannya di waktu pagi sama dengan perjalanan sebulan dan perjalanannya di waktu sore sama dengan perjalanan sebulan (pula) dan Kami alirkan cairan tembaga baginya. Dan sebahagian dari jin ada yang bekerja di hadapannya (di bawah kekuasaannya) dengan izin Tuhannya. Dan siapa yang menyimpang di antara mereka dari perintah Kami, Kami rasakan kepadanya azab neraka yang apinya menyala-nyala.
﴾ Saba’:13 ﴿
Para jin itu membuat untuk Sulaiman apa yang dikehendakinya dari gedung-gedung yang tinggi dan patung-patung dan piring-piring yang (besarnya) seperti kolam dan periuk yang tetap (berada di atas tungku). Bekerjalah hai keluarga Daud untuk bersyukur (kepada Allah). Dan sedikit sekali dari hamba-hamba-Ku yang berterima kasih.
﴾ Saba’:14 ﴿
Maka tatkala Kami telah menetapkan kematian Sulaiman, tidak ada yang menunjukkan kepada mereka kematiannya itu kecuali rayap yang memakan tongkatnya. Maka tatkala ia telah tersungkur, tahulah jin itu bahwa kalau sekiranya mereka mengetahui yang ghaib tentulah mereka tidak akan tetap dalam siksa yang menghinakan.
﴾ Saba’:15 ﴿
Sesungguhnya bagi kaum Saba’ ada tanda (kekuasaan Tuhan) di tempat kediaman mereka yaitu dua buah kebun di sebelah kanan dan di sebelah kiri. (kepada mereka dikatakan): “Makanlah olehmu dari rezeki yang (dianugerahkan) Tuhanmu dan bersyukurlah kamu kepada-Nya. (Negerimu) adalah negeri yang baik dan (Tuhanmu) adalah Tuhan Yang Maha Pengampun”.
﴾ Saba’:16 ﴿
Tetapi mereka berpaling, maka Kami datangkan kepada mereka banjir yang besar dan Kami ganti kedua kebun mereka dengan dua kebun yang ditumbuhi (pohon-pohon) yang berbuah pahit, pohon Atsl dan sedikit dari pohon Sidr.
﴾ Saba’:17 ﴿
Demikianlah Kami memberi balasan kepada mereka karena kekafiran mereka. Dan Kami tidak menjatuhkan azab (yang demikian itu), melainkan hanya kepada orang-orang yang sangat kafir.
﴾ Saba’:18 ﴿
Dan Kami jadikan antara mereka dan antara negeri-negeri yang Kami limpahkan berkat kepadanya, beberapa negeri yang berdekatan dan Kami tetapkan antara negeri-negeri itu (jarak-jarak) perjalanan. Berjalanlah kamu di kota-kota itu pada malam hari dan siang hari dengan dengan aman.
﴾ Saba’:19 ﴿
Maka mereka berkata: “Ya Tuhan kami jauhkanlah jarak perjalanan kami”, dan mereka menganiaya diri mereka sendiri; maka Kami jadikan mereka buah mulut dan Kami hancurkan mereka sehancur-hancurnya. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda kekuasaan Allah bagi setiap orang yang sabar lagi bersyukur.
﴾ Saba’:20 ﴿
Dan sesungguhnya iblis telah dapat membuktikan kebenaran sangkaannya terhadap mereka lalu mereka mengikutinya, kecuali sebahagian orang-orang yang beriman.
﴾ Saba’:21 ﴿
Dan tidak adalah kekuasaan iblis terhadap mereka, melainkan hanyalah agar Kami dapat membedakan siapa yang beriman kepada adanya kehidupan akhirat dari siapa yang ragu-ragu tentang itu. Dan Tuhanmu Maha Memelihara segala sesuatu.
﴾ Saba’:40 ﴿
Dan (ingatlah) hari (yang di waktu itu) Allah mengumpulkan mereka semuanya kemudian Allah berfirman kepada malaikat: “Apakah mereka ini dahulu menyembah kamu?”.
﴾ Saba’:41 ﴿
Malaikat-malaikat itu menjawab: “Maha Suci Engkau. Engkaulah pelindung kami, bukan mereka; bahkan mereka telah menyembah jin; kebanyakan mereka beriman kepada jin itu”.
﴾ Huud:28 ﴿
Berkata Nuh: “Hai kaumku, bagaimana pikiranmu, jika aku ada mempunyai bukti yang nyata dari Tuhanku, dan diberinya aku rahmat dari sisi-Nya, tetapi rahmat itu disamarkan bagimu. Apa akan kami paksakankah kamu menerimanya, padahal kamu tiada menyukainya?”
Membaca judul diatas, tentu banyak orang yang akan mengernyitkan dahi, sebagai tanda ketidakpercayaannya. Bahkan, mungkin demikian pula dengan Anda. Sebab, Nabi Sulaiman AS adalah seorang utusan Allah yang diberikan keistimewaan dengan kemampuannya menaklukkan seluruh makhluk ciptaan Allah, termasuk angin yang tunduk di bawah kekuasaannya atas izin Allah. Bahkan, burung dan jin selalu mematuhi perintah Sulaiman.
Menurut Sami bin Abdullah al-Maghluts, dalam bukunya Atlas Sejarah Nabi dan Rasul, Nabi Sulaiman diperkirakan hidup pada abad ke-9 Sebelum Masehi (989-931 SM), atau sekitar 3.000 tahun yang lalu (akan tetapi kematian nabi sulaiman AS baru diketahui disaat tongkatnya dimakan oleh rayap didalam AL-Qur’an QS.Saba ayat 14, jadi bisa jadi nabi sulaiman baru diketahui meninggal pada saat para Jin mendirikan borobudur yg belum terselesaikan). Sementara itu, Candi Borobudur sebagaimana tertulis dalam berbagai buku sejarah nasional, didirikan oleh Dinasti Syailendra pada akhir abad ke-8 Masehi atau sekitar 1.200 tahun yang lalu. Karena itu, wajarlah bila banyak orang yang mungkin tertawa kecut, geli, dan geleng-geleng kepala bila disebutkan bahwa Candi Borobudur didirikan oleh Nabi Sulaiman AS.
Candi Borobudur merupakan candi Budha. Berdekatan dengan Candi Borobudur adalah Candi Pawon dan Candi Mendut. Beberapa kilometer dari Candi Borobudur, terdapat Candi Prambanan, Candi Kalasan, Candi Sari, Candi Plaosan, dan lainnya. Candi-candi di dekat Prambanan ini merupakan candi Buddha yang didirikan sekitar tahun 772 dan 778 Masehi.
Lalu, apa hubungannya dengan Sulaiman? Benarkah Candi Borobudur merupakan peninggalan Nabi Sulaiman yang hebat dan agung itu? Apa bukti-buktinya? Benarkah ada jejak-jejak Islam di candi Buddha terbesar itu? Tentu perlu penelitian yang komprehensif dan melibatkan berbagai pihak untuk membuktikan validitas dan kebenarannya.
Namun, bila pertanyaan di atas diajukan kepada KH Fahmi Basya, ahli matematika Islam itu akan menjawabnya; benar. Borobudur merupakan peninggalan Nabi Sulaiman yang ada di tanah Jawa.
Dalam bukunya, Matematika Islam 3 (Republika, 2009), KH Fahmi Basya menyebutkan beberapa ciri-ciri Candi Borobudur yang menjadi bukti sebagai peninggalan putra Nabi Daud tersebut. Di antaranya, hutan atau negeri Saba, makna Saba, nama Sulaiman, buah maja yang pahit (kerajaan Majapahit), dipindahkannya istana Ratu Saba ke wilayah kekuasaan Nabi Sulaiman, bangunan yang tidak terselesaikan oleh para jin, tempat berkumpulnya Ratu Saba, dan bangunan yg seperti tembok besar yg memanjang di laut utara Jayapura (yg kemungkinan tembok ini ialah Tembok YA’JUJ MA”JUJ wallahu’alam, lihat artikel ya’juj ma’juj dan tembok jayapura ini di link berikut : http://wp.me/p3gX77-54).
Dalam Alquran, kisah Nabi Sulaiman dan Ratu Saba disebutkan dalam surah An-Naml [27]: 15-44, Saba [34]: 12-16, al-Anbiya [21]: 78-81, dan lainnya. Tentu saja, banyak yang tidak percaya bila Borobudur merupakan peninggalan Sulaiman.
Di antara alasannya, karena Sulaiman hidup pada abad ke-10 SM, sedangkan Borobudur dibangun pada abad ke-8 Masehi. Kemudian, menurut banyak pihak, peristiwa dan kisah Sulaiman itu terjadi di wilayah Palestina, dan Saba di Yaman Selatan, sedangkan Borobudur di Indonesia.
Tentu saja hal ini menimbulkan penasaran. Apalagi, KH Fahmi Basya menunjukkan bukti-buktinya berdasarkan keterangan Alquran. Lalu, apa bukti sahih andai Borobudur merupakan peninggalan Sulaiman atau bangunan yang pembuatannya merupakan perintah Sulaiman?
Dalam flying book itu KH Fahmi Basya mengungkapkan dengan bukti-bukti ilmiah bahwa candi borobudur bukanlah hasil kebudayaan hindu, sebagaimana kita ketahui selama ini. Candi borobudur sudah ada sejak lama, jauh sebelum hindu ada di nusantara ini. Berdasarkan penelitiannya, candi borobudur itu bahkan di bangun oleh nabi sulaiman dengan bantuan para jin pada jaman ketika nusantara belum berbentuk seperti sekarang, yaitu masih berupa daratan yang luas. Banyak data dan analisis yang dipaparkan dalam flying book itu sebagai bukti terhadap argumen ini.
Untuk mengetahui salah satu bukti argumen itu, sebelumnya ada baiknya kita mengetahui simbol lafadz bismillah. Simbol itu bisa dibuat dengan melukis sebuah 7 buah lingkaran sama besar yang salah satu lingkaran berada di tengah dan dikelilingi oleh 6 lingkaran lainnya.
Masing-masing lingkaran mewakili satu huruf pada lafadz bismillah yaitu ba, sin, mim, alif, lam, lam, dan ha’ . Jika keenam lingkaran di luar masing-masing titik pusatnya secara berurutan dihubungkan dengan garis kemudian lingkaran-lingakaran yang diluar itu dihapus, jadilah bentuk itu sebagai segi enam dengan lingkaran di tengahnya. Itulah simbol lafadz bismillah.
Sekarang mari kita amati salah satu kontur yang banyak terukir di batu-batu candi Borobudur. inilah kontur itu.
ternyata bentuk itu banyak sekali kita temukan pada batu-batu di candi Borobudur. Segi enam dengan lingkaran ditengahnya. Apakah arti bentuk itu? Ternyata simbol segi enam dengan lingkaran di bawahnya adalah simbol lafadz bismillah. Demikianlah salah satu bukti analisa yang disampaikan oleh KH Fahmi Basya dalam flying booknya.
Selain itu, dalam flying book tersebut juga diungkapkan secara ilmiah bahwa candi borobudur dahulunya bukan di tempat seperti yang sekarang, melainkan sempat mengalami pemindahan dengan kecepatan pemindahan melebihi kecepatan cahaya (60.000 kali). Hal ini mengakibatkan kontur candi borobudur mengalami peluruhan. Pemindahan candi ini sesuai cerita dalam alqur’an : “Berkatalah seorang yang mempunyai ilmu dari AI Kitab: “Aku akan membawa singgasana itu kepadamu sebelum matamu berkedip”. Maka tatkala Sulaiman melihat singgasana itu terletak di hadapannya, iapun berkata: “Ini termasuk kurnia Tuhanku untuk mencoba aku apakah aku bersyukur atau mengingkari (akan nikmat-Nya). Dan barangsiapa yang bersyukur maka sesungguhnya dia bersyukur untuk (kebaikan) dirinya sendiri dan barangsiapa yang ingkar, maka sesungguhnya Tuhanku Maha Kaya lagi Maha Mulia”. (QS.An Naml:40)
Selama ini yang sering diungkapkan adalah bahwa pemindahan itu dari yaman ke palestina, namun sesungguhnya bukti nyatanya belum pernah ditemukan.
Lalu menurut penelitian KH Fahmi Basya, dimana letak candi Borobudur sebelum dipindahkan? Jawabannya adalah di kawasan candi boko yang terletak di kabupaten bantul. Di kawasan itu nampak bekas-bekas adanya candi besar. Namun, candi besar itu hilang, entah bagaimana hilangnya, yang jelas bukan karena hancur atau runtuh. Bahkan di kawasan candi boko ditemukan serpihan-serpihan sisa candi yang konturnya mirip dengan kontur candi borobudur. Hanya saja, kontur yang ada di kawasan candi boko ini tampak lebih jelas dibandingkan dengan kontur yang ada di candi borobudur. Hal ini disebabkan peluruhan yang terjadi akibat pemindahan dengan kecepatan 60.000 kali kecepatan cahaya tadi. (Lihat gambar diatas)
Lebih jauh lagi KH Fahmi Basya membahas sisi lain dari candi borobudur, yaitu bahwa desain candi borobudur sangat kompleks dan memiliki makna yang dalam. Misalnya relief yang ada di dinding-dindingnnya, ukuran volume candi yang membentuk balok al quran ( 23x23x12 = 6348 = jumlah ayat dalam alqur’an berserta basmalah), bahkan bukti foto google earth yang menunjukkan bahwa puncak candi membentuk sebuah sebuah garis lurus yang menghubungkannya dengan rukun syaam dan hajar aswad ka’bah, apakah ini menandakan letak dimana negeri SYAM? (Admin akan bahas ini di akhir artikel ini, maka dari itu pahami secara telitilah rahasia besar di artikel ini tentang sejarah islam di negeri ini). Dan banyak lagi fakta-fakta yang dikemukakan dalam flying book itu.
Nama saba’ sendiri, di dapat dari Alqur’an, dimana secara singkat Alqur’an (surat An Naml dan surat Saba’) menceritakan bahwa negeri saba’ dahulu merupakan sebuah negeri yang amat makmur, subur tanahnya dan maju bangsanya. Dalam negeri itu pernah hidup Nabi-Nabi terdahulu seperti nabi daud AS, Nabi Sulaiman AS, dan juga seorang ratu perempuan yang amat melegenda yaitu ratu Bilqis. Namun, negeri itu dimusnahkan oleh Allah SWT dengan sebuah banjir yang amat besar karena kemusyrikan bangsa di negeri itu, yaitu kereka melekukan ibadah menyembah matahari.
Sementara itu, dalam sebuah legenda yang sangat terkenal di dunia, konon pernah ada sebuah negeri yang karakteristiknya hampir mirip dengan yang diceritakan alqur’an itu. Negeri itu bernama negeri Atlantis. Negeri itu berada di sebuah daratan yang luas dan subur, dan dihuni oleh bangsa maju dan makmur, unggul dalam hal irigasi pertanian. Daratan luas itulah yang disebut sebagai benua Atlantis yang mana benua itu musnah pada jaman es. Seiring tenggelamnya daratan Atlantis, maka musnahlah negeri Atlantis yang begitu makmur itu.
Berdasarkan kemiripan kisah dalam Al Qur’an dan legenda yang berkembang di hampir sekuruh oenjuru dunia itu, bisa jadi, negeri saba’ yang dimaksudkan dalam Al Quran itu tak lain adalah negeri Atlantis yang dulu mendiami daratan Atlantis yang kini sudah musnah akibat banjir besar di jaman es. Benar atau tidaknya memeang masih membutuhkan penelitian lebih lanjut.
Selama ini hampir kebanyakan ilmuwan mengatakan bahwa negeri saba’ yang disebutkan dalam Alquran itu terletak di daerah Yaman, bahkan dalam banyak tafsir Al Quran pun mengatakan demikian. Namun, melalui ekspedisi dan penelitiannya, yang hasilnya dibuat dalam bentuk flying boook, KH Fahmi Basya menyimpulkan bahwa bukanlah daerah Yaman letak sebenarnya negeri Saba’ itu, melainkan ia berada di sebuah wilayah dengan pusatnya di pulau Jawa, dimana dahulu wilayah itu mencakup wilayah Indonesia dan masih merupakan sebuah daratan yang luas atau berupa sebuah benua. Berikut saya tuliskan 14 bukti yang dikemukakan oleh KH fahmi Basya yang mengungkapkan bahwa negeri saba’ dalam Al Qur’an itu bukan terletak di Yaman melainkan di Indonesia.
PERTAMA. Nama saba’ itu sendiri. “..dan kubawa kepadamu dari negeri Saba suatu berita penting yang diyakini.” (QS. 27:22). Di Indonesia ada nama dan tempat bernama saba’ (tempat pertemuan) dan ada tempatnya. sementara di Yaman tidak ada. Yang ada hanya sabuun(prasasti), tapi tidak ada a=nama tempat bernama saba’
Kedua, pekerjaan jin yang tidak selesai ketika mengetahui Sulaiman telah wafat.”Maka tatkala Kami telah menetapkan kematian Sulaiman, tidak ada yang menunjukkan kepada mereka kematiannya itu kecuali rayap yang memakan tongkatnya. Maka tatkala ia telah tersungkur, tahulah jin itu bahwa kalau sekiranya mereka mengetahui yang ghaib tentulah mereka tidak akan tetap dalam siksa yang menghinakan” (QS Saba [34]: 14). Saat mengetahui Sulaiman wafat, para jin pun menghentikan pekerjaan terakhirnya di Borobudur diakhir abad ke-8 Masehi. Di Borobudur, terdapat patung yang belum tuntas diselesaikan. Patung itu disebut dengan Unfinished Solomon.
Ketiga, para jin diperintahkan membangun gedung yang tinggi dan membuat patung-patung. “(nabi Sulaiman As) berkata ‘rubahlah baginya singgasananya, maka kita akan melihat apakah dia mengenal ataukah dia termasuk org-org yg tidak mengenalnya” (AN-Naml ayat 41)
disini “singgasana” yg dimaksud adalah borobudur, nabi sulaiman As sengaja membuat ukiran-ukiran patung seperti patung budha, padahal itu hanyalah kamuflase agar mengetahui siapakah kaum muslimin yg menyadari kamuflase tersebut.
Dan inilah jawaban dari kamuflase yg diciptakan nabi sulaiman As tersebut yg tersembunyi diborobudur selama ini yg ternyata ada di dalam Al-qur’an :
“para jin itu membuat untuk sulaiman apa yg dikehendakinya dari gedung-gedung yg tinggi dan patung-patung dan piring-piring yg (besarnya) seperti kolam dan periuk yg tetap (berada diatas tungku). Bekerjalah hai keluarga Daud untuk bersyukur (kepada allah), dan sedikit sekali dari hamba-hambaku yg berterima kasih.” (Qs.Saba ayat 13)
gedung-gedung tinggi adalah candi perambanan, patung2 dan piring2 yg besarnya seperti kolam dan periuk yg tetap berada diatas tungku itu adalah borobudur. Di Yaman tidak ada bangunan semacam ini, tapi di Indonesia ada, yaitu candi Borobudur dan candi perambanan. candi Borobudur terletak di sebuah lembah, dan itulah lembah semut, lembah terindah di dunia.
Keempat, Sulaiman berbicara dengan burung-burung dan hewan-hewan. (QS An-Naml [27]: 20-22). Reliefnya juga ada. Bahkan, sejumlah frame relief Borobudur bermotifkan bunga dan burung. Terdapat pula sejumlah relief hewan lain, seperti gajah, kuda, babi, anjing, monyet, dan lainnya.
Kelima, kisah Ratu Saba dan rakyatnya yang menyembah matahari dan bersujud kepada sesama manusia.”Aku mendapati dia dan kaumnya menyembah matahari, selain Allah; dan syaitan telah menjadikan mereka memandang indah perbuatan-perbuatan mereka lalu menghalangi mereka dari jalan (Allah), sehingga mereka tidak dapat petunjuk” (QS An-Naml [27]: 22). Menurut Fahmi Basya, Saba artinya berkumpul atau tempat berkumpul. Ungkapan burung Hud-hud tentang Saba, karena burung tidak mengetahui nama daerah itu. “Jangankan burung, manusia saja ketika berada di atas pesawat, tidak akan tahu nama sebuah kota atau negeri,” katanya menjelaskan. Ditambahkan Fahmi Basya, tempat berkumpulnya manusia itu adalah di Candi Ratu Boko yang terletak sekitar 36 kilometer dari Borobudur. Jarak ini juga memungkinkan burung menempuh perjalanan dalam sekali terbang. Dan di Yaman tidak dijumpai tempat semacam itu, sementara di Indonesia tempat semacam itu ada yaitu di kawasan bukit candi Boko dan simbol kerajaan majapahit “surya majapahit” (simbol yg membuktikan bahwa kerajaan majapahit dahulu pernah menyembah matahari, tetapi mereka sadar itu ialah sesat dan memilih agama Islam, Pada lambang Majapahit yang berupa delapan sinar matahari terdapat beberapa tulisan Arab, yaitu shifat, asma, ma’rifat, Adam, Muhammad, Allah, tauhid dan dzat. Kata-kata yang beraksara Arab ini terdapat di antara sinar-sinar matahari yang ada pada lambang Majapahit ini. ). Di kawasan bukit candi boko ada tempat yang digunakan untuk menyembah matahari yang berupa bangunan di atas bukit menghadap ketimur, ke arah matahari terbit. (Lihat gambar paling atas)
Keenam, Saba ada di Indonesia, yakni Wonosobo. Dalam Alquran, wilayah Saba ditumbuhi pohon yang sangat banyak. “Sesungguhnya bagi kaum Saba’ ada tanda (kekuasaan Tuhan) di tempat kediaman mereka yaitu dua buah kebun di sebelah kanan dan di sebelah kiri. (kepada mereka dikatakan): “Makanlah olehmu dari rezeki yang (dianugerahkan) Tuhanmu dan bersyukurlah kamu kepada-Nya. (Negerimu) adalah negeri yang baik dan (Tuhanmu) adalah Tuhan Yang Maha Pengampun”.(QS Saba [34]: 15). Dalam kamus bahasa Jawi Kuno, yang disusun oleh Dr Maharsi, kata ‘Wana’ bermakna hutan. Jadi, menurut Fahmi, wana saba atau Wonosobo adalah hutan Saba.
Ketujuh, buah yang rasanya pahit, dan menjadi buah mulut (cerita rakyat). “…dan kami ganti kedua kebun mereka dengan dua kebun yang ditumbuhi (pohon-pohon) yang berbuah pahit…”(QS. 34:16). Di Indonesia ada buah yang rasanya pahit yaitu buah MAJAPAHIT, di Yaman tidak ada.”Tetapi, mereka berpaling maka Kami datangkan kepada mereka banjir yang besar dan Kami ganti kedua kebun mereka dengan dua kebun yang ditumbuhi (pohon-pohon) yang berbuah pahit, pohon Atsl dan sedikit dari pohon Sidr.” (QS Saba [34]: 16).
Kedelapan, nama Sulaiman menunjukkan sebagai nama orang Jawa. Awalan kata ‘su’merupakan nama-nama Jawa. Dan, Sulaiman adalah satu-satunya nabi dan rasul yang 25 orang, yang namanya berawalan ‘Su’. Kesembilan, Sulaiman berkirim surat kepada Ratu Saba melalui burung Hud-hud. “Pergilah kamu dengan membawa suratku ini.” (QS An-Naml [27]: 28). Menurut Fahmi, surat itu ditulis di atas pelat emas sebagai bentuk kekayaan Nabi Sulaiman. Ditambahkannya, surat itu ditemukan di sebuah kolam di Candi Ratu Boko.(Lihat Gambar paling atas)
Kesepuluh, bangunan yang tinggal sedikit (Sidrin qalil). Lihat surah Saba [34] 16) pohon yg dimaksud ialah “bangunan”. Bangunan yang tinggal sedikit itu adalah wilayah Candi Ratu Boko. Dan di sana terdapat sejumlah stupa yang tinggal sedikit. “Ini membuktikan bahwa Istana Ratu Boko adalah istana Ratu Saba yang dipindahkan atas perintah Sulaiman,” kata Fahmi menegaskan.
Selain bukti-bukti di atas, kata Fahmi, masih banyak lagi bukti lainnya yang menunjukkan bahwa kisah Ratu Saba dan Sulaiman terjadi di Indonesia. Seperti terjadinya angin Muson yang bertiup dari Asia dan Australia (QS Saba [34]: 12), kisah istana yang hilang atau dipindahkan, dialog Ratu Bilqis dengan para pembesarnya ketika menerima surat Sulaiman (QS An-Naml [27]: 32), nama Kabupaten Sleman, Kecamatan Salaman, Desa Salam, dan lainnya.
Kesebelas, sisa banjir”…maka Kami datangkan kepada mereka banjir yang besar…” (QS.34:16). Di Yaman disebutkan banjir ini disebabkan runtuhnya bendungan Ma’rib (sebesar bendungan situ gintung) tapi banjir yang semacam ini terlalu kecil untuk memusnahkan sebuah negeri. Tapi di Indonesia banjir itu ada yaitu banjir sangat besar yang menenggelamkan dataran/dangkalan sunda, mengakibatkan Indonesia terbagi menjadi banyak pulau. Fakta sejarah mengungkapkan bahwa dulu nusantara merupakan satu wilayah daratan yang luas sebelum menjadi wilayah kepulauan.
Kedua belas, Bukti bahwa negeri saba’ telah dihancurkan sehancur-hancurnya. “Maka kami jadikan mereka buah mulut dan kami hancurkan mereka sehancur-hancurnya. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda- tanda kekuasaan Allah bagi setiap orang yang sabar lagi bersyukur.” (QS.34:19). Di Indonesia fakta jelas mengatakan bahwa wilayah nusan tara yang dulunya satu daratan, setelah banjir besar di jaman es terbagi menjadi 17.000 pulau. Dari 1 menjadi 17.000. dalam sejarah dunia belum pernah ada daratan yang karena suatu kejadian kemudian menyebabkannya terbagi menjadi 17.000 bagian. Inilah maksud dari dihancurkan sehancur-hancurnya. Semantara di Yaman tidak ada fakta semacam itu.
Ketiga belas, “…Kami bataskan padanya perjalanan…”(QS.34:18). Setelah banjir besar, maka perjalana darat menjadi terbatas karena pulau-pulau dibatasi lautan. Sementara di Yaman tidak ditemukakan fakta ini.
Keempat belas, Surat dari Nabi Sulaiman unutk ratu Balqis. “Berkata ia (Balqis): “Hai pembesar-pembesar, sesungguhnya telah dijatuhkan kepadaku sebuah surat yang mulia. Sesungguhnya surat itu, dari SuIaiman dan sesungguhnya (isi)nya: “bismillahirrahmaanirrahiim” (QS. 27:29-30). Di Indonesia ada bukti yang ditemukan di istana ratu boko berupa lempengan/plat emas bertuliskan bismillahirrahmaanirrahiim. Di Yaman tidak ada. (Lihat gambar paling atas ATAU lihat videonya di link berikut : http://www.youtube.com/watch?feature=player_detailpage&v=W344Ijvxg6w)
Ada juga kemungkinan nabi sulaiman AS itu dulu membuat candi-candi dengan bantuan jin dan hewan-hewan di Indonesia sebagai bukti kebesaran kekuatan ALLAH SWT kepada masyarakat negeri Indonesia (saba) dulu semasa orang-orang indonesia masih menyembah matahari, tetapi mereka (masyarakat indonesia) dulu malah menganggap kekuatan itu semua adalah ‘sihir yg sesat’, kemudian ALLAH SWT pun murka kepada mereka (masyarakat saba/indonesia) dan didatangkanlah banjir yg sangat besar, sehingga terkubur dan tenggelamlah semua bangunan-bangunan itu dan semua rakyat ‘saba’, dan hanya meninggalkan sedikit rakyat yg hidup, kemudian iblis pun datang membisikkan ke sisa-sisa rakyat ‘saba’ yg masih hidup tadi agar membuat agama baru yaitu hindu dan budha melalui fakta-fakta peradaban dari candi-candi yg terkubur dan tidak terkubur di semua daerah indonesia, kecuali orang2 yg beriman.
﴾ Saba’:20 ﴿
Dan sesungguhnya iblis telah dapat membuktikan kebenaran sangkaannya terhadap mereka lalu mereka mengikutinya, kecuali sebahagian orang-orang yang beriman.
﴾ Saba’:21 ﴿
Dan tidak adalah kekuasaan iblis terhadap mereka, melainkan hanyalah agar Kami dapat membedakan siapa yang beriman kepada adanya kehidupan akhirat dari siapa yang ragu-ragu tentang itu. Dan Tuhanmu Maha Memelihara segala sesuatu.
﴾ Saba’:40 ﴿
Dan (ingatlah) hari (yang di waktu itu) Allah mengumpulkan mereka semuanya kemudian Allah berfirman kepada malaikat: “Apakah mereka ini dahulu menyembah kamu?”.
﴾ Saba’:41 ﴿
Malaikat-malaikat itu menjawab: “Maha Suci Engkau. Engkaulah pelindung kami, bukan mereka; bahkan mereka telah menyembah jin; kebanyakan mereka beriman kepada jin itu”.
Ingat, dulu borobudur itu sebenarnya terkubur, begitu juga piramida yg terkubur menjadi gunung (gunung lalakon, sadahurip,dll) yang memang gunung-gunung tersebut berumur 9 atau 10 SM (sama seperti zaman nabi sulaiman As hidup). [ lihat video borobudur versi AL-Qur'an di link berikut : http://www.youtube.com/watch?feature=player_detailpage&v=W344Ijvxg6w ]
“Tetapi mereka berpaling, maka Kami datangkan kepada mereka banjir yang besar dan Kami ganti kedua kebun mereka dengan dua kebun yang ditumbuhi (pohon-pohon) yang berbuah pahit, pohon Atsl dan sedikit dari pohon Sidr.”
﴾ Saba’:18 ﴿
“Dan Kami jadikan antara mereka dan antara negeri-negeri yang Kami limpahkan berkat kepadanya, beberapa negeri yang berdekatan dan Kami tetapkan antara negeri-negeri itu (jarak-jarak) perjalanan. Berjalanlah kamu di kota-kota itu pada malam hari dan siang hari dengan dengan aman.”
﴾ Saba’:19 ﴿
“Maka mereka berkata: “Ya Tuhan kami jauhkanlah jarak perjalanan kami”, dan mereka menganiaya diri mereka sendiri; maka Kami jadikan mereka buah mulut dan Kami hancurkan mereka sehancur-hancurnya. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda kekuasaan Allah bagi setiap orang yang sabar lagi bersyukur.”
Buku ini hingga saat ini masih diterbitkan terbatas, terutama menyongsong Muktamar Satu Abad Muhammadiyah di Yogyakarta beberapa waktu yang lalu. Sejarah Majapahit yang dikenal selama ini di kalangan masyarakat adalah sejarah yang disesuaikan untuk kepentingan penjajah (Belanda) yang ingin terus bercokol di kepulauan Nusantara.
Akibatnya, sejarah masa lampau yang berkaitan dengan kawasan ini dibuat untuk kepentingan tersebut. Hal ini dapat pula dianalogikan dengan sejarah mengenai PKI. Sejarah berkaitan dengan partai komunis ini yang dibuat dimasa Orde Baru tentu berbeda dengan sejarah PKI yang dibuat di era Orde Lama dan bahkan era reformasi saat ini. Hal ini karena berkaitan dengan kepentingan masing-masing dalam membuat sejarah tersebut.
Dalam konteks Majapahit, Belanda berkepentingan untuk menguasai Nusantara yang mayoritas penduduknya adalah muslim. Untuk itu, diciptakanlah pemahaman bahwa Majapahit yang menjadi kebanggaan masyarakat Indonesia adalah kerajaan Hindu dan Islam masuk ke Nusantara belakangan dengan mendobrak tatanan yang sudah berkembang dan ada dalam masyarakat.
Apa yang diungkapkan oleh buku ini tentu memiliki bukti berupa fakta dan data yang selama ini tersembunyi atau sengaja disembunyikan. Beberapa fakta dan data yang menguatkan keyakinan bahwa kerajaan Majpahit sesungguhnya adalah kerajaan Islam atau Kesultanan Majapahit adalah sebagai berikut:
1. Ditemukan atau adanya koin-koin emas Majapahit yang bertuliskan kata-kata ‘La Ilaha Illallah Muhammad Rasulullah’. Koin semacam ini dapat ditemukan dalam Museum Majapahit di kawasan Trowulan Mojokerto Jawa Timur. Koin adalah alat pembayaran resmi yang berlaku di sebuah wilayah kerajaan. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa sangat tidak mungkin sebuah kerajaan Hindu memiliki alat pembayaran resmi berupa koin emas bertuliskan kata-kata Tauhid.
2. Pada lambang Majapahit (lambang laskar ALLAH) yang berupa delapan sinar matahari terdapat beberapa tulisan Arab, yaitu shifat, asma, ma’rifat, Adam, Muhammad, Allah, tauhid dan dzat. Kata-kata yang beraksara Arab ini terdapat di antara sinar-sinar matahari yang ada pada lambang Majapahit ini. (lihat gambar surya majapahit diatas)
Untuk lebih mendekatkan pemahaman mengenai lambang Majapahit ini, maka dapat dilihat pada logo Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta, atau dapat pula dilihat pada logo yang digunakan Muhammadiyah. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa Majapahit sesungguhnya adalah Kerajaan Islam atau Kesultanan Islam karena menggunakan logo resmi yang memakai simbol-simbol Islam.
3. Pendiri Majapahit, Raden Wijaya, adalah seorang muslim. Hal ini karena Raden Wijaya merupakan cucu dari Raja Sunda, Prabu Guru Dharmasiksa yang sekaligus juga ulama Islam Pasundan yang mengajarkan hidup prihatin layaknya ajaran-ajaran sufi, sedangkan neneknya adalah seorang muslimah, keturunan dari penguasa Sriwijaya. Meskipun bergelar Kertarajasa Jayawardhana yang sangat bernuasa Hindu karena menggunakan bahasa Sanskerta, tetapi bukan lantas menjadi justifikasi bahwa beliau adalah seorang penganut Hindu.
Bahasa Sanskerta di masa lalu lazim digunakan untuk memberi penghormatan yang tinggi kepada seseorang, apalagi seorang raja. Gelar seperti inipun hingga saat ini masih digunakan oleh para raja muslim Jawa, seperti Hamengku Buwono dan Paku Alam Yogyakarta serta Paku Buwono di Solo.
Di samping itu, Gajah Mada yang menjadi Patih Majapahit yang sangat terkenal terutama karena Sumpah Palapanya ternyata adalah seorang muslim. Hal ini karena nama aslinya adalah Gaj Ahmada, seorang ulama Islam yang mengabdikan kemampuannya dengan menjadi Patih di Kerajaan Majapahit. Hanya saja, untuk lebih memudahkan penyebutan yang biasanya berlaku dalam masyarakat Jawa, maka digunakan Gajahmada saja. Dengan demikian, penulisanGajah Mada yang benar adalah Gajahmada dan bukan ‘Gajah Mada’.
Pada nisan makam Gajahmada di Mojokerto pun terdapat tulisan ‘LaIlaha Illallah Muhammad Rasulullah’ yang menunjukkan bahwa Patih yang biasa dikenal masyarakat sebagai Syeikh Mada setelah pengunduran dirinya sebagai Patih Majapatih ini adalah seorang muslim.
4. Jika fakta-fakta di atas masih berkaitan dengan internal Majapahit, maka fakta-fakta berikut berhubungan dengan sejarah dunia secara global. Sebagaimana diketahui bahwa 1253 M, tentara Mongol dibawah pimpinan Hulagu Khan menyerbu Baghdad. Akibatnya, Timur Tengah berada dalam situasi yang berkecamuk dan terjebak dalam kondisi konflik yang tidak menentu.
Dampak selanjutnya adalah terjadinya eksodus besar-besaran kaum muslim dari TimurTengah, terutama para keturunan Nabi yang biasa dikenal dengan‘Allawiyah. Kelompok ini sebagian besar menuju kawasan Nuswantara (Nusantara) yang memang dikenal memiliki tempat-tempat yang eksotis dan kaya dengan sumberdaya alam dan kemudian menetap dan beranak pinak di tempat ini. Dari keturunan pada pendatang inilah sebagian besar penguasa beragam kerajaanNusantara berasal, tanpa terkecuali Majapahit.
Dan sesungguhnya Kami telah mengutus kepada (kaum) Tsamud saudara mereka Shaleh (yang berseru): “Sembahlah Allah”. Tetapi tiba-tiba mereka (jadi) dua golongan yang bermusuhan.
﴾ An Naml:46 ﴿
Dia berkata: “Hai kaumku mengapa kamu minta disegerakan keburukan sebelum (kamu minta) kebaikan? Hendaklah kamu meminta ampun kepada Allah, agar kamu mendapat rahmat”.
Mereka menjawab: “Kami mendapat nasib yang malang, disebabkan kamu dan orang-orang yang besertamu”. Shaleh berkata: “Nasibmu ada pada sisi Allah, (bukan kami yang menjadi sebab), tetapi kamu kaum yang diuji”.
﴾ An Naml:48 ﴿
Dan adalah di kota itu sembilan orang laki-laki yang membuat kerusakan di muka bumi, dan mereka tidak berbuat kebaikan.
berikut fakta tentang ajaran walisongo yg tidak ada di ajaran islam :
Menurut cerita, Sebelum menjadi Walisongo, Raden Said adalah seorang perampok yang selalu mengambil hasil bumi di gudang penyimpanan Hasil Bumi. Dan hasil rampokan itu akan ia bagikan kepada orang-orang yang miskin. Suatu hari, Saat Raden Said berada di hutan, ia melihat seseorang kakek tua yang bertongkat. Orang itu adalah Sunan Bonang. Karena tongkat itu dilihat seperti tongkat emas, ia merampas tongkat itu. Katanya, hasil rampokan itu akan ia bagikan kepada orang yang miskin. Tetapi, Sang Sunan Bonang tidak membenarkan cara itu. Ia menasihati Raden Said bahwa Allah tidak akan menerima amal yang buruk. Lalu, Sunan Bonang menunjukan pohon aren emas dan mengatakan bila Raden Said ingin mendapatkan harta tanpa berusaha, maka ambillah buah aren emas yang ditunjukkan oleh Sunan Bonang. Karena itu, Raden Said ingin menjadi murid Sunan Bonang. Raden Said lalu menyusul Sunan Bonang ke Sungai. Raden Said berkata bahwa ingin menjadi muridnya. Sunan Bonang lalu menyuruh Raden Said untuk bersemedi sambil menjaga tongkatnya yang ditancapkan ke tepi sungai. Raden Said tidak boleh beranjak dari tempat tersebut sebelum Sunan Bonang datang. Raden Said lalu melaksanakan perintah tersebut. Karena itu,ia menjadi tertidur dalam waktu lama. Karena lamanya ia tertidur, tanpa disadari akar dan rerumputan telah menutupi dirinya. Tiga tahun kemudian, Sunan Bonang datang dan membangunkan Raden Said. Karena ia telah menjaga tongkatnya yang ditanjapkan ke sungai, maka Raden Said diganti namanya menjadi Kalijaga. Kalijaga lalu diberi pakaian baru dan diberi pelajaran agama oleh Sunan Bonang. Kalijaga lalu melanjutkan dakwahnya dan dikenal sebagai Sunan Kalijaga.
﴾ Saba’:40 ﴿
Dan (ingatlah) hari (yang di waktu itu) Allah mengumpulkan mereka semuanya kemudian Allah berfirman kepada malaikat: “Apakah mereka ini dahulu menyembah kamu?”.
﴾ Saba’:41 ﴿
Malaikat-malaikat itu menjawab: “Maha Suci Engkau. Engkaulah pelindung kami, bukan mereka; bahkan mereka telah menyembah jin; kebanyakan mereka beriman kepada jin itu”.
Apakah tidak janggal, kenapa dipulau jawa ini dan bali, yg penduduknya mayoritas islam setelah sepeninggalan ajaran para walisongo, kaum muslimin bukannya menerapkan syariat ahlus sunnah wal jamaah, malah kebanyakan dari mereka menanamkan syirik (menyekutukan Allah) didalam agama mereka, contoh memiliki khadam padahal dirinya mengaku islam dan mengerti hukum syirik, memiliki indera keenam tetapi dengan kelebihannya itu malah membuatnya syirik (karena jin yg memberitahu semua kejadian masa depan), sementara dia mengaku islam dan mengerti dosa syirik, kemudian yg sudah terbukti dimakam “walisongo” kebanyakan dari mereka yg berziarah yg mengaku beriman malah meminta do’a dari orang yg sudah dikubur (mengambil air zam2 musyrik dari makam) Itu sama sekali tidak ada didalam ajaran islam “aswaja”. Sudah jelas2 para walisongo lah yg mengajarkan itu semua, mengajarkan kita untuk menyekutukan ALLAH SWT dengan menyembah jin (meminta keberkahan, keselamatan kepada jin yg ada di khadam, indera keenam atau mata batin yg berasal dari jin kafir).
ketahuilah bahwa syirik adalah dosa besar diurutan pertama. Dan asal kesyirikan bermula dari pengkultusan terhadap kuburan. Simaklah penuturan beberapa ulama dari madzhab Syafi’i yang melarang keras mengagungkan kuburan.
Sayangnya, Umat Islam di Indonesia yang mayoritas bermadzhab Syafi’i seperti acuh terhadap perkataan ulama mereka dan bahkan seolah olah menentang perkataan ulama mereka sendiri yang harusnya mereka hormati.
Ulama besar ahli tafsir yang bermadzhab syafi’i, Imam al-Hafidz Ibnu Katsir berkata:
“Asal penyembahan terhadap berhala adalah sikap berlebihan (dalam mengagungkan) kuburan dan penghuninya”. Al-Bidayah wan Nihayah : X/703)
Imam Nawawi menjelaskan :
“Barangsiapa terbetik dalam benaknya bahwa mengusap dengan tangan dan semisalnya lebih mendatangkan barakah, maka keyakinan itu tidak lain bersumber dari kebodohan dia dan kelalaiannya sebab keberkahan itu hanya bisa didapat dengan melaksanakan syariat. Bagaimana mungkin keutamaan diupayakan dengan perbuatan yang bertolak belakang dengan kebenaran ?! (Al-Majmu’ Syarh al-Muhadzab:VIII/275)
Imam al-Ghazali (w.505H) berkata : “Sesungguhnya mengusap dan mencium kuburan merupakan adat kaum yahudi dan nasrani”. (Ihya’ Ulumuddin I/254).
Dan dalam kitabnya yang sangat bagus al-Maqrizi asy-Syafi’i (w. 845 H) berkata:
“Syirik dalam bentuk perbuatan seperti sujud kepada selain Allah, Thawaf bukan di Baitullah (Ka’bah), Mencukur rambut dalam rangka beribadah dan tunduk kepada selain Allah, mencium batu selain hajar aswad yang ia sebelah kanan Allah di bumi , mencium kuburan atau mengusapnya dan sujud kepadanya”. (Tajridut Tauhid al-Mufid hal. 31).
Sayangnya, Umat Islam di Indonesia yang mayoritas bermadzhab Syafi’i yang berusaha memutarbalikan kata-kata imam mereka sendiri.
﴾ Al Maidah:104 ﴿
Apabila dikatakan kepada mereka: “Marilah mengikuti apa yang diturunkan Allah dan mengikuti Rasul”. Mereka menjawab: “Cukuplah untuk kami apa yang kami dapati nenek moyang kami mengerjakannya”. Dan apakah mereka itu akan mengikuti nenek moyang mereka walaupun nenek moyang mereka itu tidak mengetahui apa-apa dan tidak (pula) mendapat petunjuk?.
﴾ Al A’raf:70 ﴿
Mereka berkata: “Apakah kamu datang kepada kami, agar kami hanya menyembah Allah saja dan meninggalkan apa yang biasa disembah oleh nenek moyang kami? maka datangkanlah azab yang kamu ancamkan kepada kami jika kamu termasuk orang-orang yang benar”.
kemudian ada yg menyalahi syari’at Islam yg diajarkan oleh rosulullah saw. yaitu, ajaran Sunan Kalijaga terkesan sinkretis dalam mengenalkan Islam. Ia menggunakan seni ukir, wayang, gamelan, serta seni suara suluk sebagai sarana dakwah. Beberapa lagu suluk ciptaannya yang populer adalah Ilir-ilir dan Gundul-gundul Pacul.
Lihatlah Hadits berikut betapa MURKANYA ALLAH SWT terhadap orang2 yg bermain musik, walaupun itu digunakan untuk berdakwah :
Dari Abdurrahman bin Ghanm al-Asy’ari, dia berkata: “Abu ‘Amir atau Abu Malik Al-Asy’ari telah menceritakan kepadaku, demi Allah SWT dia tidak berdusta kepadaku, dia telah mendengar Nabi shallallahu’laihi wa sallam bersabda: “Benar-benar akan ada beberapa kelompok orang dari umatku akan menghalalkan kemaluan (yakni zina), sutera, khamr, dan alat-alat musik. Dan beberapa kelompok orang benar-benar akan singgah ke lereng sebuah gunung dengan binatang ternak mereka. Seorang yang miskin mendatangi mereka untuk satu keperluan, lalu mereka berkata: “Kembalilah kepada kami besok.” Kemudian Allah SWT membinasakan mereka pada malam hari dan menimpakan gunung (kepada sebagain mereka), serta merobah yang lainnya menjadi kera-kera dan babi-babi sampai hari Kiamat. (HR. Bukhari)
Rosululloh shallallahu’laihi wa sallam bersabda: “Sekelompok orang dari umatku benar-benar akan minum khamr, dan mereka akan menamakan khamr dengan nama lain. Di atas kepala mereka akan dimainkan alat-alat musik dan penyanyi-penyanyi wanita. Allah SWT akan mem-benamkan mereka ke dalam bumi, dan menjadikan yang lainnya menjadi kera-kera dan babi-babi.” (HR. Bukhari, Ibnu Majah, Ibnu Hibban dan al-Baihaqi)
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam tegas mengharamkan musik dalam sabdanya :
لَيَكُوْنَنَّ مِنْ أُمَّتِي أَقْوَامٌ يَسْتَحِلُّوْنَ الْحِرَ وَالْحَرِيْرَ وَالْخَمْرَ وَالْمَعَازِفِ
“Sungguh akan ada dari umatku kaum-kaum yang menghalalkan zina, kain sutra (bagi lelaki), khamer (segala sesuatu yang memabukkan), dan alat-alat musik” (HR Al-Bukhari)
dengan begini apakah kalian tidak sadar2 juga??
Kemudian Banyak yg berpendapat bahwa sunan kalijaga itu sedang membaca do’a ashabul kahfi :
“(ingatlah) tatkala pemuda2 itu mencari tempat berlindung ke dalam gua lalu mereka berdo’a : wahai tuhan kami berikanlah rahmat kepada kami dari sisi-Mu dan sempurnakanlah bagi kami petunjuk yg lurus dalam urusan kami (ini).” (AL-Kahfi ayat 10).
Doa diatas dibaca hanya untuk para pemuda ashabul kahfi saat memasuki goa, mereka berlindung ke dalamnya karena khawatir akan keselamatan agama mereka karena raja dan para umatnya yg berkuasa didaerah tempat tinggal mereka membenci dan memusuhi keyakinan para ashabul kahfi. Tidak ada diajaran islam tidur hingga bertahun-tahun sedang kesadarannya dibawa oleh jin ke alam gaib, sehingga disaat dia bangun waktu seakan cepat berlalu, sehingga tongkatnya pun berlumutan. Dan Doa ashabul kahfi adalah doa yg dipakai untuk mereka yg membutuhkan perlindungan ALLAH SWT atau dalam keadaan bahaya, sementara sunan kalijaga menjaga tongkatnya sementara dia bersemedi dan tertidur hingga bertahun-tahun di kali itu padahal dia tidak dalam keadaan bahaya yg terpojokkan seperti para pemuda ashabul kahfi itu adalah sesat, islam tidak mengajarkan hal itu, hingga ia meninggalkan sholat dan kehidupan dunia selama bertahun-tahun untuk kemaslahatan dirinya sendiri (agar dia sakti), sementara disaat itu sunan kalijaga belum mempunyai raja atau umat untuk diajarkan/disadarkan, itu sama saja ilmu kesaktiannya itu hanya untuk dirinya sendiri, sementara para pemuda ashabul kahfi berdoa dan tertidur hanya untuk kemaslahatan umat2 yg lain dan menyadarkan raja, dan yg telah membenci para pemuda itu.
ALLAH SWT murka atas kedurhakaan bangsa saba (Indonesia), mereka mendustakan ayat-ayat ALLAH SWT dan menganggapnya sihir yg diada-adakan, sehingga ALLAH SWT pun tidak meridhoi peradaban islam di Indonesia dikarenakan orang-orang Indonesia terdahulu tidak bersyukur akan kebesaran ALLAH SWT dan mensyukuri nikmatNYA, banjir besar pun datang sebagai pertanda murka ALLAH SWT :
(Saba’:16 )
Tetapi mereka berpaling, maka Kami datangkan kepada mereka banjir yang besar dan Kami ganti kedua kebun mereka dengan dua kebun yang ditumbuhi (pohon-pohon) yang berbuah pahit, pohon Atsl dan sedikit dari pohon Sidr.
“Dan Kami jadikan antara mereka dan antara negeri-negeri yang Kami limpahkan berkat kepadanya, beberapa negeri yang berdekatan dan Kami tetapkan antara negeri-negeri itu (jarak-jarak) perjalanan. Berjalanlah kamu di kota-kota itu pada malam hari dan siang hari dengan dengan aman” (QS AS-Saba ayat 18). Pulau-pulau di Indonesia pun terpisah-pisah, yg tadinya bersatu.
semua ini adalah bagian dari Rukun Iman, dan yg terkhusus Rukun Iman ke-3 yaitu AL-Qur’an, percayalah Rukun Iman, kita sebagai umat muslim yg beriman kepada yg ghaib (ALLAH SWT & para Malaikat) harus mempertanyakan, kenapa dahulu di negeri ini banyak sekali terjadi bencana alam yg dahsyat? untuk apa bencana alam yg dahsyat itu seperti meletusnya gunung krakatau purba, gunung toba, gunung sunda, dan gunung2 lain, juga tsunami super dahsyat yg bisa memisahkan pulau2 di Indonesia yg tadinya satu pulau yg sangat besar dan luas, juga kita harus mempertanyakan benarkah negeri ini ialah negeri syam atau atlantis? kita telah mengenal negeri kita ini yg dimana terdapat mayoritas umat muslim terbesar di dunia, sementara itu negeri kita sangat subur tanahnya dikarenakan negeri kita berdiri di garis khatulistiwa, kaya akan flora dan fauna, juga memiliki hasil tambang terbaik di dunia. lihat hadits2 tentang kutamaan negeri syam berikut :
1. Abdullah bin Amr bin Ash berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Kebaikan itu ada sepuluh persepuluh (10/10). Sembilan persepuluhnya (9/10) berada di Syam, sepersepuluhnya (1/10) untuk selain Syam. Kejahatan itu sepuluh persepuluh. Sepersepuluhnya berada di Syam dan sembilan persepuluhnya di seluruh negeri. Apabila penduduk Syam telah rusak maka tidak ada kebaikan lagi padamu.” (HR. Ibnu ‘Asaakir, 1/154)
(HR. Tirmizi, no. 3954, beliau berkomentar, haditsnya hasan Gharib. Imam Ahmad dalam Al-Musnad, 35/483. Cetakan Muassasah Ar-Risalah, dishahehkan oleh para peneliti. Dishahihkan pula oleh Syekh Al-Albany dalam kitab ‘As-Silsilah As-Shahihah no. 503)
3. Zaid bin Tsabit berkata bahwa suatu hari Rasulullah bersabda ketika para sahabat berada bersama beliau, “Beruntunglah negeri Syam, sesungguhnya malaikat Rahman membentangkan sayapnya di negeri tersebut”. (HR. Ibnu Hibban no. 7304)
4. Abdullah bin Hawalah Azdy berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Sesungguhnya kalian akan menjadi pasukan-pasukan perang, satu pasukan di Syam, satu pasukan di Iraq dan satu pasukan di Yaman.” Aku bertanya, “Wahai Rasulullah, pilihkan untukku!” Rasulullah menjawab, “Pilihlah Syam, dan barangsiapa yang enggan maka hendaklah ia bergabung dengan dengan Yaman dan meminum dari kolam-kolam air Yaman. Sesungguhnya Allah telah menaungi Syam dan penduduknya.” (HR. Shahih Ibnu Hibban no. 7306)
5. Imam Izz bin Abdussalam berkata, “10.000 mata yang melihat Nabi Muhammad SAW masuk negeri Syam tatkala mereka (para sahabat) mengetahui keutaman negeri Syam dibandingkan negeri yang lain.”
6. Abu Darda berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Ketika aku tidur tiba-tiba aku melihat tiang kitab diambil dari bawah kepalaku. Aku melihatnya dibawa pergi dan aku pun mengikutinya dengan dua pandanganku. Kemudian tiang itu ditegakkan di Syam. Ketahuilah bahwa sesungguhnya iman berada di syam ketika terjadi Fitnah.” (HR. Ahmad no. 21781)
7. Qurroh bin Iyas berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Apabila penduduk Syam telah rusak maka tidak ada kebaikan pada kalian. Akan senantiasa ada sekelompok umatku yang selalu beruntung tanpa terganggu dari orang-orang yang menipu mereka hingga hari kiamat (hari pembalasan).” (HR. Tirmizi no. 2351)
8. Ka’ab Ahbar, salah seorang sahabat ahli kristologi berkata, “Di baris pertama dalam Taurat terukir Muhammad bin Abdullah hamba-Ku pilihan, penuh sopan santun, tidak kasar, tidak berteriak-teriak di pasar dan tidak membalas keburukan dengan keburukan tetapi pemaaf dan pengampun, kelahiran Makkah, hijrahnya ke Thaibah dan kerajaannya di Syam.”
“Ummatnya hammadun (suka memuji), yaitu memuji Allah SWT dalam keadaan senang dan susah, mengumandangkan tahmid di setiap turunan jalan, mengumandangkan takbir di setiap tanjakan jalan, selalu memperhatikan peredaran matahari, sholat di waktu yang telah ditentukan walaupun mereka di puncak pembuangan sampah, memakai sarung sampai di pertengahan betis, selalu membasuh anggota wudhu dan suara-suara mereka di malam hari bagaikan suara lebah menggema.” (HR. Darimi no. 7)
9. Imam Izz bin Abdussalam berkata, “Apa yang disebutkan Ka’ab sesuai dengan kenyataan yang ada, sesungguhnya kekuatan di kerajaan Islam, sebagian besar pasukannya yang berani di negeri Syam.” (Lihat: Targhib Ahlil- Islam Fi Sukna Biladisy-Syam hal. 5)
10. Abu Dzar bekata bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Syam bumi kebangkitan.” (HR. Bazzar no. 3965 & Ahmad no. 27629)
11. Damaskus ibu kota Syam
Abu Umamah berkata, Rasulullah SAW membaca ayat, “Dan kami tempatkan mereka di dataran tinggi yang mendatar dan yang menyimpan air” (QS. Al-Mu’minun: 50). Beliau bertanya, “Apakah kalian mengetahui dimana tempat itu?” Para sahabat menjawab, “Allah dan Rasul-Nya yang lebih mengetahui.” Beliau melanjutkan, “Tempat itu di negeri Syam, bumi yang dinamakan Ghuthah, di sebuah kota yang disebut Damaskus. Ia adalah kota yang terbaik di negeri Syam.” (HR. Tamam Rozi no. 915)
12. Salah seorang sahabat Rasulullah berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Syam akan terbuka untuk kamu. Jika kamu diberi pilihan tempat tinggal, maka pilihlah tempat tinggal di kota yang bernama Damaskus. Ia adalah benteng Muslimin dari pertempuran dan kekuatan mereka bersumber dari sana di tempat yang bernama Ghuthah.” (HR. Ahmad no. 17470)
13. Abu Darda berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Sesunguhnya kekuatan Muslimin pada waktu itu di Ghuthah, di samping kota yang bernama Damaskus yang paling terbaik di negeri Syam.” (HR. Abu Daud no. 4300)
14. Abu Hurairah berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Jika terjadi pertempuran besar maka Allah mengutus utusannya dari berbagai lapisan masyarakat, mereka memiliki kuda terbaik dan senjata perang terhebat, dan Allah mengkokohkan agama ini dengan mereka.” (HR. Ibnu Majahno. 4080)
15. Nawwas bin Sam’an berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Isa bin Maryam akan turun di menara putih timur Damaskus.” (HR. Muslim no. 7560)
16. “Sebagian umatku ada yang selalu melaksanakan perintah Allah, tak terpengaruh orang yang menggembosi dan tidak pula orang yang berseberangan hingga datang keputusan Allah, dan mereka senantiasa dalam keadaan demikian. Mu’adz berkata: dan mereka ada di Syam.“ (HR.Bukhari)
17. “Salamah bin Nufail berkata: aku datang menemui Nabi saw dan berkata: aku bosan merawat kuda perang, aku meletakkan senjataku dan perang telah ditinggalkan para pengusungnya, tak ada lagi perang. Nabi saw menjawab: Sekarang telah tiba saat berperang, akan selalu ada satu kelompok di tengah umatku yang unggul melawan musuh-musuhnya, Allah sesatkan hati-hati banyak kalangan untuk kemudian kelompok tersebut memerangi mereka, dan Allah akan memberi rizki dari mereka (berupa ghanimah) hingga datang keputusan Allah (Kiamat) dan mereka akan selalu demikian adanya. Ketahuilah, pusat negeri Islam adalah Syam. Kuda perang terpasang tali kekang di kepalanya (siap perang), dan itu membawa kebaikan hingga datangnya Kiamat.” (HR. Imam Ahmad)
18. “Al-Masih Dajjal akan datang dari arah timur, ia menuju Madinah, hingga berada di balik Uhud, ia disambut oleh malaikat, maka malaikat membelokkan arahnya ke Syam, di sana ia dibinasakan, di sana dibinasakan.” (HR. Imam Ahmad)
19. “Kalian akan dikumpulkan di sana – tangannya menunjuk ke Syam – jalan kaki atau naik kendaraan maupun berjalan terbalik (kepala di bawah) … “(HR. Imam Ahmad)
banyak kebaikan di negeri kita ini tanpa kita sadari, dan admin mengerti maksud hadits no 1 dan 2 diatas yg mengatakan ‘Karena Malaikat rahmah (pembawa kebaikan) mengembangkan sayap di atasnya.”maksudnya adalah “Garis khatulistiwa” yg dapat menyuburkan tanahnya, yg menumbuhkan tanaman2nya dengan musim2 tertentu seperti musim hujan dan kemarau yg dibawa oleh malaikat rahmah, dari hadits2 diatas ternyata perang akhir zaman akan dimulai dari negeri SYAM ini dari negeri kita ini, di negeri mayoritas muslim terbesar di dunia yg berada di paling timur jauh dari pusat bumi (ka’bah), dari hadits no 5 diatas ternyata para sahabat rasulullah SAW pernah ke negeri ini setelah mereka mendengar keutamaan negeri SYAM yg istimewa dibandingkan negeri2 lain, di hadits no 6 diatas makna “tiang kitab” disini bermaksud “ARSY borobudur” yg dipindahkan oleh ahli kitab yg sejajar dengan hajar aswad dan rukun Syam (seperti yg dijelaskan tentang borobudur versi AL-Qur’an diatas dan di buku flying book K.H Fahmi basya), itu juga bermaksud dimana letak negeri Syam, pahami secara mendalam hadits2 berikut yg berhubungan dengan ARSY borobudur, tiang kitab, negeri SYAM dan madinah berikut :
Sabda Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam,
أَلَا أُخْبِرُكَ بِرَأْسِ الْأَمْرِ كُلِّهِ وَعَمُودِهِ وَذِرْوَةِ سَنَامِهِ قُلْتُ بَلَى يَا رَسُولَ اللَّهِ قَالَ رَأْسُ الْأَمْرِ الْإِسْلَامُ وَعَمُودُهُ الصَّلَاةُ وَذِرْوَةُ سَنَامِهِ الْجِهَادُ.
“Sukakah engkau kabarkan yang menjadi ketua (kepala) segala urusan (pekerjaan), tiang-tiangnya (penguat-penguatnya) dan puncak ketinggiannya?” Aku (Mu’adz bin Jabbal) berkata: “Baiklah ya Rosulullah.” Sabdanya: “Kepala segala urusan ialah Islam, tiang-tiang penguatnya ialah sholat dan puncak ketinggiannya ialah al-Jihad.” (HR. Tirmidzi, hadits hasan shahih)
apakah hadits diatas yg berhubungan dengan tiang kitab ini ternyata adalah tentang sholat? lalu apa hubungannya tiang kitab (arsy borobudur AL-Qur’an) dengan sholat? dari sini kita harus melihat dan memahami hadits berikut :
“Ketika orang-orang dalam shalat Shubuh di Quba’, tiba-tiba seseorang mendatangi mereka seraya berkata, Rasulullah Shallallahu’alaihiwasallam telah diturunkan wahyu atas beliau pada suatu malam, dan beliau telah diperintahkan untuk berkiblat menghadap Ka’bah, maka kalian menghadap kiblatlah, dan sebelumnya mereka menghadap ke Syam, maka mereka memutar menghadap Ka’bah“
(Shahih Muslim 526-13)
dari hadits diatas kita telah mengetahui bahwa hubungan tiang kitab (arsy borobudur AL-Qur’an yg berada di negeri syam ini) dengan sholat, adalah ternyata dahulu negeri Syam ini mempunyai tiang sholat atau kiblat, apakah yg dimaksud dengan hal ini adalah kiblat baitul maqdis? dari sini kita harus melihat dan mentadaburi suroh berikut :
﴾ Al Baqarah:142 ﴿
Orang-orang yang kurang akalnya diantara manusia akan berkata: “Apakah yang memalingkan mereka (umat Islam) dari kiblatnya (Baitul Maqdis) yang dahulu mereka telah berkiblat kepadanya?” Katakanlah: “Kepunyaan Allah-lah timur dan barat; Dia memberi petunjuk kepada siapa yang dikehendaki-Nya ke jalan yang lurus”.
﴾ Al Baqarah:143 ﴿
Dan demikian (pula) Kami telah menjadikan kamu (umat Islam), umat yang adil dan pilihan agar kamu menjadi saksi atas (perbuatan) manusia dan agar Rasul (Muhammad) menjadi saksi atas (perbuatan) kamu. Dan Kami tidak menetapkan kiblat yang menjadi kiblatmu (sekarang) melainkan agar Kami mengetahui (supaya nyata) siapa yang mengikuti Rasul dan siapa yang membelot. Dan sungguh (pemindahan kiblat) itu terasa amat berat, kecuali bagi orang-orang yang telah diberi petunjuk oleh Allah; dan Allah tidak akan menyia-nyiakan imanmu. Sesungguhnya Allah Maha Pengasih lagi Maha Penyayang kepada manusia.
pahamilah suroh AL-Baqarah ayat 142 diatas yg mengatakan bahwa “Kepunyaan Allah-lah timur dan barat…”, karena baitul maqdis itu ada di timur dan borobudur pun juga terdapat di negeri yg mayoritas muslim terbesar didunia yg berada di paling timur, baitul maqdis atau juga disebut masjidil aqsha ini jika kita artikan masjidil = masjid/tempat ibadah aqsha=jauh/terjauh, coba bandingkan masjidil aqsha yg ada di palestina itu dengan borobudur AL-Qur’an di paling timur ini yg sejajar dengan hajar aswad dan rukun syam yg berada jauh dari pusat bumi ka’bah dibarat. dan kita harus mempertanyakan apa sebabnya kiblat baitul maqdis itu dipindahkan menjadi ke arah kiblat baitullah ka’bah? apakah ada hubungannya dengan akhir zaman? kita harus melihat dan memahami hadits berikut :
“Pembangunan Baitul Maqdis adalah (waktu) hancurnya kota Madinah. Hancurnya kota Madinah adalah (waktu) munculnya perang besar. Munculnya perang besar adalah (waktu) direbutnya Qostantiniyah (kerajaan Romawi). Direbutnya Qostantiniyah (kerajaan Romawi) adalah (waktu) keluarnya Dajjal“. [HR. Abu Dawud dalam Sunan-nya (4294), Ahmad dalam Musnad-nya (22076 & 22174), Al-Hakim dalam Al-Mustadrok (8297), Ath-Thobroniy dalam Al-Kabir (214), dan lainnya. Hadits ini di-hasan-kan oleh Al-Albaniy dalam Takhrij Al-Misykah (5424)]
Al-Allamah Syamsul Haq Al-Azhim Abadi-rahimahullah- berkata dalam menegaskan makna hadits ini, “Pendapat yang paling benar, Yang dimaksud dengan pembangunan Baitul Maqdis adalah kesempurnaan dalam hal pembangunan, yaitu pembangunan baitul Maqdis secara sempurna lagi melebihi batas, saat hancurnya kota Madinah, karena Baitul Maqdis tak akan hancur“. [Lihat Aunul Ma’bud (11/270)]
maksud dari hadits diatas adalah jika sejarah pembangunan baitul maqdis telah terbongkar, maka sudah dekatlah hancurnya kota madinah dan munculah perang besar akhiz zaman…
dan pahamilah suroh AL-Baqarah ayat 143 diatas yg mengatakan “…Dan Kami tidak menetapkan kiblat yang menjadi kiblatmu (sekarang) melainkan agar Kami mengetahui (supaya nyata) siapa yang mengikuti Rasul dan siapa yang membelot. Dan sungguh (pemindahan kiblat) itu terasa amat berat, kecuali bagi orang-orang yang telah diberi petunjuk oleh Allah..” maksud dari “
siapa yang mengikuti Rasul dan siapa yang membelot” adalah siapa diantara kita umat rosulullah SAW yg bisa mengenali mana yg Haq dan mana yg bathil, siapa yg bisa memecahkan sejarah yg sebenarnya kiblat baitul maqdis yg dijadikan “buah bibir” itu atau yg di samarkan itu, berarti orang itu telah diberi petunjuk yg lurus oleh ALLAH SWT dan
Allah swt tidak akan menyia-nyiakan iman atau amalan orang itu (disini bukan berarti hanya admin saja yg bisa mengungkap sejarah besar ini, tetapi semua orang jika bisa jika ada kemauan dan semangat di jalan Allah SWT untuk mengungkap sejarah ini). kita pahami lagi makna dari kata “…
Dan sungguh (pemindahan kiblat) itu terasa amat berat, kecuali bagi orang-orang yang telah diberi petunjuk oleh Allah..” kita telah mengetahui dari pembahasan borobudur AL-Qur’an diatas bahwa ada seorang dari ahli kitab yg bisa memindahkan ARSY borobudur yg “sangat berat” itu dengan kecepatan cahaya, yg beliau ini pasti kedudukannya dekat dengan Allah SWT sehingga mendapat petunjuk dari Allah SWT untuk memindahkan ARSY borobudur itu,
,di hadits no 8 ternyata kerajaan rasulullah SAW berada di negeri kita ini, di hadits no11 menyatakan bahwa ternyata damaskus adalah ibu kota Syam, mungkin yg dimaksud adalah “Jakarta”, ketahuilah bahwa damaskus yg berada di luar negeri sana bukanlah damaskus yg sebenarnya termasuk juga daerah “Ghuthah”, karena damaskus di luar negeri sana baru di resmikan namanya pada saat runtuhnya khilafah, itu dilakukan agar khilafah tidak bangkit kembali oleh para zionis, lihat kota damaskus “jakarta” banyak di kota ini elemen2 masyarakat muslim yg terdiri dari ormas2 atau kelompok2 islam..
(catatan: coba bandingkan hadits tentang keutamaan negeri syam diatas dengan keutamaan madinah, karena admin mempunyai firasat bahwa negeri syam dan madinah saling berhubungan 1 sama lain melalui fakta2 di dalam hadits2nya, dan sepertinya negeri2 akhir zaman dan madinah yg ada di timur tengah yg selama ini kita ketahui itu telah di manipulasi oleh kekuasaan bangsa arab yg bekerja sama dengan kaum zionis eropa pada saat runtuhnya khilafah dahulu, ada kemungkinan ini disebabkan para zionis tidak mau khilafah bangkit kembali, dan dikarenakan bangsa arab dahulu juga menyatakan bahwa khalifah utsmani di turki itu telah durhaka atas penguasaan negeri2 arab dengan pihak kerajaan arab saudi, maka dari itu pihak kerajaan arab saudi berkonspirasi dengan kaum zionis untuk memanipulasi daerah2 arab sehingga terpecah menjadi beberapa negara, yg kemudian negara2 yg telah terpecah ini sebagiannya dinamai seperti negeri2 akhir zaman juga beserta kota2nya, yg sebenarnya negeri2 akhir zaman berada di Indonesia dan juga termasuk kota madinahnya, serta mereka juga merubah semua tafsir AL-Qur’an dan hadits tentang negeri akhir zaman, semisal negeri saba dalam tafsir arab saudi adalah negeri yaman di timur tengah yg sebenarnya adalah nama wilayah di pulau jawa) wallahu’alam..
Doa Rasulullah untuk negeri Syam
Ibnu Umar berkata, Rasulullah SAW bersabda, “Ya Allah, berkahilah kami dalam negeri Syam dan negeri Yaman.” Sebagian sahabat berkata, “Dan negeri Najd (dalam riwayat lain: Iraq)?” Beliau berkata, “Ya Allah, berkahilah kami dalam negeri Syam dan negeri Yaman.” Sebagian sahabat berkata, “Dan negeri Najd?” Beliau menjawab, “Di sana terdapat gempa, fitnah dan keluarnya tanduk syaitan.” (HR. Bukhari no. 990)
Wallahu’alam bishawab..
Allah Ta’ala berfirman:
كِتَابٌ أَنْزَلْنَاهُ إِلَيْكَ مُبَارَكٌ لِيَدَّبَّرُوا آيَاتِهِ
‘[Al-Qur'an adalah] sebuah kitab yang Kami turunkan kepadamu, penuh berkah, agar mereka mentadabburi ayat-ayatnya…” (QS. Shad [38]: 29)
Allah Ta’ala juga berfirman:
أَفَلَا يَتَدَبَّرُونَ الْقُرْآنَ أَمْ عَلَى قُلُوبٍ أَقْفَالُهَا
“Maka apakah mereka tidak mentadabburi Al-Qur’an ataukah pada hati mereka terdapat gembok-gembok penghalangnya?” (QS. Muhammad [47]: 24)
Imam Muhammad Thahir bin ‘Asyur at-Tunisi (wafat tahun 1393 H) menulis:
وَحَرْفُ أَمْ لِلْإِضْرَابِ الِانْتِقَالِيِّ. وَالْمَعْنَى: بَلْ عَلَى قُلُوبِهِمْ أَقْفَالٌ وَهَذَا الَّذِي سَلَكَهُ جُمْهُورُ الْمُفَسِّرِينَ
“Huruf am [ataukah] dalam ayat tersebut berfungsi sebagai bentuk kebalikan pepindahan. Maknanya adalah [mereka tidak mentadaburi Al-Qur'an] justru [karena] pada hati mereka terdpat gembok-gembok penghalangnya. Inilah penafsiran yang ditempuh oleh mayoritas ulama tafsir.” (Muhammad Thahir at-Tunisi, At-Tahrir wa at-Tanwir fit Tafsir, 26/113)
Maksud dari pernyataan Imam Muhammad Thahir bin ‘Asyur at-Tunisi diatas adalah, ketika tafsiran AL-Qur’an telah dirubah2 oleh ulama-ulama yg mementingkan politik, maka kita patut untuk mentadaburi AL-Qur’an untuk mengetahui makna tafsiran yg sebenarnya, seperti dibawah ini..
“Sesungguhnya Allah tidak mencabut ilmu dengan mencabutnya dari hamba-hamba. Akan tetapi Dia mencabutnya dengan diwafatkannya para ulama sehingga jika Allah tidak menyisakan seorang alim pun, maka orang-orang mengangkat pemimpin dari kalangan orang-orang bodoh. Kemudian mereka ditanya, mereka pun berfatwa tanpa dasar ilmu. Mereka sesat dan menyesatkan.” (HR. Al-Bukhari no. 100 dan Muslim no. 2673)
“AL-Qur’ an adalah pedoman hidup manusia, semua sejarah ada di dalamnya, bukan hanya sejarah dari negeri arab atau timur tengah, tetapi juga indonesia dan seluruh dunia..”
AL-Qur’an datang, tidak hanya meluruskan ilmu Tauhid dan AKhlak manusia, tetapi juga meluruskan sejarah-sejarah terdahulu….
Sejak Van Erp tahun 1817 yg mengatakan bahwa Borobudur adalah Candi Budha, sampai sekarang pernyataan itu dianggap sebagai KEBENARAN.
Pada saat itu orang yg mendalami dunia sejarah kepurbakalaan di Indonesia berdasarkan AL-Qur’an sangat sedikit dan mungkin belum ada (lihatlah dimana bukti2 sejarah dari para ulama tafsir terdahulu?? sementara kita tahu bahwa dahulu khilafah runtuh dikarenakan para zionis eropa dan dukungan dari negeri arab sendiri, apakah kita tidak berprasangka bahwa tafsiran pada saat itu sudah diubah2 dikarenakan zionis tidak ingin sama sekali khilafah bangkit kembali). Karena tafsir AL-Qur’an pertama dalam bahasa bahasa Indonesia baru terbit 1928. (Alfurqon oleh A Hasan).
Tentu saja ucapan Van Erp itu terbiarkan berlama-lama tanpa ada yg mengoreksinya. Sekarang sudah waktunya untuk dipertanyakan. Karena jika pernyataan Van Erp itu salah, umat manusia lah yg seluruhnya akan dirugikan. Terutama yang dirugikan adalah Indonesia. Ini PR untuk DPR yg kerjaannya hanya menyusahkan rakyat. Kita perlu undang2 untuk melindungi hal semacam ini, undang2 berdasarkan syariat islam, agar kita dapat melakukan Sidang Uji Materi. Jika tidak, kita akan dirugikan sepanjang zaman.
AL-Qur’an adalah bukti untuk tiap sesuatu dan penjelasan tiap sesuatu (bermakna luas). Maka di mana negeri saba atau negeri syam itu tentulah dapat dijelaskan dan dibuktikan dengan AL-Qur’an……………….
“………Bahkan dia mengoreksi yang di hadapannya dan penjelasan tiap sesuatu” (Q.S. Yusuf:111)
Tahukah anda? Bahwa sebenarnya Kronologi Sejarah Islam Indonesia dan peradabannya ada di ayat-ayat AL-Qur’an Suroh An-Naml 16-48 dan di Suroh Saba 12-41 ? entah mengapa ada yang menutup-nutupi kebenaran sejarah islam dan peradabannya yg sangat maju di negeri Indonesia ini, mungkin juga di karenakan orang-orang indonesia terdahulu yang telah berbuat zhalim terhadap dirinya sendiri, hingga mereka mendustakan ayat-ayat ALLAH SWT dan menganggapnya sihir yg diada-adakan, sehingga ALLAH SWT pun tidak meridhoi peradaban islam di Indonesia dikarenakan orang-orang Indonesia terdahulu tidak bersyukur akan kebesaran ALLAH SWT dan mensyukuri nikmatNYA. Berikut Kronologi Sejarah Islam Indonesia dan Peradaban Islam di Indonesia yg di ambil dari AL-Qur’an :
بِسْمِ اللَّـهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيمِ (Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang).
An Naml:16 ﴿
Dan Sulaiman telah mewarisi Daud, dan dia berkata: “Hai Manusia, kami telah diberi pengertian tentang suara burung dan kami diberi segala sesuatu. Sesungguhnya (semua) ini benar-benar suatu kurnia yang nyata”.
﴾ An Naml:17 ﴿
Dan dihimpunkan untuk Sulaiman tentaranya dari jin, manusia dan burung lalu mereka itu diatur dengan tertib (dalam barisan).
﴾ An Naml:18 ﴿
Hingga apabila mereka sampai di lembah semut berkatalah seekor semut: Hai semut-semut, masuklah ke dalam sarang-sarangmu, agar kamu tidak diinjak oleh Sulaiman dan tentaranya, sedangkan mereka tidak menyadari”;
﴾ An Naml:19 ﴿
maka dia tersenyum dengan tertawa karena (mendengar) perkataan semut itu. Dan dia berdoa: “Ya Tuhanku berilah aku ilham untuk tetap mensyukuri nikmat Mu yang telah Engkau anugerahkan kepadaku dan kepada dua orang ibu bapakku dan untuk mengerjakan amal saleh yang Engkau ridhai; dan masukkanlah aku dengan rahmat-Mu ke dalam golongan hamba-hamba-Mu yang saleh”.
﴾ An Naml:20 ﴿
Dan dia memeriksa burung-burung lalu berkata: “Mengapa aku tidak melihat hud-hud, apakah dia termasuk yang tidak hadir.
﴾ An Naml:21 ﴿
Sungguh aku benar-benar akan mengazabnya dengan azab yang keras atau benar-benar menyembelihnya kecuali jika benar-benar dia datang kepadaku dengan alasan yang terang”.
Burung Hud-hud menemukan Ratu Balqis di Negeri Saba (INDONESIA)
﴾ An Naml:22 ﴿Maka tidak lama kemudian (datanglah hud-hud), lalu ia berkata: “Aku telah mengetahui sesuatu yang kamu belum mengetahuinya; dan kubawa kepadamu dari negeri Saba suatu berita penting yang diyakini.
﴾ An Naml:23 ﴿
Sesungguhnya aku menjumpai seorang wanita yang memerintah mereka, dan dia dianugerahi segala sesuatu serta mempunyai singgasana yang besar.
﴾ An Naml:24 ﴿
Aku mendapati dia dan kaumnya menyembah matahari, selain Allah; dan syaitan telah menjadikan mereka memandang indah perbuatan-perbuatan mereka lalu menghalangi mereka dari jalan (Allah), sehingga mereka tidak dapat petunjuk,
﴾ An Naml:25 ﴿
agar mereka tidak menyembah Allah Yang mengeluarkan apa yang terpendam di langit dan di bumi dan Yang mengetahui apa yang kamu sembunyikan dan apa yang kamu nyatakan.
﴾ An Naml:26 ﴿
Allah, tiada Tuhan Yang disembah kecuali Dia, Tuhan Yang mempunyai ‘Arsy yang besar”.
﴾ An Naml:27 ﴿
Berkata Sulaiman: “Akan kami lihat, apa kamu benar, ataukah kamu termasuk orang-orang yang berdusta.
﴾ An Naml:28 ﴿
Pergilah dengan (membawa) suratku ini, lalu jatuhkan kepada mereka, kemudian berpalinglah dari mereka, lalu perhatikanlah apa yang mereka bicarakan”
﴾ An Naml:30 ﴿
Sesungguhnya surat itu, dari SuIaiman dan sesungguhnya (isi)nya: “Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang”.
﴾ An Naml:31 ﴿
“Bahwa janganlah kamu sekalian berlaku sombong terhadapku dan datanglah kepadaku sebagai orang-orang yang berserah diri”.
﴾ An Naml:32 ﴿
Berkata dia (Balqis): “Hai para pembesar berilah aku pertimbangan dalam urusanku (ini) aku tidak pernah memutuskan sesuatu persoalan sebelum kamu berada dalam majelis(ku)”.
﴾ An Naml:33 ﴿
Mereka menjawab: “Kita adalah orang-orang yang memiliki kekuatan dan (juga) memiliki keberanian yang sangat (dalam peperangan), dan keputusan berada ditanganmu: maka pertimbangkanlah apa yang akan kamu perintahkan”.
﴾ An Naml:34 ﴿
Dia berkata: “Sesungguhnya raja-raja apabila memasuki suatu negeri, niscaya mereka membinasakannya, dan menjadikan penduduknya yang mulia jadi hina; dan demikian pulalah yang akan mereka perbuat.
﴾ An Naml:35 ﴿
Dan sesungguhnya aku akan mengirim utusan kepada mereka dengan (membawa) hadiah, dan (aku akan) menunggu apa yang akan dibawa kembali oleh utusan-utusan itu”.
﴾ An Naml:36 ﴿
Maka tatkala utusan itu sampai kepada Sulaiman, Sulaiman berkata: “Apakah (patut) kamu menolong aku dengan harta? maka apa yang diberikan Allah kepadaku lebih baik daripada apa yang diberikan-Nya kepadamu; tetapi kamu merasa bangga dengan hadiahmu.
﴾ An Naml:37 ﴿
Kembalilah kepada mereka sungguh kami akan mendatangi mereka dengan balatentara yang mereka tidak kuasa melawannya, dan pasti kami akan mengusir mereka dari negeri itu (Saba) dengan terhina dan mereka menjadi (tawanan-tawanan) yang hina dina”.
﴾ An Naml:38 ﴿
Berkata Sulaiman: “Hai pembesar-pembesar, siapakah di antara kamu sekalian yang sanggup membawa singgasananya kepadaku sebelum mereka datang kepadaku sebagai orang-orang yang berserah diri”.
﴾ An Naml:39 ﴿
Berkata ‘Ifrit (yang cerdik) dari golongan jin: “Aku akan datang kepadamu dengan membawa singgsana itu kepadamu sebelum kamu berdiri dari tempat dudukmu; sesungguhnya aku benar-benar kuat untuk membawanya lagi dapat dipercaya”.
﴾ An Naml:40 ﴿
Berkatalah seorang yang mempunyai ilmu dari Al Kitab: “Aku akan membawa singgasana itu kepadamu sebelum matamu berkedip”. Maka tatkala Sulaiman melihat singgasana itu terletak di hadapannya, iapun berkata: “Ini termasuk kurnia Tuhanku untuk mencoba aku apakah aku bersyukur atau mengingkari (akan nikmat-Nya). Dan barangsiapa yang bersyukur maka sesungguhnya dia bersyukur untuk (kebaikan) dirinya sendiri dan barangsiapa yang ingkar, maka sesungguhnya Tuhanku Maha Kaya lagi Maha Mulia”.
﴾ An Naml:41 ﴿
Dia berkata: “Rubahlah baginya singgasananya; maka kita akan melihat apakah dia mengenal ataukah dia termasuk orang-orang yang tidak mengenal(nya)”.
﴾ An Naml:42 ﴿
Dan ketika Balqis datang, ditanyakanlah kepadanya: “Serupa inikah singgasanamu?” Dia menjawab: “Seakan-akan singgasana ini singgasanaku, kami telah diberi pengetahuan sebelumnya dan kami adalah orang-orang yang berserah diri”.
﴾ An Naml:43 ﴿
Dan apa yang disembahnya selama ini selain Allah, mencegahnya (untuk melahirkan keislamannya), karena sesungguhnya dia dahulunya termasuk orang-orang yang kafir.
﴾ An Naml:44 ﴿
Dikatakan kepadanya: “Masuklah ke dalam istana”. Maka tatkala dia melihat lantai istana itu, dikiranya kolam air yang besar, dan disingkapkannya kedua betisnya. Berkatalah Sulaiman: “Sesungguhnya ia adalah istana licin terbuat dari kaca”. Berkatalah Balqis: “Ya Tuhanku, sesungguhnya aku telah berbuat zalim terhadap diriku dan aku berserah diri bersama Sulaiman kepada Allah, Tuhan semesta alam”.
﴾ An Naml:45 ﴿
Dan sesungguhnya Kami telah mengutus kepada (kaum) Tsamud saudara mereka Shaleh (yang berseru): “Sembahlah Allah”. Tetapi tiba-tiba mereka (jadi) dua golongan yang bermusuhan.
﴾ An Naml:46 ﴿
Dia berkata: “Hai kaumku mengapa kamu minta disegerakan keburukan sebelum (kamu minta) kebaikan? Hendaklah kamu meminta ampun kepada Allah, agar kamu mendapat rahmat”.
﴾ An Naml:47 ﴿
Mereka menjawab: “Kami mendapat nasib yang malang, disebabkan kamu dan orang-orang yang besertamu”. Shaleh berkata: “Nasibmu ada pada sisi Allah, (bukan kami yang menjadi sebab), tetapi kamu kaum yang diuji”.
﴾ An Naml:48 ﴿
Dan adalah di kota itu sembilan orang laki-laki yang membuat kerusakan di muka bumi, dan mereka tidak berbuat kebaikan.
﴾ Saba’:12 ﴿
Dan Kami (tundukkan) angin bagi Sulaiman, yang perjalanannya di waktu pagi sama dengan perjalanan sebulan dan perjalanannya di waktu sore sama dengan perjalanan sebulan (pula) dan Kami alirkan cairan tembaga baginya. Dan sebahagian dari jin ada yang bekerja di hadapannya (di bawah kekuasaannya) dengan izin Tuhannya. Dan siapa yang menyimpang di antara mereka dari perintah Kami, Kami rasakan kepadanya azab neraka yang apinya menyala-nyala.
﴾ Saba’:13 ﴿
Para jin itu membuat untuk Sulaiman apa yang dikehendakinya dari gedung-gedung yang tinggi dan patung-patung dan piring-piring yang (besarnya) seperti kolam dan periuk yang tetap (berada di atas tungku). Bekerjalah hai keluarga Daud untuk bersyukur (kepada Allah). Dan sedikit sekali dari hamba-hamba-Ku yang berterima kasih.
﴾ Saba’:14 ﴿
Maka tatkala Kami telah menetapkan kematian Sulaiman, tidak ada yang menunjukkan kepada mereka kematiannya itu kecuali rayap yang memakan tongkatnya. Maka tatkala ia telah tersungkur, tahulah jin itu bahwa kalau sekiranya mereka mengetahui yang ghaib tentulah mereka tidak akan tetap dalam siksa yang menghinakan.
﴾ Saba’:15 ﴿
Sesungguhnya bagi kaum Saba’ ada tanda (kekuasaan Tuhan) di tempat kediaman mereka yaitu dua buah kebun di sebelah kanan dan di sebelah kiri. (kepada mereka dikatakan): “Makanlah olehmu dari rezeki yang (dianugerahkan) Tuhanmu dan bersyukurlah kamu kepada-Nya. (Negerimu) adalah negeri yang baik dan (Tuhanmu) adalah Tuhan Yang Maha Pengampun”.
﴾ Saba’:16 ﴿
Tetapi mereka berpaling, maka Kami datangkan kepada mereka banjir yang besar dan Kami ganti kedua kebun mereka dengan dua kebun yang ditumbuhi (pohon-pohon) yang berbuah pahit, pohon Atsl dan sedikit dari pohon Sidr.
﴾ Saba’:17 ﴿
Demikianlah Kami memberi balasan kepada mereka karena kekafiran mereka. Dan Kami tidak menjatuhkan azab (yang demikian itu), melainkan hanya kepada orang-orang yang sangat kafir.
﴾ Saba’:18 ﴿
Dan Kami jadikan antara mereka dan antara negeri-negeri yang Kami limpahkan berkat kepadanya, beberapa negeri yang berdekatan dan Kami tetapkan antara negeri-negeri itu (jarak-jarak) perjalanan. Berjalanlah kamu di kota-kota itu pada malam hari dan siang hari dengan dengan aman.
﴾ Saba’:19 ﴿
Maka mereka berkata: “Ya Tuhan kami jauhkanlah jarak perjalanan kami”, dan mereka menganiaya diri mereka sendiri; maka Kami jadikan mereka buah mulut dan Kami hancurkan mereka sehancur-hancurnya. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda kekuasaan Allah bagi setiap orang yang sabar lagi bersyukur.
﴾ Saba’:20 ﴿
Dan sesungguhnya iblis telah dapat membuktikan kebenaran sangkaannya terhadap mereka lalu mereka mengikutinya, kecuali sebahagian orang-orang yang beriman.
﴾ Saba’:21 ﴿
Dan tidak adalah kekuasaan iblis terhadap mereka, melainkan hanyalah agar Kami dapat membedakan siapa yang beriman kepada adanya kehidupan akhirat dari siapa yang ragu-ragu tentang itu. Dan Tuhanmu Maha Memelihara segala sesuatu.
﴾ Saba’:40 ﴿
Dan (ingatlah) hari (yang di waktu itu) Allah mengumpulkan mereka semuanya kemudian Allah berfirman kepada malaikat: “Apakah mereka ini dahulu menyembah kamu?”.
﴾ Saba’:41 ﴿
Malaikat-malaikat itu menjawab: “Maha Suci Engkau. Engkaulah pelindung kami, bukan mereka; bahkan mereka telah menyembah jin; kebanyakan mereka beriman kepada jin itu”.
﴾ Huud:28 ﴿
Berkata Nuh: “Hai kaumku, bagaimana pikiranmu, jika aku ada mempunyai bukti yang nyata dari Tuhanku, dan diberinya aku rahmat dari sisi-Nya, tetapi rahmat itu disamarkan bagimu. Apa akan kami paksakankah kamu menerimanya, padahal kamu tiada menyukainya?”
Membaca judul diatas, tentu banyak orang yang akan mengernyitkan dahi, sebagai tanda ketidakpercayaannya. Bahkan, mungkin demikian pula dengan Anda. Sebab, Nabi Sulaiman AS adalah seorang utusan Allah yang diberikan keistimewaan dengan kemampuannya menaklukkan seluruh makhluk ciptaan Allah, termasuk angin yang tunduk di bawah kekuasaannya atas izin Allah. Bahkan, burung dan jin selalu mematuhi perintah Sulaiman.
Menurut Sami bin Abdullah al-Maghluts, dalam bukunya Atlas Sejarah Nabi dan Rasul, Nabi Sulaiman diperkirakan hidup pada abad ke-9 Sebelum Masehi (989-931 SM), atau sekitar 3.000 tahun yang lalu (akan tetapi kematian nabi sulaiman AS baru diketahui disaat tongkatnya dimakan oleh rayap didalam AL-Qur’an QS.Saba ayat 14, jadi bisa jadi nabi sulaiman baru diketahui meninggal pada saat para Jin mendirikan borobudur yg belum terselesaikan). Sementara itu, Candi Borobudur sebagaimana tertulis dalam berbagai buku sejarah nasional, didirikan oleh Dinasti Syailendra pada akhir abad ke-8 Masehi atau sekitar 1.200 tahun yang lalu. Karena itu, wajarlah bila banyak orang yang mungkin tertawa kecut, geli, dan geleng-geleng kepala bila disebutkan bahwa Candi Borobudur didirikan oleh Nabi Sulaiman AS.
Candi Borobudur merupakan candi Budha. Berdekatan dengan Candi Borobudur adalah Candi Pawon dan Candi Mendut. Beberapa kilometer dari Candi Borobudur, terdapat Candi Prambanan, Candi Kalasan, Candi Sari, Candi Plaosan, dan lainnya. Candi-candi di dekat Prambanan ini merupakan candi Buddha yang didirikan sekitar tahun 772 dan 778 Masehi.
Lalu, apa hubungannya dengan Sulaiman? Benarkah Candi Borobudur merupakan peninggalan Nabi Sulaiman yang hebat dan agung itu? Apa bukti-buktinya? Benarkah ada jejak-jejak Islam di candi Buddha terbesar itu? Tentu perlu penelitian yang komprehensif dan melibatkan berbagai pihak untuk membuktikan validitas dan kebenarannya.
Namun, bila pertanyaan di atas diajukan kepada KH Fahmi Basya, ahli matematika Islam itu akan menjawabnya; benar. Borobudur merupakan peninggalan Nabi Sulaiman yang ada di tanah Jawa.
Dalam bukunya, Matematika Islam 3 (Republika, 2009), KH Fahmi Basya menyebutkan beberapa ciri-ciri Candi Borobudur yang menjadi bukti sebagai peninggalan putra Nabi Daud tersebut. Di antaranya, hutan atau negeri Saba, makna Saba, nama Sulaiman, buah maja yang pahit (kerajaan Majapahit), dipindahkannya istana Ratu Saba ke wilayah kekuasaan Nabi Sulaiman, bangunan yang tidak terselesaikan oleh para jin, tempat berkumpulnya Ratu Saba, dan bangunan yg seperti tembok besar yg memanjang di laut utara Jayapura (yg kemungkinan tembok ini ialah Tembok YA’JUJ MA”JUJ wallahu’alam, lihat artikel ya’juj ma’juj dan tembok jayapura ini di link berikut : http://wp.me/p3gX77-54).
Dalam Alquran, kisah Nabi Sulaiman dan Ratu Saba disebutkan dalam surah An-Naml [27]: 15-44, Saba [34]: 12-16, al-Anbiya [21]: 78-81, dan lainnya. Tentu saja, banyak yang tidak percaya bila Borobudur merupakan peninggalan Sulaiman.
Di antara alasannya, karena Sulaiman hidup pada abad ke-10 SM, sedangkan Borobudur dibangun pada abad ke-8 Masehi. Kemudian, menurut banyak pihak, peristiwa dan kisah Sulaiman itu terjadi di wilayah Palestina, dan Saba di Yaman Selatan, sedangkan Borobudur di Indonesia.
Tentu saja hal ini menimbulkan penasaran. Apalagi, KH Fahmi Basya menunjukkan bukti-buktinya berdasarkan keterangan Alquran. Lalu, apa bukti sahih andai Borobudur merupakan peninggalan Sulaiman atau bangunan yang pembuatannya merupakan perintah Sulaiman?
Dalam flying book itu KH Fahmi Basya mengungkapkan dengan bukti-bukti ilmiah bahwa candi borobudur bukanlah hasil kebudayaan hindu, sebagaimana kita ketahui selama ini. Candi borobudur sudah ada sejak lama, jauh sebelum hindu ada di nusantara ini. Berdasarkan penelitiannya, candi borobudur itu bahkan di bangun oleh nabi sulaiman dengan bantuan para jin pada jaman ketika nusantara belum berbentuk seperti sekarang, yaitu masih berupa daratan yang luas. Banyak data dan analisis yang dipaparkan dalam flying book itu sebagai bukti terhadap argumen ini.
Untuk mengetahui salah satu bukti argumen itu, sebelumnya ada baiknya kita mengetahui simbol lafadz bismillah. Simbol itu bisa dibuat dengan melukis sebuah 7 buah lingkaran sama besar yang salah satu lingkaran berada di tengah dan dikelilingi oleh 6 lingkaran lainnya.
Masing-masing lingkaran mewakili satu huruf pada lafadz bismillah yaitu ba, sin, mim, alif, lam, lam, dan ha’ . Jika keenam lingkaran di luar masing-masing titik pusatnya secara berurutan dihubungkan dengan garis kemudian lingkaran-lingakaran yang diluar itu dihapus, jadilah bentuk itu sebagai segi enam dengan lingkaran di tengahnya. Itulah simbol lafadz bismillah.
Sekarang mari kita amati salah satu kontur yang banyak terukir di batu-batu candi Borobudur. inilah kontur itu.
ternyata bentuk itu banyak sekali kita temukan pada batu-batu di candi Borobudur. Segi enam dengan lingkaran ditengahnya. Apakah arti bentuk itu? Ternyata simbol segi enam dengan lingkaran di bawahnya adalah simbol lafadz bismillah. Demikianlah salah satu bukti analisa yang disampaikan oleh KH Fahmi Basya dalam flying booknya.
Selain itu, dalam flying book tersebut juga diungkapkan secara ilmiah bahwa candi borobudur dahulunya bukan di tempat seperti yang sekarang, melainkan sempat mengalami pemindahan dengan kecepatan pemindahan melebihi kecepatan cahaya (60.000 kali). Hal ini mengakibatkan kontur candi borobudur mengalami peluruhan. Pemindahan candi ini sesuai cerita dalam alqur’an : “Berkatalah seorang yang mempunyai ilmu dari AI Kitab: “Aku akan membawa singgasana itu kepadamu sebelum matamu berkedip”. Maka tatkala Sulaiman melihat singgasana itu terletak di hadapannya, iapun berkata: “Ini termasuk kurnia Tuhanku untuk mencoba aku apakah aku bersyukur atau mengingkari (akan nikmat-Nya). Dan barangsiapa yang bersyukur maka sesungguhnya dia bersyukur untuk (kebaikan) dirinya sendiri dan barangsiapa yang ingkar, maka sesungguhnya Tuhanku Maha Kaya lagi Maha Mulia”. (QS.An Naml:40)
Selama ini yang sering diungkapkan adalah bahwa pemindahan itu dari yaman ke palestina, namun sesungguhnya bukti nyatanya belum pernah ditemukan.
Lalu menurut penelitian KH Fahmi Basya, dimana letak candi Borobudur sebelum dipindahkan? Jawabannya adalah di kawasan candi boko yang terletak di kabupaten bantul. Di kawasan itu nampak bekas-bekas adanya candi besar. Namun, candi besar itu hilang, entah bagaimana hilangnya, yang jelas bukan karena hancur atau runtuh. Bahkan di kawasan candi boko ditemukan serpihan-serpihan sisa candi yang konturnya mirip dengan kontur candi borobudur. Hanya saja, kontur yang ada di kawasan candi boko ini tampak lebih jelas dibandingkan dengan kontur yang ada di candi borobudur. Hal ini disebabkan peluruhan yang terjadi akibat pemindahan dengan kecepatan 60.000 kali kecepatan cahaya tadi. (Lihat gambar diatas)
Lebih jauh lagi KH Fahmi Basya membahas sisi lain dari candi borobudur, yaitu bahwa desain candi borobudur sangat kompleks dan memiliki makna yang dalam. Misalnya relief yang ada di dinding-dindingnnya, ukuran volume candi yang membentuk balok al quran ( 23x23x12 = 6348 = jumlah ayat dalam alqur’an berserta basmalah), bahkan bukti foto google earth yang menunjukkan bahwa puncak candi membentuk sebuah sebuah garis lurus yang menghubungkannya dengan rukun syaam dan hajar aswad ka’bah, apakah ini menandakan letak dimana negeri SYAM? (Admin akan bahas ini di akhir artikel ini, maka dari itu pahami secara telitilah rahasia besar di artikel ini tentang sejarah islam di negeri ini). Dan banyak lagi fakta-fakta yang dikemukakan dalam flying book itu.
Nama saba’ sendiri, di dapat dari Alqur’an, dimana secara singkat Alqur’an (surat An Naml dan surat Saba’) menceritakan bahwa negeri saba’ dahulu merupakan sebuah negeri yang amat makmur, subur tanahnya dan maju bangsanya. Dalam negeri itu pernah hidup Nabi-Nabi terdahulu seperti nabi daud AS, Nabi Sulaiman AS, dan juga seorang ratu perempuan yang amat melegenda yaitu ratu Bilqis. Namun, negeri itu dimusnahkan oleh Allah SWT dengan sebuah banjir yang amat besar karena kemusyrikan bangsa di negeri itu, yaitu kereka melekukan ibadah menyembah matahari.
Sementara itu, dalam sebuah legenda yang sangat terkenal di dunia, konon pernah ada sebuah negeri yang karakteristiknya hampir mirip dengan yang diceritakan alqur’an itu. Negeri itu bernama negeri Atlantis. Negeri itu berada di sebuah daratan yang luas dan subur, dan dihuni oleh bangsa maju dan makmur, unggul dalam hal irigasi pertanian. Daratan luas itulah yang disebut sebagai benua Atlantis yang mana benua itu musnah pada jaman es. Seiring tenggelamnya daratan Atlantis, maka musnahlah negeri Atlantis yang begitu makmur itu.
Berdasarkan kemiripan kisah dalam Al Qur’an dan legenda yang berkembang di hampir sekuruh oenjuru dunia itu, bisa jadi, negeri saba’ yang dimaksudkan dalam Al Quran itu tak lain adalah negeri Atlantis yang dulu mendiami daratan Atlantis yang kini sudah musnah akibat banjir besar di jaman es. Benar atau tidaknya memeang masih membutuhkan penelitian lebih lanjut.
Selama ini hampir kebanyakan ilmuwan mengatakan bahwa negeri saba’ yang disebutkan dalam Alquran itu terletak di daerah Yaman, bahkan dalam banyak tafsir Al Quran pun mengatakan demikian. Namun, melalui ekspedisi dan penelitiannya, yang hasilnya dibuat dalam bentuk flying boook, KH Fahmi Basya menyimpulkan bahwa bukanlah daerah Yaman letak sebenarnya negeri Saba’ itu, melainkan ia berada di sebuah wilayah dengan pusatnya di pulau Jawa, dimana dahulu wilayah itu mencakup wilayah Indonesia dan masih merupakan sebuah daratan yang luas atau berupa sebuah benua. Berikut saya tuliskan 14 bukti yang dikemukakan oleh KH fahmi Basya yang mengungkapkan bahwa negeri saba’ dalam Al Qur’an itu bukan terletak di Yaman melainkan di Indonesia.
PERTAMA. Nama saba’ itu sendiri. “..dan kubawa kepadamu dari negeri Saba suatu berita penting yang diyakini.” (QS. 27:22). Di Indonesia ada nama dan tempat bernama saba’ (tempat pertemuan) dan ada tempatnya. sementara di Yaman tidak ada. Yang ada hanya sabuun(prasasti), tapi tidak ada a=nama tempat bernama saba’
Kedua, pekerjaan jin yang tidak selesai ketika mengetahui Sulaiman telah wafat.”Maka tatkala Kami telah menetapkan kematian Sulaiman, tidak ada yang menunjukkan kepada mereka kematiannya itu kecuali rayap yang memakan tongkatnya. Maka tatkala ia telah tersungkur, tahulah jin itu bahwa kalau sekiranya mereka mengetahui yang ghaib tentulah mereka tidak akan tetap dalam siksa yang menghinakan” (QS Saba [34]: 14). Saat mengetahui Sulaiman wafat, para jin pun menghentikan pekerjaan terakhirnya di Borobudur diakhir abad ke-8 Masehi. Di Borobudur, terdapat patung yang belum tuntas diselesaikan. Patung itu disebut dengan Unfinished Solomon.
Ketiga, para jin diperintahkan membangun gedung yang tinggi dan membuat patung-patung. “(nabi Sulaiman As) berkata ‘rubahlah baginya singgasananya, maka kita akan melihat apakah dia mengenal ataukah dia termasuk org-org yg tidak mengenalnya” (AN-Naml ayat 41)
disini “singgasana” yg dimaksud adalah borobudur, nabi sulaiman As sengaja membuat ukiran-ukiran patung seperti patung budha, padahal itu hanyalah kamuflase agar mengetahui siapakah kaum muslimin yg menyadari kamuflase tersebut.
Dan inilah jawaban dari kamuflase yg diciptakan nabi sulaiman As tersebut yg tersembunyi diborobudur selama ini yg ternyata ada di dalam Al-qur’an :
“para jin itu membuat untuk sulaiman apa yg dikehendakinya dari gedung-gedung yg tinggi dan patung-patung dan piring-piring yg (besarnya) seperti kolam dan periuk yg tetap (berada diatas tungku). Bekerjalah hai keluarga Daud untuk bersyukur (kepada allah), dan sedikit sekali dari hamba-hambaku yg berterima kasih.” (Qs.Saba ayat 13)
gedung-gedung tinggi adalah candi perambanan, patung2 dan piring2 yg besarnya seperti kolam dan periuk yg tetap berada diatas tungku itu adalah borobudur. Di Yaman tidak ada bangunan semacam ini, tapi di Indonesia ada, yaitu candi Borobudur dan candi perambanan. candi Borobudur terletak di sebuah lembah, dan itulah lembah semut, lembah terindah di dunia.
Keempat, Sulaiman berbicara dengan burung-burung dan hewan-hewan. (QS An-Naml [27]: 20-22). Reliefnya juga ada. Bahkan, sejumlah frame relief Borobudur bermotifkan bunga dan burung. Terdapat pula sejumlah relief hewan lain, seperti gajah, kuda, babi, anjing, monyet, dan lainnya.
Kelima, kisah Ratu Saba dan rakyatnya yang menyembah matahari dan bersujud kepada sesama manusia.”Aku mendapati dia dan kaumnya menyembah matahari, selain Allah; dan syaitan telah menjadikan mereka memandang indah perbuatan-perbuatan mereka lalu menghalangi mereka dari jalan (Allah), sehingga mereka tidak dapat petunjuk” (QS An-Naml [27]: 22). Menurut Fahmi Basya, Saba artinya berkumpul atau tempat berkumpul. Ungkapan burung Hud-hud tentang Saba, karena burung tidak mengetahui nama daerah itu. “Jangankan burung, manusia saja ketika berada di atas pesawat, tidak akan tahu nama sebuah kota atau negeri,” katanya menjelaskan. Ditambahkan Fahmi Basya, tempat berkumpulnya manusia itu adalah di Candi Ratu Boko yang terletak sekitar 36 kilometer dari Borobudur. Jarak ini juga memungkinkan burung menempuh perjalanan dalam sekali terbang. Dan di Yaman tidak dijumpai tempat semacam itu, sementara di Indonesia tempat semacam itu ada yaitu di kawasan bukit candi Boko dan simbol kerajaan majapahit “surya majapahit” (simbol yg membuktikan bahwa kerajaan majapahit dahulu pernah menyembah matahari, tetapi mereka sadar itu ialah sesat dan memilih agama Islam, Pada lambang Majapahit yang berupa delapan sinar matahari terdapat beberapa tulisan Arab, yaitu shifat, asma, ma’rifat, Adam, Muhammad, Allah, tauhid dan dzat. Kata-kata yang beraksara Arab ini terdapat di antara sinar-sinar matahari yang ada pada lambang Majapahit ini. ). Di kawasan bukit candi boko ada tempat yang digunakan untuk menyembah matahari yang berupa bangunan di atas bukit menghadap ketimur, ke arah matahari terbit. (Lihat gambar paling atas)
Keenam, Saba ada di Indonesia, yakni Wonosobo. Dalam Alquran, wilayah Saba ditumbuhi pohon yang sangat banyak. “Sesungguhnya bagi kaum Saba’ ada tanda (kekuasaan Tuhan) di tempat kediaman mereka yaitu dua buah kebun di sebelah kanan dan di sebelah kiri. (kepada mereka dikatakan): “Makanlah olehmu dari rezeki yang (dianugerahkan) Tuhanmu dan bersyukurlah kamu kepada-Nya. (Negerimu) adalah negeri yang baik dan (Tuhanmu) adalah Tuhan Yang Maha Pengampun”.(QS Saba [34]: 15). Dalam kamus bahasa Jawi Kuno, yang disusun oleh Dr Maharsi, kata ‘Wana’ bermakna hutan. Jadi, menurut Fahmi, wana saba atau Wonosobo adalah hutan Saba.
Ketujuh, buah yang rasanya pahit, dan menjadi buah mulut (cerita rakyat). “…dan kami ganti kedua kebun mereka dengan dua kebun yang ditumbuhi (pohon-pohon) yang berbuah pahit…”(QS. 34:16). Di Indonesia ada buah yang rasanya pahit yaitu buah MAJAPAHIT, di Yaman tidak ada.”Tetapi, mereka berpaling maka Kami datangkan kepada mereka banjir yang besar dan Kami ganti kedua kebun mereka dengan dua kebun yang ditumbuhi (pohon-pohon) yang berbuah pahit, pohon Atsl dan sedikit dari pohon Sidr.” (QS Saba [34]: 16).
Kedelapan, nama Sulaiman menunjukkan sebagai nama orang Jawa. Awalan kata ‘su’merupakan nama-nama Jawa. Dan, Sulaiman adalah satu-satunya nabi dan rasul yang 25 orang, yang namanya berawalan ‘Su’. Kesembilan, Sulaiman berkirim surat kepada Ratu Saba melalui burung Hud-hud. “Pergilah kamu dengan membawa suratku ini.” (QS An-Naml [27]: 28). Menurut Fahmi, surat itu ditulis di atas pelat emas sebagai bentuk kekayaan Nabi Sulaiman. Ditambahkannya, surat itu ditemukan di sebuah kolam di Candi Ratu Boko.(Lihat Gambar paling atas)
Kesepuluh, bangunan yang tinggal sedikit (Sidrin qalil). Lihat surah Saba [34] 16) pohon yg dimaksud ialah “bangunan”. Bangunan yang tinggal sedikit itu adalah wilayah Candi Ratu Boko. Dan di sana terdapat sejumlah stupa yang tinggal sedikit. “Ini membuktikan bahwa Istana Ratu Boko adalah istana Ratu Saba yang dipindahkan atas perintah Sulaiman,” kata Fahmi menegaskan.
Selain bukti-bukti di atas, kata Fahmi, masih banyak lagi bukti lainnya yang menunjukkan bahwa kisah Ratu Saba dan Sulaiman terjadi di Indonesia. Seperti terjadinya angin Muson yang bertiup dari Asia dan Australia (QS Saba [34]: 12), kisah istana yang hilang atau dipindahkan, dialog Ratu Bilqis dengan para pembesarnya ketika menerima surat Sulaiman (QS An-Naml [27]: 32), nama Kabupaten Sleman, Kecamatan Salaman, Desa Salam, dan lainnya.
Kesebelas, sisa banjir”…maka Kami datangkan kepada mereka banjir yang besar…” (QS.34:16). Di Yaman disebutkan banjir ini disebabkan runtuhnya bendungan Ma’rib (sebesar bendungan situ gintung) tapi banjir yang semacam ini terlalu kecil untuk memusnahkan sebuah negeri. Tapi di Indonesia banjir itu ada yaitu banjir sangat besar yang menenggelamkan dataran/dangkalan sunda, mengakibatkan Indonesia terbagi menjadi banyak pulau. Fakta sejarah mengungkapkan bahwa dulu nusantara merupakan satu wilayah daratan yang luas sebelum menjadi wilayah kepulauan.
Kedua belas, Bukti bahwa negeri saba’ telah dihancurkan sehancur-hancurnya. “Maka kami jadikan mereka buah mulut dan kami hancurkan mereka sehancur-hancurnya. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda- tanda kekuasaan Allah bagi setiap orang yang sabar lagi bersyukur.” (QS.34:19). Di Indonesia fakta jelas mengatakan bahwa wilayah nusan tara yang dulunya satu daratan, setelah banjir besar di jaman es terbagi menjadi 17.000 pulau. Dari 1 menjadi 17.000. dalam sejarah dunia belum pernah ada daratan yang karena suatu kejadian kemudian menyebabkannya terbagi menjadi 17.000 bagian. Inilah maksud dari dihancurkan sehancur-hancurnya. Semantara di Yaman tidak ada fakta semacam itu.
Ketiga belas, “…Kami bataskan padanya perjalanan…”(QS.34:18). Setelah banjir besar, maka perjalana darat menjadi terbatas karena pulau-pulau dibatasi lautan. Sementara di Yaman tidak ditemukakan fakta ini.
Keempat belas, Surat dari Nabi Sulaiman unutk ratu Balqis. “Berkata ia (Balqis): “Hai pembesar-pembesar, sesungguhnya telah dijatuhkan kepadaku sebuah surat yang mulia. Sesungguhnya surat itu, dari SuIaiman dan sesungguhnya (isi)nya: “bismillahirrahmaanirrahiim” (QS. 27:29-30). Di Indonesia ada bukti yang ditemukan di istana ratu boko berupa lempengan/plat emas bertuliskan bismillahirrahmaanirrahiim. Di Yaman tidak ada. (Lihat gambar paling atas ATAU lihat videonya di link berikut : http://www.youtube.com/watch?feature=player_detailpage&v=W344Ijvxg6w)
Ada juga kemungkinan nabi sulaiman AS itu dulu membuat candi-candi dengan bantuan jin dan hewan-hewan di Indonesia sebagai bukti kebesaran kekuatan ALLAH SWT kepada masyarakat negeri Indonesia (saba) dulu semasa orang-orang indonesia masih menyembah matahari, tetapi mereka (masyarakat indonesia) dulu malah menganggap kekuatan itu semua adalah ‘sihir yg sesat’, kemudian ALLAH SWT pun murka kepada mereka (masyarakat saba/indonesia) dan didatangkanlah banjir yg sangat besar, sehingga terkubur dan tenggelamlah semua bangunan-bangunan itu dan semua rakyat ‘saba’, dan hanya meninggalkan sedikit rakyat yg hidup, kemudian iblis pun datang membisikkan ke sisa-sisa rakyat ‘saba’ yg masih hidup tadi agar membuat agama baru yaitu hindu dan budha melalui fakta-fakta peradaban dari candi-candi yg terkubur dan tidak terkubur di semua daerah indonesia, kecuali orang2 yg beriman.
﴾ Saba’:20 ﴿
Dan sesungguhnya iblis telah dapat membuktikan kebenaran sangkaannya terhadap mereka lalu mereka mengikutinya, kecuali sebahagian orang-orang yang beriman.
﴾ Saba’:21 ﴿
Dan tidak adalah kekuasaan iblis terhadap mereka, melainkan hanyalah agar Kami dapat membedakan siapa yang beriman kepada adanya kehidupan akhirat dari siapa yang ragu-ragu tentang itu. Dan Tuhanmu Maha Memelihara segala sesuatu.
﴾ Saba’:40 ﴿
Dan (ingatlah) hari (yang di waktu itu) Allah mengumpulkan mereka semuanya kemudian Allah berfirman kepada malaikat: “Apakah mereka ini dahulu menyembah kamu?”.
﴾ Saba’:41 ﴿
Malaikat-malaikat itu menjawab: “Maha Suci Engkau. Engkaulah pelindung kami, bukan mereka; bahkan mereka telah menyembah jin; kebanyakan mereka beriman kepada jin itu”.
Ingat, dulu borobudur itu sebenarnya terkubur, begitu juga piramida yg terkubur menjadi gunung (gunung lalakon, sadahurip,dll) yang memang gunung-gunung tersebut berumur 9 atau 10 SM (sama seperti zaman nabi sulaiman As hidup). [ lihat video borobudur versi AL-Qur'an di link berikut : http://www.youtube.com/watch?feature=player_detailpage&v=W344Ijvxg6w ]
Propaganda Gatot Kaca yang sebenarnya ialah nabi Sulaiman AS.
“Seorang sejarawan pernah berujar
bahwa sejarah itu adalah versi atau sudut pandang orang yang membuatnya.
Versi ini sangat tergantung dengan niat atau motivasisi pembuatnya.”
namun tidak untuk catatan sejarah yang ada dalam AL-Qur’an.
Menurut sejarah Gatotkaca (bahasa Sanskerta: घटोत्कच; Ghattotkacha) adalah seorang tokoh dalam wiracarita Mahabharata yang dikenal sebagai putra Bimasena atau Werkoedara dari keluarga Pandawa. Ibunya yang bernama Hidimbi (Harimbi) berasal dari bangsa rakshasa, sehingga ia pun dikisahkan memiliki kekuatan luar biasa. Dalam perang besar di Kurukshetra ia banyak menewaskan sekutu Korawa sebelum akhirnya gugur di tangan Karna.
Menurut versi Mahabharata, Gatotkaca adalah putra Bimasena dari keluaga Pandawa yang lahir dari seorang rakshasa perempuan bernama Hidimbi. Hidimbi sendiri merupakan raksasa penguasa sebuah hutan bersama kakaknya yang bernama Hidimba
Di Indonesia, Gatotkaca menjadi tokoh pewayangan yang sangat populer. Misalnya dalam pewayangan Jawa ia dikenal dengan ejaan Gatutkaca (bahasa Jawa: Gathutkaca). Kesaktiannya dikisahkan luar biasa, antara lain mampu terbang di angkasa tanpa menggunakan sayap. Menurut sejarah beliau beragama Hindu tetapi yang sebenarnya beliau ialah beragama Islam beliau adalah nabi sulaiman AS yang mempunyai mukjizat mengendalikan angin untuk dapat terbang dilangit, beliau juga mempunyai tinggi yang sama dengan raksasa karena beliau ialah seorang nabi, sama seperti nabi adam AS yang juga tinggi seperti raksasa tetapi beliau tidak terlalu tinggi seperti nabi adam AS.
Berikut adalah dalil dari ayat AL-Qur’an yang membuktikan Gatot Kaca adalah nabi sulaiman AS :
﴾ Saba’:12 ﴿
“Dan Kami (tundukkan) angin bagi Sulaiman, yang perjalanannya di waktu pagi sama dengan perjalanan sebulan dan perjalanannya di waktu sore sama dengan perjalanan sebulan (pula) dan Kami alirkan cairan tembaga baginya. Dan sebahagian dari jin ada yang bekerja di hadapannya (di bawah kekuasaannya) dengan izin Tuhannya. Dan siapa yang menyimpang di antara mereka dari perintah Kami, Kami rasakan kepadanya azab neraka yang apinya menyala-nyala.”
“Dan Kami (tundukkan) angin bagi Sulaiman, yang perjalanannya di waktu pagi sama dengan perjalanan sebulan dan perjalanannya di waktu sore sama dengan perjalanan sebulan (pula) dan Kami alirkan cairan tembaga baginya. Dan sebahagian dari jin ada yang bekerja di hadapannya (di bawah kekuasaannya) dengan izin Tuhannya. Dan siapa yang menyimpang di antara mereka dari perintah Kami, Kami rasakan kepadanya azab neraka yang apinya menyala-nyala.”
Kerajaan Majapahit adalah Kerajaan Islam yang diturunkan oleh Nabi Sulaiman AS.
“Seorang sejarawan pernah berujar
bahwa sejarah itu adalah versi atau sudut pandang orang yang membuatnya.
Versi ini sangat tergantung dengan niat atau motivasisi pembuatnya.”
namun tidak untuk catatan sejarah yang ada dalam AL-Qur’an.
Majapahit adalah sebuah kerajaan yang berpusat di Jawa Timur, Indonesia, yang pernah berdiri dari sekitar tahun 1293 hingga 1500 M. Kerajaan ini mencapai puncak kejayaannya menjadi kemaharajaan raya yang menguasai wilayah yang luas di Nusantara pada masa kekuasaan Hayam Wuruk, yang berkuasa dari tahun 1350 hingga 1389.
Kerajaan Majapahit adalah kerajaan Hindu-Buddha terakhir yang menguasai Nusantara dan dianggap sebagai salah satu dari negara terbesar dalam sejarah Indonesia.Kekuasaannya terbentang di Jawa, Sumatra, Semenanjung Malaya, Kalimantan, hingga Indonesia timur, meskipun wilayah kekuasaannya masih diperdebatkan. (wikipedia)
Kerajaan Majapahit diyakini sebagai kerajaan
islam yang berdiri setelah banjir besar melanda negeri saba
(indonesia), dan mereka ialah orang-orang yang beriman kepada ALLAH SWT
yang masih tersisa disaat banjir besar tersebut.
﴾ Saba’:16 ﴿“Tetapi mereka berpaling, maka Kami datangkan kepada mereka banjir yang besar dan Kami ganti kedua kebun mereka dengan dua kebun yang ditumbuhi (pohon-pohon) yang berbuah pahit, pohon Atsl dan sedikit dari pohon Sidr.”
﴾ Saba’:18 ﴿
“Dan Kami jadikan antara mereka dan antara negeri-negeri yang Kami limpahkan berkat kepadanya, beberapa negeri yang berdekatan dan Kami tetapkan antara negeri-negeri itu (jarak-jarak) perjalanan. Berjalanlah kamu di kota-kota itu pada malam hari dan siang hari dengan dengan aman.”
﴾ Saba’:19 ﴿
“Maka mereka berkata: “Ya Tuhan kami jauhkanlah jarak perjalanan kami”, dan mereka menganiaya diri mereka sendiri; maka Kami jadikan mereka buah mulut dan Kami hancurkan mereka sehancur-hancurnya. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda kekuasaan Allah bagi setiap orang yang sabar lagi bersyukur.”
Ada sesuatu yang ‘terasa aneh’ menyangkut
kerajaan majapahit yang puing-puing peninggalan kebesaran masa lalunya
masih dapat ditemukan di kawasan Trowulan Mojokerto ini. Sejak memasuki
Sekolah Dasar, kita sudah disuguhi pemahaman bahwa Majapahit adalah
sebuah kerajaan Hindu terbesar yang pernah ada dalam sejarah masa lalu
kepulauan Nusantra yang kini dikenal Indonesia. Inilah sesuatu yang
terasa aneh tersebut.
Pemahaman sejarah tersebut seakan melupakan beragam bukti arkeologis, sosiologis dan antropologis yang berkaitan dengan Majapahit yang jika dicerna dan dipahami secara ‘jujur’ akan mengungkapkan fakta yang mengejutkan sekaligus juga mematahkan pemahaman yang sudah berkembang selama ini dalam khazanah sejarah masyarakat Nusantara.
‘Kegelisahan’ semacam inilah yang mungkin memotivasi Tim Kajian
Kesultanan Majapahit dari Lembaga Hikmah dan Kebijakan Publik (LHKP)
Pengurus Daerah Muhammadiyah Yogyakarta untuk melakukan kajian ulang
terhadap sejarah Majapahit. Setelah sekian lama berkutat dengan beragam
fakta-data arkeologis, sosiologis dan antropolis, maka Tim kemudian
menerbitkannya dalam sebuah buku awal berjudul ‘Kesultanan Majapahit,
Fakta Sejarah Yang Tersembunyi’.Pemahaman sejarah tersebut seakan melupakan beragam bukti arkeologis, sosiologis dan antropologis yang berkaitan dengan Majapahit yang jika dicerna dan dipahami secara ‘jujur’ akan mengungkapkan fakta yang mengejutkan sekaligus juga mematahkan pemahaman yang sudah berkembang selama ini dalam khazanah sejarah masyarakat Nusantara.
Buku ini hingga saat ini masih diterbitkan terbatas, terutama menyongsong Muktamar Satu Abad Muhammadiyah di Yogyakarta beberapa waktu yang lalu. Sejarah Majapahit yang dikenal selama ini di kalangan masyarakat adalah sejarah yang disesuaikan untuk kepentingan penjajah (Belanda) yang ingin terus bercokol di kepulauan Nusantara.
Akibatnya, sejarah masa lampau yang berkaitan dengan kawasan ini dibuat untuk kepentingan tersebut. Hal ini dapat pula dianalogikan dengan sejarah mengenai PKI. Sejarah berkaitan dengan partai komunis ini yang dibuat dimasa Orde Baru tentu berbeda dengan sejarah PKI yang dibuat di era Orde Lama dan bahkan era reformasi saat ini. Hal ini karena berkaitan dengan kepentingan masing-masing dalam membuat sejarah tersebut.
Dalam konteks Majapahit, Belanda berkepentingan untuk menguasai Nusantara yang mayoritas penduduknya adalah muslim. Untuk itu, diciptakanlah pemahaman bahwa Majapahit yang menjadi kebanggaan masyarakat Indonesia adalah kerajaan Hindu dan Islam masuk ke Nusantara belakangan dengan mendobrak tatanan yang sudah berkembang dan ada dalam masyarakat.
Apa yang diungkapkan oleh buku ini tentu memiliki bukti berupa fakta dan data yang selama ini tersembunyi atau sengaja disembunyikan. Beberapa fakta dan data yang menguatkan keyakinan bahwa kerajaan Majpahit sesungguhnya adalah kerajaan Islam atau Kesultanan Majapahit adalah sebagai berikut:
1. Ditemukan atau adanya koin-koin emas Majapahit yang bertuliskan kata-kata ‘La Ilaha Illallah Muhammad Rasulullah’. Koin semacam ini dapat ditemukan dalam Museum Majapahit di kawasan Trowulan Mojokerto Jawa Timur. Koin adalah alat pembayaran resmi yang berlaku di sebuah wilayah kerajaan. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa sangat tidak mungkin sebuah kerajaan Hindu memiliki alat pembayaran resmi berupa koin emas bertuliskan kata-kata Tauhid.
2. Pada lambang Majapahit (lambang laskar ALLAH) yang berupa delapan sinar matahari terdapat beberapa tulisan Arab, yaitu shifat, asma, ma’rifat, Adam, Muhammad, Allah, tauhid dan dzat. Kata-kata yang beraksara Arab ini terdapat di antara sinar-sinar matahari yang ada pada lambang Majapahit ini. (lihat gambar surya majapahit diatas)
Untuk lebih mendekatkan pemahaman mengenai lambang Majapahit ini, maka dapat dilihat pada logo Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta, atau dapat pula dilihat pada logo yang digunakan Muhammadiyah. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa Majapahit sesungguhnya adalah Kerajaan Islam atau Kesultanan Islam karena menggunakan logo resmi yang memakai simbol-simbol Islam.
3. Pendiri Majapahit, Raden Wijaya, adalah seorang muslim. Hal ini karena Raden Wijaya merupakan cucu dari Raja Sunda, Prabu Guru Dharmasiksa yang sekaligus juga ulama Islam Pasundan yang mengajarkan hidup prihatin layaknya ajaran-ajaran sufi, sedangkan neneknya adalah seorang muslimah, keturunan dari penguasa Sriwijaya. Meskipun bergelar Kertarajasa Jayawardhana yang sangat bernuasa Hindu karena menggunakan bahasa Sanskerta, tetapi bukan lantas menjadi justifikasi bahwa beliau adalah seorang penganut Hindu.
Bahasa Sanskerta di masa lalu lazim digunakan untuk memberi penghormatan yang tinggi kepada seseorang, apalagi seorang raja. Gelar seperti inipun hingga saat ini masih digunakan oleh para raja muslim Jawa, seperti Hamengku Buwono dan Paku Alam Yogyakarta serta Paku Buwono di Solo.
Di samping itu, Gajah Mada yang menjadi Patih Majapahit yang sangat terkenal terutama karena Sumpah Palapanya ternyata adalah seorang muslim. Hal ini karena nama aslinya adalah Gaj Ahmada, seorang ulama Islam yang mengabdikan kemampuannya dengan menjadi Patih di Kerajaan Majapahit. Hanya saja, untuk lebih memudahkan penyebutan yang biasanya berlaku dalam masyarakat Jawa, maka digunakan Gajahmada saja. Dengan demikian, penulisanGajah Mada yang benar adalah Gajahmada dan bukan ‘Gajah Mada’.
Pada nisan makam Gajahmada di Mojokerto pun terdapat tulisan ‘LaIlaha Illallah Muhammad Rasulullah’ yang menunjukkan bahwa Patih yang biasa dikenal masyarakat sebagai Syeikh Mada setelah pengunduran dirinya sebagai Patih Majapatih ini adalah seorang muslim.
4. Jika fakta-fakta di atas masih berkaitan dengan internal Majapahit, maka fakta-fakta berikut berhubungan dengan sejarah dunia secara global. Sebagaimana diketahui bahwa 1253 M, tentara Mongol dibawah pimpinan Hulagu Khan menyerbu Baghdad. Akibatnya, Timur Tengah berada dalam situasi yang berkecamuk dan terjebak dalam kondisi konflik yang tidak menentu.
Dampak selanjutnya adalah terjadinya eksodus besar-besaran kaum muslim dari TimurTengah, terutama para keturunan Nabi yang biasa dikenal dengan‘Allawiyah. Kelompok ini sebagian besar menuju kawasan Nuswantara (Nusantara) yang memang dikenal memiliki tempat-tempat yang eksotis dan kaya dengan sumberdaya alam dan kemudian menetap dan beranak pinak di tempat ini. Dari keturunan pada pendatang inilah sebagian besar penguasa beragam kerajaanNusantara berasal, tanpa terkecuali Majapahit.
Jatuhnya Majapahit
Sesudah mencapai puncaknya pada abad ke-14,
kekuasaan Majapahit berangsur-angsur melemah. Setelah wafatnya Hayam
Wuruk pada tahun 1389, Majapahit memasuki masa kemunduran akibat konflik
perebutan takhta. Pewaris Hayam Wuruk adalah putri mahkota
Kusumawardhani, yang menikahi sepupunya sendiri, pangeran Wikramawardhana. Hayam Wuruk juga memiliki seorang putra dari selirnya Wirabhumi yang juga menuntut haknya atas takhta. Perang saudara yang disebut Perang Paregreg
diperkirakan terjadi pada tahun 1405-1406, antara Wirabhumi melawan
Wikramawardhana. Perang ini akhirnya dimenangi Wikramawardhana, semetara
Wirabhumi ditangkap dan kemudian dipancung. Tampaknya perang saudara
ini melemahkan kendali Majapahit atas daerah-daerah taklukannya di
seberang. Telah diketahui dalang dari perang saudara tersebut ialah ulah
dari “walisongo” yang datang untuk menengahkan masalah perebutan takhta
kerajaan tersebut, tetapi bukannya menengahkan para “walisongo” malah
memicu perang saudara di dalam kerajaan. Dan telah diketahui “walisongo”
memecah belah keturunan2 majapahit dikarenakan ingin memecah belah
agama Islam ditubuh kerajaan majapahit yg kemudian mereka mendirikan
kerajaan Demak.
Konflik Pendirian Kerajaan Demak dan Majapahit pada Masa Raden Fatah
Versi Perang antara Demak dan Majapahit diberitakan dalam naskah babad dan serat, terutama Babad Tanah Jawi dan Serat Kanda. Dikisahkan, Sunan Ampel “walisongo” melarang Raden Patah memberontak pada Majapahit karena meskipun berbeda agama, Brawijaya tetaplah ayah Raden Patah. Namun sepeninggal Sunan Ampel, Raden Patah tetap menyerang Majapahit. Brawijaya moksa dalam serangan itu. Untuk menetralisasi pengaruh agama lama (maksudnya syari’at lama islam) yaitu “Aswaja” yg kemudian memasukkan syari’at baru yaitu “Syiah” yg berbau syirik dan mistik dipulau jawa dan bali, kemudian Sunan Giri menduduki takhta Majapahit selama 40 hari ,untuk apa sunan giri menduduki takhta kerajaan majapahit sementara walisongo lainnya “sunan ampel” malah menyuruh raden patah untuk tidak memberontak kepada majapahit? (itu jelas2 hasutan provokasi dari kubu walisongo), kemudian raden patah malah mendirikan kerajaannya sendiri yaitu Kerajaan Demak.
Berikut dalil dari ayat AL-Qur’an tentang fakta sejarah majapahit
disaat perebutan takhta yang mengakibatkan perang saudara yang
disebabkan oleh “walisongo”:
﴾ An Naml:45 ﴿Dan sesungguhnya Kami telah mengutus kepada (kaum) Tsamud saudara mereka Shaleh (yang berseru): “Sembahlah Allah”. Tetapi tiba-tiba mereka (jadi) dua golongan yang bermusuhan.
﴾ An Naml:46 ﴿
Dia berkata: “Hai kaumku mengapa kamu minta disegerakan keburukan sebelum (kamu minta) kebaikan? Hendaklah kamu meminta ampun kepada Allah, agar kamu mendapat rahmat”.
﴾ An Naml:47 ﴿
Mereka menjawab: “Kami mendapat nasib yang malang, disebabkan kamu dan orang-orang yang besertamu”. Shaleh berkata: “Nasibmu ada pada sisi Allah, (bukan kami yang menjadi sebab), tetapi kamu kaum yang diuji”.
﴾ An Naml:48 ﴿
“Dan adalah di kota itu sembilan orang laki-laki yang membuat kerusakan di muka bumi, dan mereka tidak berbuat kebaikan.”
Dahulu di bumi nusantara ini pernah juga ditinggali oleh nabi saleh AS untuk berdakwah kepada kaum Tsamud, tetapi kaum tsamud mengingkarinya, dengan menyembelih unta yg diberi oleh nabi saleh as dari ALLAH SWT disaat sepeninggalan (setelah wafatnya) nabi saleh as , ada kemungkinan ini dikarenakan mereka telah terprovokasi oleh para “walisongo” yg telah terhasut oleh godaan wanita untuk ikut menyembelih unta tersebut sehingga mereka menjadi 2 golongan yg bermusuhan (lihat artikel kaum tsamud dan walisongo yg tergoda oleh wanita di link berikut :http://wp.me/p3gX77-66) , dan semua ini membuktikan fitnah akhir zaman telah dimulai pada zaman para “walisongo” melakukan provokasi ajaran2 yg menyimpang dari sunnah rosul SAW di bumi nusantara ini..wallahu’alam.
”Daréngékeun! Nu kiwari ngamusuhan urang, jaradi rajana ngan bakal nepi mangsa: tanah bugel sisi Cibantaeun dijieun kandang kebo dongkol. Tah di dinya, sanagara bakal jadi sampalan, sampalan kebo barulé, nu diangon ku jalma jangkung nu tutunjuk di alun-alun. Ti harita, raja-raja dibelenggu. Kebo bulé nyekel bubuntut, turunan urang narik waluku, ngan narikna henteu karasa, sabab murah jaman seubeuh hakan.
Ti dinya, waluku ditumpakan kunyuk; laju turunan urang aya nu lilir, tapi lilirna cara nu kara hudang tina ngimpi. Ti nu laleungit, tambah loba nu manggihna. Tapi loba nu pahili, aya kabawa nu lain mudu diala! Turunan urang loba nu hanteu engeuh, yén jaman ganti lalakon ! Ti dinya gehger sanagara. Panto nutup di buburak ku nu ngaranteur pamuka jalan; tapi jalan nu pasingsal!
Nu tutunjuk nyumput jauh; alun-alun jadi suwung, kebo bulé kalalabur; laju sampalan nu diranjah monyét! Turunan urang ngareunah seuri, tapi seuri teu anggeus, sabab kaburu: warung béak ku monyét, sawah béak ku monyét, leuit béak ku monyét, kebon béak ku monyét, sawah béak ku monyét, cawéné rareuneuh ku monyét. Sagala-gala diranjah ku monyét. Turunan urang sieun ku nu niru-niru monyét. Panarat dicekel ku monyet bari diuk dina bubuntut. Walukuna ditarik ku turunan urang keneh. Loba nu paraeh kalaparan. ti dinya, turunan urang ngarep-ngarep pelak jagong, sabari nyanyahoanan maresék caturangga. Hanteu arengeuh, yén jaman geus ganti deui lalakon.”
artinya : “Nanti, saat munculnya anak gembala! di situ akan banyak huru-hara, yang bermula di satu daerah semakin lama semakin besar meluas di seluruh negara. yang tidak tahu menjadi gila dan ikut-ikutan menyerobot dan bertengkar. Dipimpin oleh pemuda gendut! Sebabnya bertengkar? Memperebutkan tanah. Yang sudah punya ingin lebih, yang berhak meminta bagiannya. Hanya yang sadar pada diam, mereka hanya menonton tapi tetap terbawa-bawa.”
analisis berdasarkan yg Haq dan yg bathil : ketika anak gembala atau imam mahdi satrio piningit muncul, perang dunia ke 3 telah pecah, banyak huru hara di setiap negara termasuk Indonesia, disaat itu orang2 kafir dan umat muslim yg berkhianat di pimpin oleh pria Gendut yg memperebutkan tanah, siapa pria gendut ini? dan tanah negara mana yg dia perebutkan? kalian pasti tahu, dia ialah DAJJAL LAKNATULLAH yg memperebutkan/mengambil paksa tanah palestina, juga tanah2 negara2 di seluruh dunia untuk mendirikan “Israel Raya”.
Lihat dan pahami manuskrip uga siliwangi berikut yg mirip dengan hadits rosulullah SAW tentang keutamaan negeri SYAM :
“Lalakon urang ngan nepi ka poé ieu, najan dia kabéhan ka ngaing pada satia! Tapi ngaing henteu meunang mawa dia pipilueun, ngilu hirup jadi balangsak, ngilu rudin bari lapar. Dia mudu marilih, pikeun hirup ka hareupna, supaya engké jagana, jembar senang sugih mukti, bisa ngadegkeun deui Pajajaran! Lain Pajajaran nu kiwari, tapi Pajajaran anu anyar, nu ngadegna digeuingkeun ku obah jaman! Pilih! ngaing moal ngahalang-halang. Sabab pikeun ngaing, hanteu pantes jadi Raja, anu somah sakabéhna, lapar baé jeung balangsak.”
“Daréngékeun! Nu dék tetep ngilu jeung ngaing, geura misah ka beulah kidul! Anu hayang balik deui ka dayeuh nu ditinggalkeun, geura misah ka beulah kalér! Anu dék kumawula ka nu keur jaya, geura misah ka beulah wétan! Anu moal milu ka saha-saha, geura misah ka beulah kulon!”
“Daréngékeun! Dia nu di beulah wétan, masing nyaraho: Kajayaan milu jeung dia! Nya turunan dia nu engkéna bakal maréntah ka dulur jeung ka batur. Tapi masing nyaraho, arinyana bakal kamalinaan. Engkéna bakal aya babalesna. Jig geura narindak!”
“Dia nu di beulah kulon! Papay ku dia lacak Ki Santang! Sabab engkéna, turunan dia jadi panggeuing ka dulur jeung ka batur. Ka batur urut salembur, ka dulur anu nyorang saayunan ka sakabéh nu rancagé di haténa. Engké jaga, mun tengah peuting, ti gunung Halimun kadéngé sora tutunggulan, tah éta tandana; saturunan dia disambat ku nu dék kawin di Lebak Cawéné. Ulah sina talangké, sabab talaga bakal bedah! Jig geura narindak! Tapi ulah ngalieuk ka tukang!”
“Dia nu marisah ka beulah kalér, daréngékeun! Dayeuh ku dia moal kasampak. Nu ka sampak ngan ukur tegal baladaheun. Turunan dia, lolobana bakal jadi somah. Mun aya nu jadi pangkat, tapi moal boga kakawasaan. Arinyana engké jaga, bakal ka seundeuhan batur. Loba batur ti nu anggang, tapi batur anu nyusahkeun. Sing waspada!”
Artinya :
(1).“Perjalanan kita hanya sampai disini hari ini, walaupun kalian semua setia padaku! Tapi aku tidak boleh membawa kalian dalam masalah ini, membuat kalian susah, ikut merasakan miskin dan lapar. Kalian boleh memilih untuk hidup kedepan nanti, agar besok lusa, kalian hidup senang kaya raya dan bisa mendirikan lagi Pajajaran! Bukan Pajajaran saat ini tapi Pajajaran yang baru yang berdiri oleh perjalanan waktu! Pilih! aku tidak akan melarang, sebab untukku, tidak pantas jadi raja yang rakyatnya lapar dan miskin.”
(2).”Dengarkan! Yang ingin tetap ikut denganku, cepat memisahkan diri ke selatan! Yang ingin kembali lagi ke kota yang ditinggalkan, cepat memisahkan diri ke utara! Yang ingin berbakti kepada raja yang sedang berkuasa, cepat memisahkan diri ke timur! Yang tidak ingin ikut siapa-siapa, cepat memisahkan diri ke barat!”
(3).”Dengarkan! Kalian yang di timur harus tahu: Kekuasaan akan turut dengan kalian! dan keturunan kalian nanti yang akan memerintah saudara kalian dan orang lain. Tapi kalian harus ingat, nanti mereka akan memerintah dengan semena-mena. Akan ada pembalasan untuk semua itu. Silahkan pergi!”
(4). “Kalian yang di sebelah barat! Carilah oleh kalian Ki Santang! Sebab nanti, keturunan kalian yang akan mengingatkan saudara kalian dan orang lain. Ke saudara sedaerah, ke saudara yang datang sependirian dan semua yang baik hatinya. Suatu saat nanti, apabila tengah malam, dari gunung Halimun terdengar suara minta tolong, nah itu adalah tandanya. Semua keturunan kalian dipanggil oleh yang mau menikah di Lebak Cawéné. Jangan sampai berlebihan, sebab nanti telaga akan banjir! Silahkan pergi! Ingat! Jangan menoleh kebelakang!”
(5). “Kalian yang di sebelah utara! Dengarkan! Kota takkan pernah kalian datangi, yang kalian temui hanya padang yang perlu diolah. Keturunan kalian, kebanyakan akan menjadi rakyat biasa. Adapun yang menjadi penguasa tetap tidak mempunyai kekuasaan. Suatu hari nanti akan kedatangan tamu, banyak tamu dari jauh, tapi tamu yang menyusahkan. Waspadalah!”
Bandingkan dengan hadits berikut :
Abdullah bin Hawalah Azdy berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Sesungguhnya kalian akan menjadi pasukan-pasukan perang, satu pasukan di Syam, satu pasukan di Iraq dan satu pasukan di Yaman.” Aku bertanya, “Wahai Rasulullah, pilihkan untukku!” Rasulullah menjawab, “Pilihlah Syam, dan barangsiapa yang enggan maka hendaklah ia bergabung dengan dengan Yaman dan meminum dari kolam-kolam air Yaman. Sesungguhnya Allah telah menaungi Syam dan penduduknya.” (HR. Shahih Ibnu Hibban no. 7306)
dari manuskrip uga siliwangi diatas bermaksud untuk mengartikan hadits keutamaan negeri syam diatas, berikut pembahasannya :
makna dari kata hadits : “Sesungguhnya kalian akan menjadi pasukan-pasukan perang, adalah arti dari manuskrip uga sili wangi no 1 diatas.
makna dari kata hadits : “satu pasukan di Syam, satu pasukan di Iraq dan satu pasukan di Yaman.” Aku bertanya, “Wahai Rasulullah, pilihkan untukku!”
adalah arti dari manuskrip uga sili wangi no 2 diatas.
makna dari kata hadits : “Rasulullah menjawab, “Pilihlah Syam
adalah arti dari manuskrip uga sili wangi no 3 diatas (syam berada di Timur)
makna dari kata hadits : “dan barangsiapa yang enggan maka hendaklah ia bergabung dengan dengan Yaman dan meminum dari kolam-kolam air Yaman.”
adalah arti dari manuskrip uga sili wangi no 4 diatas (telaga dan banjir bermakna meminum dari kolam2 air yaman)
makna dari kata hadits : Sesungguhnya Allah telah menaungi Syam dan penduduknya.”
adalah arti dari manuskrip uga sili wangi no 5 diatas (“…dan penduduknya” yg bermaksud daerah di utara negeri syam yg akan insya Allah akan ALLAH SWT lindungi melalui malaikat2nya dari perang besar)
wallahu’alam…
Lihat dan pahami lagi manuskrip uga siliwangi yg lain berikut :
”Ti mimiti poé ieu, Pajajaran leungit ti alam hirup. Leungit dayeuhna, leungit nagarana. Pajajaran moal ninggalkeun tapak, jaba ti ngaran pikeun nu mapay. Sabab bukti anu kari, bakal réa nu malungkir! Tapi engké jaga bakal aya nu nyoba-nyoba, supaya anu laleungit kapanggih deui. Nya bisa, ngan mapayna kudu maké amparan. Tapi anu marapayna loba nu arieu-aing pang pinterna. Mudu arédan heula.”
lihatlah potongan dari manuskrip jayabaya berikut yg mirip sekali dengan hadits, berbau agama islam, lihat juga manuskrip jayabaya yg lainnya, cocokanlah dengan hadist akhir zaman atau imam mahdi :
Serat musarar joyoboyo :
artinya : “Kemudian kelak akan datang tungjung putih semune pudak
kasungsang, lahir di bumi mekah, menjadi raja dunia, bergelar ratu
amisan, redalah kesengsaraan (kezhaliman) di bumi, nakhoda ikut
persidangan.”
perlambang tunjung putih semune pudak kasungsang memiliki makna seorang yg masih tersembunyi berhati suci dan bersih (sama seperti AL-mahdi yg masih bersembunyi). Inilah seorang pemimpin yg dikenal banyak orang dengan nama “satrio piningit”. Lahir di bumi mekah merupakan makna bahwa pemimpin tersebut adalah seorang muslim sejati yg memiliki ilmu tingkat ketauhidan yg sangat tinggi, satrio piningit ialah Imam Mahdi (AL-Mahdi), dan dia ada di Negeri ini “Syam”, Syam itu diambil dari nama anak nabi nuh AS, ketika saudara syam yaitu kan’an itu menghindar dari terjangan banjir besar (tsunami) di negerinya sama seperti pembahasan negeri ‘saba’ dalam artikel ini, saba adalah nama tempat dari negeri syam (indonesia), analisa admin syam dan kan’an itu berawal dari barat (tempat tinggalnya) menghindar ke gunung2 tinggi dibarat dan sampai berakhir di gunung tertingi di timur kemudian diterjang banjir besar tersebut, sama seperti keadaan negeri indonesia yg diterjang banjir sangat besar, sehingga pulau2nya terpisah-pisah, jika admin berada sama seperti saudara syam “kan’an” berada dibarat negeri ini tepatnya aceh (yg memang daerahnya rawan tsunami), maka admin pun juga akan ke gunung2 tinggi dan sampai berakhir di timur tepatnya pegunungan jaya (pegunungan tertinggi di Indonesia), berarti disini admin mengambil kesimpulan bahwa nabi nuh as juga pernah hidup dinegeri ini Wallahu’alam…[ lihat artikel perahu nabi nuh as berasal dari Indonesia berikut : http://wp.me/p3gX77-7Z ]
makna2 sebenarnya yg termaksud di manuskrip2 jayabaya dan uga siliwangi (manuskrip akhir zaman dan perang dunia ke 3) :
*keturunan dewa/ dewa : keturunan nabi, dewa = nabi, orang beriman yg mempunyai ilmu tauhid yg tinggi.
*batara kresna : rosulullah saw
*baladewa : nabi2 terdahulu
*trisula wedha : kitabullah (AL-Qur’an)
*batara surya/budak angon : imam mahdi/satrio piningit
*monyet : kaum yahudi/bani israil
*kerbau bule : orang barat
*Pajajaran : SYAM
makna2 perkataan yg lainnya jangan kita pahami dahulu, karna bisa saja kata2 yg kita tidak mengetahui maksudnya itu adalah kata2 yg diubah2 oleh leluhur jaw terdahulu yg terkena hasutan fitnah akhir zaman, Wallahu’alam……
berikut ARTIKEL KUAT YANG MEMBUTIKAN BAHWA INDONESIA ADALAH NEGERI SYAM NEGERI AKHIR ZAMAN, YG DI DALAMNYA IMAM MAHDI MUNCUL DI NEGERI INI, BAHKAN MANUSKRIP2 JAWA TELAH MENUTUPI DAN MEMANIPULASI KEBERADAAN IMAM MAHDI, BERIKUT LINK NYA : http://wp.me/p3gX77-9l
Bandingkan dengan hadits yg diriwayatkan oleh imam ali bin abi thalib RA berikut yg mirip dengan manuskrip2 jayabaya yg ada sekarang ini, berikut hadits imam ali RA :
“Aku khawatir terhadap suatu masa yang rodanya dapat menggilas keimanan.
Keyakinan hanya tinggal pemikiran, yang tak berbekas dalam perbuatan.
Ada ahli ibadah tapi mewarisi kesombongan iblis.
Ada ahli maksiat rendah hati bagaikan sufi.
Ada yang banyak tertawa hingga hatinya berkarat dan ada yang banyak menangis karena kufur nikmat.
Ada yang murah senyum tapi hatinya mengumpat dan ada yang berhati tulus tapi wajahnya cemberut.
Ada yang berlisan bijak tapi tak memberi teladan, dan ada pezina yang tampil menjadi figur.
Ada orang punya ilmu tapi tak paham, ada yang paham tapi tak menjalankan.
Ada yang pintar tapi membodohi, ada yang bodoh tapi tak tau diri. Ada orang beragama tapi tak berakhlak dan ada yang berakhlak tapi tak bertuhan.
Lalu di antara semua itu di mana aku berada?”
(Imam Ali Bin Abi Thalib)
dan bandingkan manuskrip jangka jayabaya berikut dengan hadits tentang Imam Mahdi yg akan mewarisi ilmu kenabian seperti nabi sulaiman as :
bait terakhir 162 :
“akeh wong dicakot lemut mati
akeh wong dicakot semut sirna
akeh swara aneh tanpa rupa
bala prewangan makhluk halus padha baris, pada rebut benere garis
tan kasat mata, tan arupa
sing madhegani putrane Bethara Indra
agegaman trisula wedha
momongane padha dadi nayaka perang
perange tanpa bala
sakti mandraguna tanpa aji-aji.”
artinya : “banyak orang digigit nyamuk,
mati banyak orang digigit semut, mati
banyak suara aneh tanpa rupa
pasukan makhluk halus sama-sama berbaris, berebut garis yang benar
tak kelihatan, tak berbentuk
yang memimpin adalah putra Batara Indra,
bersenjatakan trisula wedha
para asuhannya menjadi perwira perang
jika berperang tanpa pasukan
sakti mandraguna tanpa azimat.”
“Al Mahdi adalah seseorang yang berbicara dengan bahasa binatang dan hewan lainnya. Oleh karena itu, keadilannya akan terlihat dengan sendirinya atas seluruh manusia dan jin.” (Allamah Muhaqqiq Ash-Sharif Muhammad ibn ‘Abd al-Rasul, Al-Isaatu li Asrat’is-saat, hal. 188)
“Al Mahdi (orang yang paling benar diberi petunjuk) akan mengatur dunia ini seperti Nabi Dzulqarnain dan Nabi Sulaiman.” (Ibn Hajar al-Haythami, Al-Qawl al-Mukhtasar fi `Alamat al-Mahdi al-Muntazar, hal. 29)
Berarti dari sini kita harus beralih kembali ke syariat islam dan membaca hadist nabi muhammad SAW tentang imam mahdi..(lihat artikel imam mahdi di : http://wp.me/p3gX77-3o)
Rasulullah SAW pernah bersabda tentang AL-Mahdi : “Sungguh bumi ini akan dipenuhi oleh kezhaliman dan kesemena-menaan. Dan apabila kezhaliman serta kesemena-menaan itu telah penuh, maka ALLAH SWT akan mengutus seorang laki2 yg berasal dari umatku, namanya seperti namaku dan nama bapaknya seperti nama bapakku, maka ia akan memenuhi bumi dgn keadilan dan kemakmuran, sebagaimana ia (bumi) telah dipenuhi sebelum itu oleh kezhaliman dan kesemena-menaan. Diwaktu itu langit tidak akan menahan setetes pun dari tetesan airnya, dan bumi pun tak akan menahan sedikitpun dari tanamannya, maka ia akan hidup bersama kamu selama 7 thn, atau 8 thn atau 9 thn.” (Hadist riwayat Thabrani)
sudah tidak bisa disangkal lagi, satrio piningit ialah Imam Mahdi (AL-Mahdi)…wallahu’alam.
Mereka menjawab: “Kami mendapat nasib yang malang, disebabkan kamu dan orang-orang yang besertamu”. Shaleh berkata: “Nasibmu ada pada sisi Allah, (bukan kami yang menjadi sebab), tetapi kamu kaum yang diuji”.
﴾ An Naml:48 ﴿
“Dan adalah di kota itu sembilan orang laki-laki yang membuat kerusakan di muka bumi, dan mereka tidak berbuat kebaikan.”
Dahulu di bumi nusantara ini pernah juga ditinggali oleh nabi saleh AS untuk berdakwah kepada kaum Tsamud, tetapi kaum tsamud mengingkarinya, dengan menyembelih unta yg diberi oleh nabi saleh as dari ALLAH SWT disaat sepeninggalan (setelah wafatnya) nabi saleh as , ada kemungkinan ini dikarenakan mereka telah terprovokasi oleh para “walisongo” yg telah terhasut oleh godaan wanita untuk ikut menyembelih unta tersebut sehingga mereka menjadi 2 golongan yg bermusuhan (lihat artikel kaum tsamud dan walisongo yg tergoda oleh wanita di link berikut :http://wp.me/p3gX77-66) , dan semua ini membuktikan fitnah akhir zaman telah dimulai pada zaman para “walisongo” melakukan provokasi ajaran2 yg menyimpang dari sunnah rosul SAW di bumi nusantara ini..wallahu’alam.
Juga ada kemungkinan ramalan jayabaya yg disimpan oleh orang2 jawa terdahulu itu ialah sebuah manuskrip hadits dari nabi2 atau para keturunannya yg pernah tinggal dibumi nusantara ini (bisa itu dari nabi sulaiman as, nabi saleh as, atau yg lainnya), mereka orang2 jawa pada masa sekarang ini menganggap manuskrip jayabaya (zaman keemasan) sebagai ramalan dari leluhur mereka dahulu, padahal itu adalah sebuah hadits yg diterjemahkan dalam bahasa jawa, dan ada kemungkinan kenapa manuskrip jayabaya itu dikatakan manuskrip ramalan leluhur jawa dikarenakan ada sekelompok leluhur jawa dahulu yg terkena fitnah akhir zaman yg diprovokatori oleh para “walisongo”, karena mengingat banyak orang yg menganggap manuskrip ini dari kelompok “walisongo”, mungkin para leluhur jawa yg terkena fitnah akhir zaman yg dimulai sejak dahulu itu ialah para keturunan kerajaan majapahit yg telah menyimpan hadits itu dari nabi2 terdahulu..wallahu’alam
lihat manuskrip uga siliwangi berikut yg menyatakan bahwa sejarah kita telah ditukar atau dibuat2 bahkan ada yg dijual ! :”Daréngékeun! Nu kiwari ngamusuhan urang, jaradi rajana ngan bakal nepi mangsa: tanah bugel sisi Cibantaeun dijieun kandang kebo dongkol. Tah di dinya, sanagara bakal jadi sampalan, sampalan kebo barulé, nu diangon ku jalma jangkung nu tutunjuk di alun-alun. Ti harita, raja-raja dibelenggu. Kebo bulé nyekel bubuntut, turunan urang narik waluku, ngan narikna henteu karasa, sabab murah jaman seubeuh hakan.
Ti dinya, waluku ditumpakan kunyuk; laju turunan urang aya nu lilir, tapi lilirna cara nu kara hudang tina ngimpi. Ti nu laleungit, tambah loba nu manggihna. Tapi loba nu pahili, aya kabawa nu lain mudu diala! Turunan urang loba nu hanteu engeuh, yén jaman ganti lalakon ! Ti dinya gehger sanagara. Panto nutup di buburak ku nu ngaranteur pamuka jalan; tapi jalan nu pasingsal!
Nu tutunjuk nyumput jauh; alun-alun jadi suwung, kebo bulé kalalabur; laju sampalan nu diranjah monyét! Turunan urang ngareunah seuri, tapi seuri teu anggeus, sabab kaburu: warung béak ku monyét, sawah béak ku monyét, leuit béak ku monyét, kebon béak ku monyét, sawah béak ku monyét, cawéné rareuneuh ku monyét. Sagala-gala diranjah ku monyét. Turunan urang sieun ku nu niru-niru monyét. Panarat dicekel ku monyet bari diuk dina bubuntut. Walukuna ditarik ku turunan urang keneh. Loba nu paraeh kalaparan. ti dinya, turunan urang ngarep-ngarep pelak jagong, sabari nyanyahoanan maresék caturangga. Hanteu arengeuh, yén jaman geus ganti deui lalakon.”
- ”Dengarkan! yang saat ini memusuhi kita (yahudi zionis), akan berkuasa hanya untuk sementara waktu: tanahnya kering (tanah palestina/israel) padahal di pinggir sungai Cibantaeun dijadikan kandang kerbau kosong. Nah di situlah, sebuah negara akan pecah, pecah (konflik peperangan) oleh kerbau bule, yang digembalakan (berkonspirasi dengan) oleh orang yang tinggi dan memerintah di pusat kota (pemerintah dan presiden munafik). Semenjak itu, raja-raja dibelenggu (dibelenggu oleh nafsu keduniawian dan simpatik barat). Kerbau bule memegang kendali, dan keturunan kita hanya jadi orang suruhan (orang2 zaman sekarang menjadi budak/bekerja dengan orang2 luar/non muslim). Tapi kendali itu tak terasa sebab semuanya serba dipenuhi dan murah serta banyak pilihan(orang2 zaman sekarang banyak yg lalai dengan amalan akhirat dikarenakan banyak nafsu duniawinya).Semenjak itu, pekerjaan dikuasai monyet (pekerjaan2 kita di pantau dan dikendalikan oleh orang2 yahudi, melalui teknologi). Suatu saat nanti keturunan kita akan ada yang sadar, tapi sadar seperti terbangun dari mimpi. Dari yang hilang dulu semakin banyak yang terbongkar. Tapi banyak yang tertukar sejarahnya, banyak yang dicuri bahkan dijual! Keturunan kita banyak yang tidak tahu, bahwa jaman sudah berganti! (zaman sudah berganti dari zaman yg bersistem pemerintahan diktator demokrazi menjadi zaman menuju zaman keemasan, yg dimana terdapat banyak huru-hara dan peperangan sebelum zaman keemasan) Pada saat itu geger di seluruh negara. Pintu dihancurkan oleh mereka para pemimpin (pemimpin2 pemerintah berkhianat kepada musuh), tapi pemimpin yang salah arah!Yang memerintah bersembunyi, pusat kota kosong, kerbau bule kabur. Negara pecahan diserbu monyet! (negara Indonesia diserbu oleh kaum yahudi zionis!) keturunan kita enak tertawa, tapi tertawa yang terpotong, sebab ternyata, pasar habis oleh penyakit, sawah habis oleh penyakit, tempat padi habis oleh penyakit, kebun habis oleh penyakit, perempuan hamil oleh penyakit. semuanya diserbu oleh penyakit. Keturunan kita takut oleh segala yang berbau penyakit. Semua alat digunakan untuk menyembuhkan penyakit sebab sudah semakin parah. yang mengerjakannya masih bangsa sendiri. Banyak yang mati kelaparan. Semenjak itu keturunan kita banyak yang berharap bisa bercocok tanam sambil sok tahu membuka lahan. Mereka tidak sadar bahwa jaman sudah berganti cerita lagi.”
artinya : “Nanti, saat munculnya anak gembala! di situ akan banyak huru-hara, yang bermula di satu daerah semakin lama semakin besar meluas di seluruh negara. yang tidak tahu menjadi gila dan ikut-ikutan menyerobot dan bertengkar. Dipimpin oleh pemuda gendut! Sebabnya bertengkar? Memperebutkan tanah. Yang sudah punya ingin lebih, yang berhak meminta bagiannya. Hanya yang sadar pada diam, mereka hanya menonton tapi tetap terbawa-bawa.”
analisis berdasarkan yg Haq dan yg bathil : ketika anak gembala atau imam mahdi satrio piningit muncul, perang dunia ke 3 telah pecah, banyak huru hara di setiap negara termasuk Indonesia, disaat itu orang2 kafir dan umat muslim yg berkhianat di pimpin oleh pria Gendut yg memperebutkan tanah, siapa pria gendut ini? dan tanah negara mana yg dia perebutkan? kalian pasti tahu, dia ialah DAJJAL LAKNATULLAH yg memperebutkan/mengambil paksa tanah palestina, juga tanah2 negara2 di seluruh dunia untuk mendirikan “Israel Raya”.
Lihat dan pahami manuskrip uga siliwangi berikut yg mirip dengan hadits rosulullah SAW tentang keutamaan negeri SYAM :
“Lalakon urang ngan nepi ka poé ieu, najan dia kabéhan ka ngaing pada satia! Tapi ngaing henteu meunang mawa dia pipilueun, ngilu hirup jadi balangsak, ngilu rudin bari lapar. Dia mudu marilih, pikeun hirup ka hareupna, supaya engké jagana, jembar senang sugih mukti, bisa ngadegkeun deui Pajajaran! Lain Pajajaran nu kiwari, tapi Pajajaran anu anyar, nu ngadegna digeuingkeun ku obah jaman! Pilih! ngaing moal ngahalang-halang. Sabab pikeun ngaing, hanteu pantes jadi Raja, anu somah sakabéhna, lapar baé jeung balangsak.”
“Daréngékeun! Nu dék tetep ngilu jeung ngaing, geura misah ka beulah kidul! Anu hayang balik deui ka dayeuh nu ditinggalkeun, geura misah ka beulah kalér! Anu dék kumawula ka nu keur jaya, geura misah ka beulah wétan! Anu moal milu ka saha-saha, geura misah ka beulah kulon!”
“Daréngékeun! Dia nu di beulah wétan, masing nyaraho: Kajayaan milu jeung dia! Nya turunan dia nu engkéna bakal maréntah ka dulur jeung ka batur. Tapi masing nyaraho, arinyana bakal kamalinaan. Engkéna bakal aya babalesna. Jig geura narindak!”
“Dia nu di beulah kulon! Papay ku dia lacak Ki Santang! Sabab engkéna, turunan dia jadi panggeuing ka dulur jeung ka batur. Ka batur urut salembur, ka dulur anu nyorang saayunan ka sakabéh nu rancagé di haténa. Engké jaga, mun tengah peuting, ti gunung Halimun kadéngé sora tutunggulan, tah éta tandana; saturunan dia disambat ku nu dék kawin di Lebak Cawéné. Ulah sina talangké, sabab talaga bakal bedah! Jig geura narindak! Tapi ulah ngalieuk ka tukang!”
“Dia nu marisah ka beulah kalér, daréngékeun! Dayeuh ku dia moal kasampak. Nu ka sampak ngan ukur tegal baladaheun. Turunan dia, lolobana bakal jadi somah. Mun aya nu jadi pangkat, tapi moal boga kakawasaan. Arinyana engké jaga, bakal ka seundeuhan batur. Loba batur ti nu anggang, tapi batur anu nyusahkeun. Sing waspada!”
Artinya :
(1).“Perjalanan kita hanya sampai disini hari ini, walaupun kalian semua setia padaku! Tapi aku tidak boleh membawa kalian dalam masalah ini, membuat kalian susah, ikut merasakan miskin dan lapar. Kalian boleh memilih untuk hidup kedepan nanti, agar besok lusa, kalian hidup senang kaya raya dan bisa mendirikan lagi Pajajaran! Bukan Pajajaran saat ini tapi Pajajaran yang baru yang berdiri oleh perjalanan waktu! Pilih! aku tidak akan melarang, sebab untukku, tidak pantas jadi raja yang rakyatnya lapar dan miskin.”
(2).”Dengarkan! Yang ingin tetap ikut denganku, cepat memisahkan diri ke selatan! Yang ingin kembali lagi ke kota yang ditinggalkan, cepat memisahkan diri ke utara! Yang ingin berbakti kepada raja yang sedang berkuasa, cepat memisahkan diri ke timur! Yang tidak ingin ikut siapa-siapa, cepat memisahkan diri ke barat!”
(3).”Dengarkan! Kalian yang di timur harus tahu: Kekuasaan akan turut dengan kalian! dan keturunan kalian nanti yang akan memerintah saudara kalian dan orang lain. Tapi kalian harus ingat, nanti mereka akan memerintah dengan semena-mena. Akan ada pembalasan untuk semua itu. Silahkan pergi!”
(4). “Kalian yang di sebelah barat! Carilah oleh kalian Ki Santang! Sebab nanti, keturunan kalian yang akan mengingatkan saudara kalian dan orang lain. Ke saudara sedaerah, ke saudara yang datang sependirian dan semua yang baik hatinya. Suatu saat nanti, apabila tengah malam, dari gunung Halimun terdengar suara minta tolong, nah itu adalah tandanya. Semua keturunan kalian dipanggil oleh yang mau menikah di Lebak Cawéné. Jangan sampai berlebihan, sebab nanti telaga akan banjir! Silahkan pergi! Ingat! Jangan menoleh kebelakang!”
(5). “Kalian yang di sebelah utara! Dengarkan! Kota takkan pernah kalian datangi, yang kalian temui hanya padang yang perlu diolah. Keturunan kalian, kebanyakan akan menjadi rakyat biasa. Adapun yang menjadi penguasa tetap tidak mempunyai kekuasaan. Suatu hari nanti akan kedatangan tamu, banyak tamu dari jauh, tapi tamu yang menyusahkan. Waspadalah!”
Bandingkan dengan hadits berikut :
Abdullah bin Hawalah Azdy berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Sesungguhnya kalian akan menjadi pasukan-pasukan perang, satu pasukan di Syam, satu pasukan di Iraq dan satu pasukan di Yaman.” Aku bertanya, “Wahai Rasulullah, pilihkan untukku!” Rasulullah menjawab, “Pilihlah Syam, dan barangsiapa yang enggan maka hendaklah ia bergabung dengan dengan Yaman dan meminum dari kolam-kolam air Yaman. Sesungguhnya Allah telah menaungi Syam dan penduduknya.” (HR. Shahih Ibnu Hibban no. 7306)
dari manuskrip uga siliwangi diatas bermaksud untuk mengartikan hadits keutamaan negeri syam diatas, berikut pembahasannya :
makna dari kata hadits : “Sesungguhnya kalian akan menjadi pasukan-pasukan perang, adalah arti dari manuskrip uga sili wangi no 1 diatas.
makna dari kata hadits : “satu pasukan di Syam, satu pasukan di Iraq dan satu pasukan di Yaman.” Aku bertanya, “Wahai Rasulullah, pilihkan untukku!”
adalah arti dari manuskrip uga sili wangi no 2 diatas.
makna dari kata hadits : “Rasulullah menjawab, “Pilihlah Syam
adalah arti dari manuskrip uga sili wangi no 3 diatas (syam berada di Timur)
makna dari kata hadits : “dan barangsiapa yang enggan maka hendaklah ia bergabung dengan dengan Yaman dan meminum dari kolam-kolam air Yaman.”
adalah arti dari manuskrip uga sili wangi no 4 diatas (telaga dan banjir bermakna meminum dari kolam2 air yaman)
makna dari kata hadits : Sesungguhnya Allah telah menaungi Syam dan penduduknya.”
adalah arti dari manuskrip uga sili wangi no 5 diatas (“…dan penduduknya” yg bermaksud daerah di utara negeri syam yg akan insya Allah akan ALLAH SWT lindungi melalui malaikat2nya dari perang besar)
wallahu’alam…
Lihat dan pahami lagi manuskrip uga siliwangi yg lain berikut :
”Ti mimiti poé ieu, Pajajaran leungit ti alam hirup. Leungit dayeuhna, leungit nagarana. Pajajaran moal ninggalkeun tapak, jaba ti ngaran pikeun nu mapay. Sabab bukti anu kari, bakal réa nu malungkir! Tapi engké jaga bakal aya nu nyoba-nyoba, supaya anu laleungit kapanggih deui. Nya bisa, ngan mapayna kudu maké amparan. Tapi anu marapayna loba nu arieu-aing pang pinterna. Mudu arédan heula.”
- “Semenjak hari ini, Pajajaran hilang dari alam nyata.(syam hilang sejarahnya di waktu yg akan datang, karena akan dimanipulasi). Hilang kotanya, hilang negaranya. Pajajaran tidak akan meninggalkan jejak,(syam tidak akan meninggalkan jejak kebenaran sejarah) selain nama untuk mereka yang berusaha menelusuri.(nama syam dari hadits dan tafsiran AL-Qur’an, yg banyak dimanipulasi oleh kaum zionis yg berkonspirasi dengan kerajaan arab saudi) Sebab bukti yang ada akan banyak yang menolak!(bukti bahwa indonesia adalah syam, saba adalah daerah di negeri syam, madinah adalah pulau jawa, damaskus adalah ibukota dari negeri syam, dan Ghuthah adalah nama tempat di ibukota damaskus) tapi suatu saat akan ada yang mencoba, supaya yang hilang bisa ditemukan kembali. Bisa saja, hanya menelusurinya harus memakai dasar.(menelusuri dengan dasar dalil dari AL-Qur’an, AL-Hadits dan pembeda mana yg haq dan mana yg bathil) Tapi yang menelusurinya banyak yang sok pintar dan sombong. Dan bahkan berlebihan kalau bicara.(mungkin yg dimaksud disini adalah ahli sejarah indonesia yg sombong karena memanipulasi sejarah agar bisa dijual melalui film2/drama2 lihat film damarwulan, apakah terlihat berlebihan? yg tentu saja jika sejarah yg asli yg sbenarnya berbau peradaban islam paling besar pihak barat atau asing akan langsung menganggap indonesia adalah negeri teroris)”
lihatlah potongan dari manuskrip jayabaya berikut yg mirip sekali dengan hadits, berbau agama islam, lihat juga manuskrip jayabaya yg lainnya, cocokanlah dengan hadist akhir zaman atau imam mahdi :
Serat musarar joyoboyo :
dalam bait ke 27 berbunyi : “Dene besuk nuli ana, tekane kang
tunjung putih, semune pudhak kasungsang, bumi mekah dennya lair, iku
kang angratoni, jagad kabeh ingkang mengku, juluk ratu amisan, sirep
musibating bumi, wong nakoda milu manjing ing samuwan.“
artinya : “Kemudian kelak akan datang tungjung putih semune pudak
kasungsang, lahir di bumi mekah, menjadi raja dunia, bergelar ratu
amisan, redalah kesengsaraan (kezhaliman) di bumi, nakhoda ikut
persidangan.”perlambang tunjung putih semune pudak kasungsang memiliki makna seorang yg masih tersembunyi berhati suci dan bersih (sama seperti AL-mahdi yg masih bersembunyi). Inilah seorang pemimpin yg dikenal banyak orang dengan nama “satrio piningit”. Lahir di bumi mekah merupakan makna bahwa pemimpin tersebut adalah seorang muslim sejati yg memiliki ilmu tingkat ketauhidan yg sangat tinggi, satrio piningit ialah Imam Mahdi (AL-Mahdi), dan dia ada di Negeri ini “Syam”, Syam itu diambil dari nama anak nabi nuh AS, ketika saudara syam yaitu kan’an itu menghindar dari terjangan banjir besar (tsunami) di negerinya sama seperti pembahasan negeri ‘saba’ dalam artikel ini, saba adalah nama tempat dari negeri syam (indonesia), analisa admin syam dan kan’an itu berawal dari barat (tempat tinggalnya) menghindar ke gunung2 tinggi dibarat dan sampai berakhir di gunung tertingi di timur kemudian diterjang banjir besar tersebut, sama seperti keadaan negeri indonesia yg diterjang banjir sangat besar, sehingga pulau2nya terpisah-pisah, jika admin berada sama seperti saudara syam “kan’an” berada dibarat negeri ini tepatnya aceh (yg memang daerahnya rawan tsunami), maka admin pun juga akan ke gunung2 tinggi dan sampai berakhir di timur tepatnya pegunungan jaya (pegunungan tertinggi di Indonesia), berarti disini admin mengambil kesimpulan bahwa nabi nuh as juga pernah hidup dinegeri ini Wallahu’alam…[ lihat artikel perahu nabi nuh as berasal dari Indonesia berikut : http://wp.me/p3gX77-7Z ]
makna2 sebenarnya yg termaksud di manuskrip2 jayabaya dan uga siliwangi (manuskrip akhir zaman dan perang dunia ke 3) :
*keturunan dewa/ dewa : keturunan nabi, dewa = nabi, orang beriman yg mempunyai ilmu tauhid yg tinggi.
*batara kresna : rosulullah saw
*baladewa : nabi2 terdahulu
*trisula wedha : kitabullah (AL-Qur’an)
*batara surya/budak angon : imam mahdi/satrio piningit
*monyet : kaum yahudi/bani israil
*kerbau bule : orang barat
*Pajajaran : SYAM
makna2 perkataan yg lainnya jangan kita pahami dahulu, karna bisa saja kata2 yg kita tidak mengetahui maksudnya itu adalah kata2 yg diubah2 oleh leluhur jaw terdahulu yg terkena hasutan fitnah akhir zaman, Wallahu’alam……
berikut ARTIKEL KUAT YANG MEMBUTIKAN BAHWA INDONESIA ADALAH NEGERI SYAM NEGERI AKHIR ZAMAN, YG DI DALAMNYA IMAM MAHDI MUNCUL DI NEGERI INI, BAHKAN MANUSKRIP2 JAWA TELAH MENUTUPI DAN MEMANIPULASI KEBERADAAN IMAM MAHDI, BERIKUT LINK NYA : http://wp.me/p3gX77-9l
Bandingkan dengan hadits yg diriwayatkan oleh imam ali bin abi thalib RA berikut yg mirip dengan manuskrip2 jayabaya yg ada sekarang ini, berikut hadits imam ali RA :
“Aku khawatir terhadap suatu masa yang rodanya dapat menggilas keimanan.
Keyakinan hanya tinggal pemikiran, yang tak berbekas dalam perbuatan.
Ada ahli ibadah tapi mewarisi kesombongan iblis.
Ada ahli maksiat rendah hati bagaikan sufi.
Ada yang banyak tertawa hingga hatinya berkarat dan ada yang banyak menangis karena kufur nikmat.
Ada yang murah senyum tapi hatinya mengumpat dan ada yang berhati tulus tapi wajahnya cemberut.
Ada yang berlisan bijak tapi tak memberi teladan, dan ada pezina yang tampil menjadi figur.
Ada orang punya ilmu tapi tak paham, ada yang paham tapi tak menjalankan.
Ada yang pintar tapi membodohi, ada yang bodoh tapi tak tau diri. Ada orang beragama tapi tak berakhlak dan ada yang berakhlak tapi tak bertuhan.
Lalu di antara semua itu di mana aku berada?”
(Imam Ali Bin Abi Thalib)
dan bandingkan manuskrip jangka jayabaya berikut dengan hadits tentang Imam Mahdi yg akan mewarisi ilmu kenabian seperti nabi sulaiman as :
bait terakhir 162 :
“akeh wong dicakot lemut mati
akeh wong dicakot semut sirna
akeh swara aneh tanpa rupa
bala prewangan makhluk halus padha baris, pada rebut benere garis
tan kasat mata, tan arupa
sing madhegani putrane Bethara Indra
agegaman trisula wedha
momongane padha dadi nayaka perang
perange tanpa bala
sakti mandraguna tanpa aji-aji.”
artinya : “banyak orang digigit nyamuk,
mati banyak orang digigit semut, mati
banyak suara aneh tanpa rupa
pasukan makhluk halus sama-sama berbaris, berebut garis yang benar
tak kelihatan, tak berbentuk
yang memimpin adalah putra Batara Indra,
bersenjatakan trisula wedha
para asuhannya menjadi perwira perang
jika berperang tanpa pasukan
sakti mandraguna tanpa azimat.”
“Al Mahdi adalah seseorang yang berbicara dengan bahasa binatang dan hewan lainnya. Oleh karena itu, keadilannya akan terlihat dengan sendirinya atas seluruh manusia dan jin.” (Allamah Muhaqqiq Ash-Sharif Muhammad ibn ‘Abd al-Rasul, Al-Isaatu li Asrat’is-saat, hal. 188)
“Al Mahdi (orang yang paling benar diberi petunjuk) akan mengatur dunia ini seperti Nabi Dzulqarnain dan Nabi Sulaiman.” (Ibn Hajar al-Haythami, Al-Qawl al-Mukhtasar fi `Alamat al-Mahdi al-Muntazar, hal. 29)
Berarti dari sini kita harus beralih kembali ke syariat islam dan membaca hadist nabi muhammad SAW tentang imam mahdi..(lihat artikel imam mahdi di : http://wp.me/p3gX77-3o)
Rasulullah SAW pernah bersabda tentang AL-Mahdi : “Sungguh bumi ini akan dipenuhi oleh kezhaliman dan kesemena-menaan. Dan apabila kezhaliman serta kesemena-menaan itu telah penuh, maka ALLAH SWT akan mengutus seorang laki2 yg berasal dari umatku, namanya seperti namaku dan nama bapaknya seperti nama bapakku, maka ia akan memenuhi bumi dgn keadilan dan kemakmuran, sebagaimana ia (bumi) telah dipenuhi sebelum itu oleh kezhaliman dan kesemena-menaan. Diwaktu itu langit tidak akan menahan setetes pun dari tetesan airnya, dan bumi pun tak akan menahan sedikitpun dari tanamannya, maka ia akan hidup bersama kamu selama 7 thn, atau 8 thn atau 9 thn.” (Hadist riwayat Thabrani)
sudah tidak bisa disangkal lagi, satrio piningit ialah Imam Mahdi (AL-Mahdi)…wallahu’alam.
Inilah beberapa bukti dari fakta dan
data yang mengungkapkan bahwa sesungguhnya Majapahit adalah Kesultanan
Islam yang berkuasa di sebagian besar kawasan yang kini dikenal sebagai
Asia Tenggara ini. Sekali lagi terbukti bahwa sejarah itu adalah versi,
tergantung untuk apa sejarah itu dibuat dan tentunya terkandung di
dalamnya beragam kepentingan. Kecuali sejarah indonesia yang ada didalam AL-Qur’an.
Walisongo adalah orang-orang yang terdapat dalam ayat AL-Qur’an
﴾ An Naml:47 ﴿Mereka menjawab: “Kami mendapat nasib yang malang, disebabkan kamu dan orang-orang yang besertamu”. Shaleh berkata: “Nasibmu ada pada sisi Allah, (bukan kami yang menjadi sebab), tetapi kamu kaum yang diuji”.
﴾ An Naml:48 ﴿
Dan adalah di kota itu sembilan orang laki-laki yang membuat kerusakan di muka bumi, dan mereka tidak berbuat kebaikan.
berikut fakta tentang ajaran walisongo yg tidak ada di ajaran islam :
Menurut cerita, Sebelum menjadi Walisongo, Raden Said adalah seorang perampok yang selalu mengambil hasil bumi di gudang penyimpanan Hasil Bumi. Dan hasil rampokan itu akan ia bagikan kepada orang-orang yang miskin. Suatu hari, Saat Raden Said berada di hutan, ia melihat seseorang kakek tua yang bertongkat. Orang itu adalah Sunan Bonang. Karena tongkat itu dilihat seperti tongkat emas, ia merampas tongkat itu. Katanya, hasil rampokan itu akan ia bagikan kepada orang yang miskin. Tetapi, Sang Sunan Bonang tidak membenarkan cara itu. Ia menasihati Raden Said bahwa Allah tidak akan menerima amal yang buruk. Lalu, Sunan Bonang menunjukan pohon aren emas dan mengatakan bila Raden Said ingin mendapatkan harta tanpa berusaha, maka ambillah buah aren emas yang ditunjukkan oleh Sunan Bonang. Karena itu, Raden Said ingin menjadi murid Sunan Bonang. Raden Said lalu menyusul Sunan Bonang ke Sungai. Raden Said berkata bahwa ingin menjadi muridnya. Sunan Bonang lalu menyuruh Raden Said untuk bersemedi sambil menjaga tongkatnya yang ditancapkan ke tepi sungai. Raden Said tidak boleh beranjak dari tempat tersebut sebelum Sunan Bonang datang. Raden Said lalu melaksanakan perintah tersebut. Karena itu,ia menjadi tertidur dalam waktu lama. Karena lamanya ia tertidur, tanpa disadari akar dan rerumputan telah menutupi dirinya. Tiga tahun kemudian, Sunan Bonang datang dan membangunkan Raden Said. Karena ia telah menjaga tongkatnya yang ditanjapkan ke sungai, maka Raden Said diganti namanya menjadi Kalijaga. Kalijaga lalu diberi pakaian baru dan diberi pelajaran agama oleh Sunan Bonang. Kalijaga lalu melanjutkan dakwahnya dan dikenal sebagai Sunan Kalijaga.
﴾ Saba’:40 ﴿
Dan (ingatlah) hari (yang di waktu itu) Allah mengumpulkan mereka semuanya kemudian Allah berfirman kepada malaikat: “Apakah mereka ini dahulu menyembah kamu?”.
﴾ Saba’:41 ﴿
Malaikat-malaikat itu menjawab: “Maha Suci Engkau. Engkaulah pelindung kami, bukan mereka; bahkan mereka telah menyembah jin; kebanyakan mereka beriman kepada jin itu”.
Apakah tidak janggal, kenapa dipulau jawa ini dan bali, yg penduduknya mayoritas islam setelah sepeninggalan ajaran para walisongo, kaum muslimin bukannya menerapkan syariat ahlus sunnah wal jamaah, malah kebanyakan dari mereka menanamkan syirik (menyekutukan Allah) didalam agama mereka, contoh memiliki khadam padahal dirinya mengaku islam dan mengerti hukum syirik, memiliki indera keenam tetapi dengan kelebihannya itu malah membuatnya syirik (karena jin yg memberitahu semua kejadian masa depan), sementara dia mengaku islam dan mengerti dosa syirik, kemudian yg sudah terbukti dimakam “walisongo” kebanyakan dari mereka yg berziarah yg mengaku beriman malah meminta do’a dari orang yg sudah dikubur (mengambil air zam2 musyrik dari makam) Itu sama sekali tidak ada didalam ajaran islam “aswaja”. Sudah jelas2 para walisongo lah yg mengajarkan itu semua, mengajarkan kita untuk menyekutukan ALLAH SWT dengan menyembah jin (meminta keberkahan, keselamatan kepada jin yg ada di khadam, indera keenam atau mata batin yg berasal dari jin kafir).
ketahuilah bahwa syirik adalah dosa besar diurutan pertama. Dan asal kesyirikan bermula dari pengkultusan terhadap kuburan. Simaklah penuturan beberapa ulama dari madzhab Syafi’i yang melarang keras mengagungkan kuburan.
Sayangnya, Umat Islam di Indonesia yang mayoritas bermadzhab Syafi’i seperti acuh terhadap perkataan ulama mereka dan bahkan seolah olah menentang perkataan ulama mereka sendiri yang harusnya mereka hormati.
Ulama besar ahli tafsir yang bermadzhab syafi’i, Imam al-Hafidz Ibnu Katsir berkata:
“Asal penyembahan terhadap berhala adalah sikap berlebihan (dalam mengagungkan) kuburan dan penghuninya”. Al-Bidayah wan Nihayah : X/703)
Imam Nawawi menjelaskan :
“Barangsiapa terbetik dalam benaknya bahwa mengusap dengan tangan dan semisalnya lebih mendatangkan barakah, maka keyakinan itu tidak lain bersumber dari kebodohan dia dan kelalaiannya sebab keberkahan itu hanya bisa didapat dengan melaksanakan syariat. Bagaimana mungkin keutamaan diupayakan dengan perbuatan yang bertolak belakang dengan kebenaran ?! (Al-Majmu’ Syarh al-Muhadzab:VIII/275)
Imam al-Ghazali (w.505H) berkata : “Sesungguhnya mengusap dan mencium kuburan merupakan adat kaum yahudi dan nasrani”. (Ihya’ Ulumuddin I/254).
Dan dalam kitabnya yang sangat bagus al-Maqrizi asy-Syafi’i (w. 845 H) berkata:
“Syirik dalam bentuk perbuatan seperti sujud kepada selain Allah, Thawaf bukan di Baitullah (Ka’bah), Mencukur rambut dalam rangka beribadah dan tunduk kepada selain Allah, mencium batu selain hajar aswad yang ia sebelah kanan Allah di bumi , mencium kuburan atau mengusapnya dan sujud kepadanya”. (Tajridut Tauhid al-Mufid hal. 31).
Sayangnya, Umat Islam di Indonesia yang mayoritas bermadzhab Syafi’i yang berusaha memutarbalikan kata-kata imam mereka sendiri.
﴾ Al Maidah:104 ﴿
Apabila dikatakan kepada mereka: “Marilah mengikuti apa yang diturunkan Allah dan mengikuti Rasul”. Mereka menjawab: “Cukuplah untuk kami apa yang kami dapati nenek moyang kami mengerjakannya”. Dan apakah mereka itu akan mengikuti nenek moyang mereka walaupun nenek moyang mereka itu tidak mengetahui apa-apa dan tidak (pula) mendapat petunjuk?.
﴾ Al A’raf:70 ﴿
Mereka berkata: “Apakah kamu datang kepada kami, agar kami hanya menyembah Allah saja dan meninggalkan apa yang biasa disembah oleh nenek moyang kami? maka datangkanlah azab yang kamu ancamkan kepada kami jika kamu termasuk orang-orang yang benar”.
kemudian ada yg menyalahi syari’at Islam yg diajarkan oleh rosulullah saw. yaitu, ajaran Sunan Kalijaga terkesan sinkretis dalam mengenalkan Islam. Ia menggunakan seni ukir, wayang, gamelan, serta seni suara suluk sebagai sarana dakwah. Beberapa lagu suluk ciptaannya yang populer adalah Ilir-ilir dan Gundul-gundul Pacul.
Lihatlah Hadits berikut betapa MURKANYA ALLAH SWT terhadap orang2 yg bermain musik, walaupun itu digunakan untuk berdakwah :
Dari Abdurrahman bin Ghanm al-Asy’ari, dia berkata: “Abu ‘Amir atau Abu Malik Al-Asy’ari telah menceritakan kepadaku, demi Allah SWT dia tidak berdusta kepadaku, dia telah mendengar Nabi shallallahu’laihi wa sallam bersabda: “Benar-benar akan ada beberapa kelompok orang dari umatku akan menghalalkan kemaluan (yakni zina), sutera, khamr, dan alat-alat musik. Dan beberapa kelompok orang benar-benar akan singgah ke lereng sebuah gunung dengan binatang ternak mereka. Seorang yang miskin mendatangi mereka untuk satu keperluan, lalu mereka berkata: “Kembalilah kepada kami besok.” Kemudian Allah SWT membinasakan mereka pada malam hari dan menimpakan gunung (kepada sebagain mereka), serta merobah yang lainnya menjadi kera-kera dan babi-babi sampai hari Kiamat. (HR. Bukhari)
Rosululloh shallallahu’laihi wa sallam bersabda: “Sekelompok orang dari umatku benar-benar akan minum khamr, dan mereka akan menamakan khamr dengan nama lain. Di atas kepala mereka akan dimainkan alat-alat musik dan penyanyi-penyanyi wanita. Allah SWT akan mem-benamkan mereka ke dalam bumi, dan menjadikan yang lainnya menjadi kera-kera dan babi-babi.” (HR. Bukhari, Ibnu Majah, Ibnu Hibban dan al-Baihaqi)
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam tegas mengharamkan musik dalam sabdanya :
لَيَكُوْنَنَّ مِنْ أُمَّتِي أَقْوَامٌ يَسْتَحِلُّوْنَ الْحِرَ وَالْحَرِيْرَ وَالْخَمْرَ وَالْمَعَازِفِ
“Sungguh akan ada dari umatku kaum-kaum yang menghalalkan zina, kain sutra (bagi lelaki), khamer (segala sesuatu yang memabukkan), dan alat-alat musik” (HR Al-Bukhari)
dengan begini apakah kalian tidak sadar2 juga??
Kemudian Banyak yg berpendapat bahwa sunan kalijaga itu sedang membaca do’a ashabul kahfi :
“(ingatlah) tatkala pemuda2 itu mencari tempat berlindung ke dalam gua lalu mereka berdo’a : wahai tuhan kami berikanlah rahmat kepada kami dari sisi-Mu dan sempurnakanlah bagi kami petunjuk yg lurus dalam urusan kami (ini).” (AL-Kahfi ayat 10).
Doa diatas dibaca hanya untuk para pemuda ashabul kahfi saat memasuki goa, mereka berlindung ke dalamnya karena khawatir akan keselamatan agama mereka karena raja dan para umatnya yg berkuasa didaerah tempat tinggal mereka membenci dan memusuhi keyakinan para ashabul kahfi. Tidak ada diajaran islam tidur hingga bertahun-tahun sedang kesadarannya dibawa oleh jin ke alam gaib, sehingga disaat dia bangun waktu seakan cepat berlalu, sehingga tongkatnya pun berlumutan. Dan Doa ashabul kahfi adalah doa yg dipakai untuk mereka yg membutuhkan perlindungan ALLAH SWT atau dalam keadaan bahaya, sementara sunan kalijaga menjaga tongkatnya sementara dia bersemedi dan tertidur hingga bertahun-tahun di kali itu padahal dia tidak dalam keadaan bahaya yg terpojokkan seperti para pemuda ashabul kahfi itu adalah sesat, islam tidak mengajarkan hal itu, hingga ia meninggalkan sholat dan kehidupan dunia selama bertahun-tahun untuk kemaslahatan dirinya sendiri (agar dia sakti), sementara disaat itu sunan kalijaga belum mempunyai raja atau umat untuk diajarkan/disadarkan, itu sama saja ilmu kesaktiannya itu hanya untuk dirinya sendiri, sementara para pemuda ashabul kahfi berdoa dan tertidur hanya untuk kemaslahatan umat2 yg lain dan menyadarkan raja, dan yg telah membenci para pemuda itu.
ALLAH SWT murka atas kedurhakaan bangsa saba (Indonesia), mereka mendustakan ayat-ayat ALLAH SWT dan menganggapnya sihir yg diada-adakan, sehingga ALLAH SWT pun tidak meridhoi peradaban islam di Indonesia dikarenakan orang-orang Indonesia terdahulu tidak bersyukur akan kebesaran ALLAH SWT dan mensyukuri nikmatNYA, banjir besar pun datang sebagai pertanda murka ALLAH SWT :
(Saba’:16 )
Tetapi mereka berpaling, maka Kami datangkan kepada mereka banjir yang besar dan Kami ganti kedua kebun mereka dengan dua kebun yang ditumbuhi (pohon-pohon) yang berbuah pahit, pohon Atsl dan sedikit dari pohon Sidr.
“Dan Kami jadikan antara mereka dan antara negeri-negeri yang Kami limpahkan berkat kepadanya, beberapa negeri yang berdekatan dan Kami tetapkan antara negeri-negeri itu (jarak-jarak) perjalanan. Berjalanlah kamu di kota-kota itu pada malam hari dan siang hari dengan dengan aman” (QS AS-Saba ayat 18). Pulau-pulau di Indonesia pun terpisah-pisah, yg tadinya bersatu.
semua ini adalah bagian dari Rukun Iman, dan yg terkhusus Rukun Iman ke-3 yaitu AL-Qur’an, percayalah Rukun Iman, kita sebagai umat muslim yg beriman kepada yg ghaib (ALLAH SWT & para Malaikat) harus mempertanyakan, kenapa dahulu di negeri ini banyak sekali terjadi bencana alam yg dahsyat? untuk apa bencana alam yg dahsyat itu seperti meletusnya gunung krakatau purba, gunung toba, gunung sunda, dan gunung2 lain, juga tsunami super dahsyat yg bisa memisahkan pulau2 di Indonesia yg tadinya satu pulau yg sangat besar dan luas, juga kita harus mempertanyakan benarkah negeri ini ialah negeri syam atau atlantis? kita telah mengenal negeri kita ini yg dimana terdapat mayoritas umat muslim terbesar di dunia, sementara itu negeri kita sangat subur tanahnya dikarenakan negeri kita berdiri di garis khatulistiwa, kaya akan flora dan fauna, juga memiliki hasil tambang terbaik di dunia. lihat hadits2 tentang kutamaan negeri syam berikut :
1. Abdullah bin Amr bin Ash berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Kebaikan itu ada sepuluh persepuluh (10/10). Sembilan persepuluhnya (9/10) berada di Syam, sepersepuluhnya (1/10) untuk selain Syam. Kejahatan itu sepuluh persepuluh. Sepersepuluhnya berada di Syam dan sembilan persepuluhnya di seluruh negeri. Apabila penduduk Syam telah rusak maka tidak ada kebaikan lagi padamu.” (HR. Ibnu ‘Asaakir, 1/154)
طُوبَى
لِلشَّامِ. فَقُلْنَا : لأَيٍّ ذَلِكَ يَا رَسُولَ اللَّهِ ؟ قَالَ :
لأَنَّ مَلَائِكَةَ الرَّحْمَنِ بَاسِطَةٌ أَجْنِحَتَهَا عَلَيْهَا
2. “Kebaikan
pada negeri Syam.’ Kami bertanya, ‘Mengapa wahai Rasulullah?’ Beliau
bersabda: ‘Karena Malaikat rahmah (pembawa kebaikan) mengembangkan sayap di atasnya.” (HR. Tirmizi, no. 3954, beliau berkomentar, haditsnya hasan Gharib. Imam Ahmad dalam Al-Musnad, 35/483. Cetakan Muassasah Ar-Risalah, dishahehkan oleh para peneliti. Dishahihkan pula oleh Syekh Al-Albany dalam kitab ‘As-Silsilah As-Shahihah no. 503)
3. Zaid bin Tsabit berkata bahwa suatu hari Rasulullah bersabda ketika para sahabat berada bersama beliau, “Beruntunglah negeri Syam, sesungguhnya malaikat Rahman membentangkan sayapnya di negeri tersebut”. (HR. Ibnu Hibban no. 7304)
4. Abdullah bin Hawalah Azdy berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Sesungguhnya kalian akan menjadi pasukan-pasukan perang, satu pasukan di Syam, satu pasukan di Iraq dan satu pasukan di Yaman.” Aku bertanya, “Wahai Rasulullah, pilihkan untukku!” Rasulullah menjawab, “Pilihlah Syam, dan barangsiapa yang enggan maka hendaklah ia bergabung dengan dengan Yaman dan meminum dari kolam-kolam air Yaman. Sesungguhnya Allah telah menaungi Syam dan penduduknya.” (HR. Shahih Ibnu Hibban no. 7306)
5. Imam Izz bin Abdussalam berkata, “10.000 mata yang melihat Nabi Muhammad SAW masuk negeri Syam tatkala mereka (para sahabat) mengetahui keutaman negeri Syam dibandingkan negeri yang lain.”
6. Abu Darda berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Ketika aku tidur tiba-tiba aku melihat tiang kitab diambil dari bawah kepalaku. Aku melihatnya dibawa pergi dan aku pun mengikutinya dengan dua pandanganku. Kemudian tiang itu ditegakkan di Syam. Ketahuilah bahwa sesungguhnya iman berada di syam ketika terjadi Fitnah.” (HR. Ahmad no. 21781)
7. Qurroh bin Iyas berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Apabila penduduk Syam telah rusak maka tidak ada kebaikan pada kalian. Akan senantiasa ada sekelompok umatku yang selalu beruntung tanpa terganggu dari orang-orang yang menipu mereka hingga hari kiamat (hari pembalasan).” (HR. Tirmizi no. 2351)
8. Ka’ab Ahbar, salah seorang sahabat ahli kristologi berkata, “Di baris pertama dalam Taurat terukir Muhammad bin Abdullah hamba-Ku pilihan, penuh sopan santun, tidak kasar, tidak berteriak-teriak di pasar dan tidak membalas keburukan dengan keburukan tetapi pemaaf dan pengampun, kelahiran Makkah, hijrahnya ke Thaibah dan kerajaannya di Syam.”
“Ummatnya hammadun (suka memuji), yaitu memuji Allah SWT dalam keadaan senang dan susah, mengumandangkan tahmid di setiap turunan jalan, mengumandangkan takbir di setiap tanjakan jalan, selalu memperhatikan peredaran matahari, sholat di waktu yang telah ditentukan walaupun mereka di puncak pembuangan sampah, memakai sarung sampai di pertengahan betis, selalu membasuh anggota wudhu dan suara-suara mereka di malam hari bagaikan suara lebah menggema.” (HR. Darimi no. 7)
9. Imam Izz bin Abdussalam berkata, “Apa yang disebutkan Ka’ab sesuai dengan kenyataan yang ada, sesungguhnya kekuatan di kerajaan Islam, sebagian besar pasukannya yang berani di negeri Syam.” (Lihat: Targhib Ahlil- Islam Fi Sukna Biladisy-Syam hal. 5)
10. Abu Dzar bekata bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Syam bumi kebangkitan.” (HR. Bazzar no. 3965 & Ahmad no. 27629)
11. Damaskus ibu kota Syam
Abu Umamah berkata, Rasulullah SAW membaca ayat, “Dan kami tempatkan mereka di dataran tinggi yang mendatar dan yang menyimpan air” (QS. Al-Mu’minun: 50). Beliau bertanya, “Apakah kalian mengetahui dimana tempat itu?” Para sahabat menjawab, “Allah dan Rasul-Nya yang lebih mengetahui.” Beliau melanjutkan, “Tempat itu di negeri Syam, bumi yang dinamakan Ghuthah, di sebuah kota yang disebut Damaskus. Ia adalah kota yang terbaik di negeri Syam.” (HR. Tamam Rozi no. 915)
12. Salah seorang sahabat Rasulullah berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Syam akan terbuka untuk kamu. Jika kamu diberi pilihan tempat tinggal, maka pilihlah tempat tinggal di kota yang bernama Damaskus. Ia adalah benteng Muslimin dari pertempuran dan kekuatan mereka bersumber dari sana di tempat yang bernama Ghuthah.” (HR. Ahmad no. 17470)
13. Abu Darda berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Sesunguhnya kekuatan Muslimin pada waktu itu di Ghuthah, di samping kota yang bernama Damaskus yang paling terbaik di negeri Syam.” (HR. Abu Daud no. 4300)
14. Abu Hurairah berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Jika terjadi pertempuran besar maka Allah mengutus utusannya dari berbagai lapisan masyarakat, mereka memiliki kuda terbaik dan senjata perang terhebat, dan Allah mengkokohkan agama ini dengan mereka.” (HR. Ibnu Majahno. 4080)
15. Nawwas bin Sam’an berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Isa bin Maryam akan turun di menara putih timur Damaskus.” (HR. Muslim no. 7560)
16. “Sebagian umatku ada yang selalu melaksanakan perintah Allah, tak terpengaruh orang yang menggembosi dan tidak pula orang yang berseberangan hingga datang keputusan Allah, dan mereka senantiasa dalam keadaan demikian. Mu’adz berkata: dan mereka ada di Syam.“ (HR.Bukhari)
17. “Salamah bin Nufail berkata: aku datang menemui Nabi saw dan berkata: aku bosan merawat kuda perang, aku meletakkan senjataku dan perang telah ditinggalkan para pengusungnya, tak ada lagi perang. Nabi saw menjawab: Sekarang telah tiba saat berperang, akan selalu ada satu kelompok di tengah umatku yang unggul melawan musuh-musuhnya, Allah sesatkan hati-hati banyak kalangan untuk kemudian kelompok tersebut memerangi mereka, dan Allah akan memberi rizki dari mereka (berupa ghanimah) hingga datang keputusan Allah (Kiamat) dan mereka akan selalu demikian adanya. Ketahuilah, pusat negeri Islam adalah Syam. Kuda perang terpasang tali kekang di kepalanya (siap perang), dan itu membawa kebaikan hingga datangnya Kiamat.” (HR. Imam Ahmad)
18. “Al-Masih Dajjal akan datang dari arah timur, ia menuju Madinah, hingga berada di balik Uhud, ia disambut oleh malaikat, maka malaikat membelokkan arahnya ke Syam, di sana ia dibinasakan, di sana dibinasakan.” (HR. Imam Ahmad)
19. “Kalian akan dikumpulkan di sana – tangannya menunjuk ke Syam – jalan kaki atau naik kendaraan maupun berjalan terbalik (kepala di bawah) … “(HR. Imam Ahmad)
banyak kebaikan di negeri kita ini tanpa kita sadari, dan admin mengerti maksud hadits no 1 dan 2 diatas yg mengatakan ‘Karena Malaikat rahmah (pembawa kebaikan) mengembangkan sayap di atasnya.”maksudnya adalah “Garis khatulistiwa” yg dapat menyuburkan tanahnya, yg menumbuhkan tanaman2nya dengan musim2 tertentu seperti musim hujan dan kemarau yg dibawa oleh malaikat rahmah, dari hadits2 diatas ternyata perang akhir zaman akan dimulai dari negeri SYAM ini dari negeri kita ini, di negeri mayoritas muslim terbesar di dunia yg berada di paling timur jauh dari pusat bumi (ka’bah), dari hadits no 5 diatas ternyata para sahabat rasulullah SAW pernah ke negeri ini setelah mereka mendengar keutamaan negeri SYAM yg istimewa dibandingkan negeri2 lain, di hadits no 6 diatas makna “tiang kitab” disini bermaksud “ARSY borobudur” yg dipindahkan oleh ahli kitab yg sejajar dengan hajar aswad dan rukun Syam (seperti yg dijelaskan tentang borobudur versi AL-Qur’an diatas dan di buku flying book K.H Fahmi basya), itu juga bermaksud dimana letak negeri Syam, pahami secara mendalam hadits2 berikut yg berhubungan dengan ARSY borobudur, tiang kitab, negeri SYAM dan madinah berikut :
Sabda Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam,
أَلَا أُخْبِرُكَ بِرَأْسِ الْأَمْرِ كُلِّهِ وَعَمُودِهِ وَذِرْوَةِ سَنَامِهِ قُلْتُ بَلَى يَا رَسُولَ اللَّهِ قَالَ رَأْسُ الْأَمْرِ الْإِسْلَامُ وَعَمُودُهُ الصَّلَاةُ وَذِرْوَةُ سَنَامِهِ الْجِهَادُ.
“Sukakah engkau kabarkan yang menjadi ketua (kepala) segala urusan (pekerjaan), tiang-tiangnya (penguat-penguatnya) dan puncak ketinggiannya?” Aku (Mu’adz bin Jabbal) berkata: “Baiklah ya Rosulullah.” Sabdanya: “Kepala segala urusan ialah Islam, tiang-tiang penguatnya ialah sholat dan puncak ketinggiannya ialah al-Jihad.” (HR. Tirmidzi, hadits hasan shahih)
apakah hadits diatas yg berhubungan dengan tiang kitab ini ternyata adalah tentang sholat? lalu apa hubungannya tiang kitab (arsy borobudur AL-Qur’an) dengan sholat? dari sini kita harus melihat dan memahami hadits berikut :
حَدَّثَنَا
شَيْبَانُ بْنُ فَرُّوْخَ حَدَّثَنَا عَبْدُ الْعَزِيْزِ بْنُ مُسْلِمٍ
حَدَّثَنَا عَبْدُ اللهِ بْنُ دِيْنَارٍ عَنِ ابْنِ عُمَرَ ح وَحَدَّثَنَا
قُتَيْبَةُ بْنُ سَعِيْدٍ وَاللَّفْظُ لَهُ عَنْ مَالِكِ بْنِ أَنَسٍ عَنْ
عَبْدِ اللهِ بْنِ دِينَارٍ عَنِ ابْنِ عُمَرَ قَالَ:
بَيْنَمَا
النَّاسُ فِي صَلاَةِ الصُّبْحِ بِقُبَاءٍ إِذْ جَاءَهُمْ آتٍ فَقَالَ
إِنَّ رَسُولَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَدْ أُنْزِلَ
عَلَيْهِ اللَّيْلَةَ وَقَدْ أُمِرَ أَنْ يَسْتَقْبِلَ الْكَعْبَةَ
فَاسْتَقْبَلُوْهَا وَكَانَتْ وُجُوْهُهُمْ إِلَى الشَّامِ فَاسْتَدَارُوْا
إِلَى الْكَعْبَةِ
13 – (526)
Telah menceritakan kepada kami Syaiban bin Farrukh telah menceritakan kepada kami Abdul Aziz bin Muslim telah menceritakan kepada kami Abdullah bin Dinar dari Ibnu Umar –Lewat jalur periwayatan lain– dan telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa’iddan lafazh tersebut miliknya, dari Malik bin Anas dari Abdullah bin Dinar dari Ibnu Umar Radhiyallahu’anhu dia berkata:“Ketika orang-orang dalam shalat Shubuh di Quba’, tiba-tiba seseorang mendatangi mereka seraya berkata, Rasulullah Shallallahu’alaihiwasallam telah diturunkan wahyu atas beliau pada suatu malam, dan beliau telah diperintahkan untuk berkiblat menghadap Ka’bah, maka kalian menghadap kiblatlah, dan sebelumnya mereka menghadap ke Syam, maka mereka memutar menghadap Ka’bah“
(Shahih Muslim 526-13)
dari hadits diatas kita telah mengetahui bahwa hubungan tiang kitab (arsy borobudur AL-Qur’an yg berada di negeri syam ini) dengan sholat, adalah ternyata dahulu negeri Syam ini mempunyai tiang sholat atau kiblat, apakah yg dimaksud dengan hal ini adalah kiblat baitul maqdis? dari sini kita harus melihat dan mentadaburi suroh berikut :
﴾ Al Baqarah:142 ﴿
Orang-orang yang kurang akalnya diantara manusia akan berkata: “Apakah yang memalingkan mereka (umat Islam) dari kiblatnya (Baitul Maqdis) yang dahulu mereka telah berkiblat kepadanya?” Katakanlah: “Kepunyaan Allah-lah timur dan barat; Dia memberi petunjuk kepada siapa yang dikehendaki-Nya ke jalan yang lurus”.
﴾ Al Baqarah:143 ﴿
Dan demikian (pula) Kami telah menjadikan kamu (umat Islam), umat yang adil dan pilihan agar kamu menjadi saksi atas (perbuatan) manusia dan agar Rasul (Muhammad) menjadi saksi atas (perbuatan) kamu. Dan Kami tidak menetapkan kiblat yang menjadi kiblatmu (sekarang) melainkan agar Kami mengetahui (supaya nyata) siapa yang mengikuti Rasul dan siapa yang membelot. Dan sungguh (pemindahan kiblat) itu terasa amat berat, kecuali bagi orang-orang yang telah diberi petunjuk oleh Allah; dan Allah tidak akan menyia-nyiakan imanmu. Sesungguhnya Allah Maha Pengasih lagi Maha Penyayang kepada manusia.
pahamilah suroh AL-Baqarah ayat 142 diatas yg mengatakan bahwa “Kepunyaan Allah-lah timur dan barat…”, karena baitul maqdis itu ada di timur dan borobudur pun juga terdapat di negeri yg mayoritas muslim terbesar didunia yg berada di paling timur, baitul maqdis atau juga disebut masjidil aqsha ini jika kita artikan masjidil = masjid/tempat ibadah aqsha=jauh/terjauh, coba bandingkan masjidil aqsha yg ada di palestina itu dengan borobudur AL-Qur’an di paling timur ini yg sejajar dengan hajar aswad dan rukun syam yg berada jauh dari pusat bumi ka’bah dibarat. dan kita harus mempertanyakan apa sebabnya kiblat baitul maqdis itu dipindahkan menjadi ke arah kiblat baitullah ka’bah? apakah ada hubungannya dengan akhir zaman? kita harus melihat dan memahami hadits berikut :
عِمْرَانُ بَيْتِ الْمَقْدِسِ خَرَابُ يَثْرِبَ, وَخَرَابُ يَثْرِبَ خُرُوْجُ الْمَلْحَمَةِ, وَخُرُوْجُ الْمَلْحَمَةِ فَتْحُ قَسْطَنْطِيْنِيَّةَ, وفَتْحُ قَسْطَنْطِيْنِيَّةَ خُرُوْجُ الدَّجَّالِ
“Pembangunan Baitul Maqdis adalah (waktu) hancurnya kota Madinah. Hancurnya kota Madinah adalah (waktu) munculnya perang besar. Munculnya perang besar adalah (waktu) direbutnya Qostantiniyah (kerajaan Romawi). Direbutnya Qostantiniyah (kerajaan Romawi) adalah (waktu) keluarnya Dajjal“. [HR. Abu Dawud dalam Sunan-nya (4294), Ahmad dalam Musnad-nya (22076 & 22174), Al-Hakim dalam Al-Mustadrok (8297), Ath-Thobroniy dalam Al-Kabir (214), dan lainnya. Hadits ini di-hasan-kan oleh Al-Albaniy dalam Takhrij Al-Misykah (5424)]
Al-Allamah Syamsul Haq Al-Azhim Abadi-rahimahullah- berkata dalam menegaskan makna hadits ini, “Pendapat yang paling benar, Yang dimaksud dengan pembangunan Baitul Maqdis adalah kesempurnaan dalam hal pembangunan, yaitu pembangunan baitul Maqdis secara sempurna lagi melebihi batas, saat hancurnya kota Madinah, karena Baitul Maqdis tak akan hancur“. [Lihat Aunul Ma’bud (11/270)]
maksud dari hadits diatas adalah jika sejarah pembangunan baitul maqdis telah terbongkar, maka sudah dekatlah hancurnya kota madinah dan munculah perang besar akhiz zaman…
dan pahamilah suroh AL-Baqarah ayat 143 diatas yg mengatakan “…Dan Kami tidak menetapkan kiblat yang menjadi kiblatmu (sekarang) melainkan agar Kami mengetahui (supaya nyata) siapa yang mengikuti Rasul dan siapa yang membelot. Dan sungguh (pemindahan kiblat) itu terasa amat berat, kecuali bagi orang-orang yang telah diberi petunjuk oleh Allah..” maksud dari “
siapa yang mengikuti Rasul dan siapa yang membelot” adalah siapa diantara kita umat rosulullah SAW yg bisa mengenali mana yg Haq dan mana yg bathil, siapa yg bisa memecahkan sejarah yg sebenarnya kiblat baitul maqdis yg dijadikan “buah bibir” itu atau yg di samarkan itu, berarti orang itu telah diberi petunjuk yg lurus oleh ALLAH SWT dan
Allah swt tidak akan menyia-nyiakan iman atau amalan orang itu (disini bukan berarti hanya admin saja yg bisa mengungkap sejarah besar ini, tetapi semua orang jika bisa jika ada kemauan dan semangat di jalan Allah SWT untuk mengungkap sejarah ini). kita pahami lagi makna dari kata “…
Dan sungguh (pemindahan kiblat) itu terasa amat berat, kecuali bagi orang-orang yang telah diberi petunjuk oleh Allah..” kita telah mengetahui dari pembahasan borobudur AL-Qur’an diatas bahwa ada seorang dari ahli kitab yg bisa memindahkan ARSY borobudur yg “sangat berat” itu dengan kecepatan cahaya, yg beliau ini pasti kedudukannya dekat dengan Allah SWT sehingga mendapat petunjuk dari Allah SWT untuk memindahkan ARSY borobudur itu,
,di hadits no 8 ternyata kerajaan rasulullah SAW berada di negeri kita ini, di hadits no11 menyatakan bahwa ternyata damaskus adalah ibu kota Syam, mungkin yg dimaksud adalah “Jakarta”, ketahuilah bahwa damaskus yg berada di luar negeri sana bukanlah damaskus yg sebenarnya termasuk juga daerah “Ghuthah”, karena damaskus di luar negeri sana baru di resmikan namanya pada saat runtuhnya khilafah, itu dilakukan agar khilafah tidak bangkit kembali oleh para zionis, lihat kota damaskus “jakarta” banyak di kota ini elemen2 masyarakat muslim yg terdiri dari ormas2 atau kelompok2 islam..
(catatan: coba bandingkan hadits tentang keutamaan negeri syam diatas dengan keutamaan madinah, karena admin mempunyai firasat bahwa negeri syam dan madinah saling berhubungan 1 sama lain melalui fakta2 di dalam hadits2nya, dan sepertinya negeri2 akhir zaman dan madinah yg ada di timur tengah yg selama ini kita ketahui itu telah di manipulasi oleh kekuasaan bangsa arab yg bekerja sama dengan kaum zionis eropa pada saat runtuhnya khilafah dahulu, ada kemungkinan ini disebabkan para zionis tidak mau khilafah bangkit kembali, dan dikarenakan bangsa arab dahulu juga menyatakan bahwa khalifah utsmani di turki itu telah durhaka atas penguasaan negeri2 arab dengan pihak kerajaan arab saudi, maka dari itu pihak kerajaan arab saudi berkonspirasi dengan kaum zionis untuk memanipulasi daerah2 arab sehingga terpecah menjadi beberapa negara, yg kemudian negara2 yg telah terpecah ini sebagiannya dinamai seperti negeri2 akhir zaman juga beserta kota2nya, yg sebenarnya negeri2 akhir zaman berada di Indonesia dan juga termasuk kota madinahnya, serta mereka juga merubah semua tafsir AL-Qur’an dan hadits tentang negeri akhir zaman, semisal negeri saba dalam tafsir arab saudi adalah negeri yaman di timur tengah yg sebenarnya adalah nama wilayah di pulau jawa) wallahu’alam..
Doa Rasulullah untuk negeri Syam
Ibnu Umar berkata, Rasulullah SAW bersabda, “Ya Allah, berkahilah kami dalam negeri Syam dan negeri Yaman.” Sebagian sahabat berkata, “Dan negeri Najd (dalam riwayat lain: Iraq)?” Beliau berkata, “Ya Allah, berkahilah kami dalam negeri Syam dan negeri Yaman.” Sebagian sahabat berkata, “Dan negeri Najd?” Beliau menjawab, “Di sana terdapat gempa, fitnah dan keluarnya tanduk syaitan.” (HR. Bukhari no. 990)
Wallahu’alam bishawab..
0 komentar:
Posting Komentar