Sekilas Al Hikmah
Al Hikmah yang berpusat di Cisoka, Tangerang adalah salah satu perguruan tenaga dalam tertua di Indonesia, dan punya anggota di seluruh Indonesia bahkan sampai manca negara. Didirikan oleh Abah Syaki murid dari Abah Toha dan Haji Amilin.
Berbeda dengan tenaga dalam lain yang umumnya hanya menggunakan kedutan perut, Al Hikmah juga mengajarkan kekuatan tangan.
Sesuai nama dan sumber keilmuannya, Al Hikmah di peruntukkan khusus muslim. Bahkan jika yang ingin berguru seorang wanita, harus di sertai muhrim nya saat pengisian, untuk menghindari fitnah.
Di Al Hikmah, guru di sebut perawat. Karena memang tugasnya merawat muridnya supaya tetap di jalur yang benar sesuai syariat. Pengisian di sebut gores. Sehingga tingkat di Al Hikmah di sebut gores satu dan gores dua. Tingkat selanjutnya di sebut perawat.
Informasi sejarah Al Hikmah berikut didapat dari kaskus, http://perguruan-al-hikmah.blogspot.com dan http://sinlamba.wordpress.com
Sejarah Al Hikmah
Di awali dengan pak Toha (15 Agustus 1989 -8 Desember 1957) yang semenjak kecil yang selalu bercita cita untuk mempunyai ilmu yang sangat dia idam idamkan ( ilmu yang mempunyai karakteristik seperti alhikmah yang nanti akan di jelaskan)..
Kemudian pak Toha muda pergi belajar salah satu pesantren di daerah Banten dan belajar di sana selama 7 tahun.. namun selama tujuh tahun di sana dia hanya mendapat kan ilmu Qiro’at, Fiqih dan silat CIpecut.
Biaya yang dia keluarkan sudah banyak namun ilmu yang dia idam idamkan belum juga dia miliki… akhirnya pak Toha pulang ke rumahnya di jakarta…
Ketika dalam perjalanan pulang menggunakan kereta api.. beliau terus melamun memikirkan biaya yang telah habis namun ilmu yang dia idam idamkan belum juga di dapatkan…
Ketika sedang terbuai dalam lamunanya datanglah 3 orang jawara menghampiri.. dan salah satu mereka langsung berkata : “ada ilmu yang hanya membaca dua kalimat syahadat, tetapi bila di tunjuk ke orang yang berniat jahat, maka orang itu langsung terpental”
Pak Toha kaget karena itu lah salah satu ciri ilmu yang dia idam idamkan..
kemudian dia bertanya ” ilmu apa ? dan dimana saya bisa mempelajarinya?”
tanpa banyak bicara salah seorang dari ketiga jawara itu menulis satu alamat pesantren di bungkus rokok.
Pada saat membaca alamat tsb. kemudian pak toha menoleh ke 3 orang jawara tsb.. mereka sudah tidak ada, bahkan di cari di seluruh gerbong kereta tetap tidak ada…
Sesampai nya di rumah.. bapak dari pak toha sedih karena cita cita anaknya belum tercapai.. namun pak toha menceritakan kejadian di kereta yang kemudian membangkitkan semangat bapak nya lagi…
kemudian orang tua pak toha menjual kuda dan delmanya sehingga beliau beralih profesi yang tadinya tukang delman menjadi tukang daun dan tali…. demi tercapainya keinginan anaknya
Alkisah pak Toha kemudian berangkat ke pesantren yang di tuliskan oleh salah satu jawara di kereta..
Di perjalanan pak toha melewati sawah yang sangat luas dan beliau sempat tidur beralaskan jerami di sawah tersebut karena kelelahan..
Sesampainya di pesantren yang di tuju.. pak toha langsung bertemu dengan kiyai di pesantren tersebut.. selesai menjawab salam dari pak toha kyai tersebut langsung bertanya ” mau kemana kamu Toha?” pak toha kaget karena kyai tersebut sudah mengetahui namanya sebelum dia menyebutkan nama.. kemudian pak toha menjawab ” saya hanya ingin mencari ilmu kyai”
Kemudian kyai tersebut berkata ” karena ilmu qiroat dan fiqih kamu sudah cukup, maka kamu tidak perlu lagi belajar seperti santri yang lain.. kamu hanya cukup mengisi bak air wudhu di masjid”
3 tahun kurang sepuluh hari lamanya pak toha hanya menjadi seorang pengisi
bak tempat berwudu santri yang jumlahnya kurang lebih 300 orang..
Pak toha yang selama 3 tahun itu tinggal di masjid tidak pernah sekalipun melihat kyai sholat di masjid, baik sholat 5 waktu atau pun shalat jumat..
beliau hanya bertemu dengan kyai hanya pada waktu selepas duha… yang mengajaknya mengurus kebun kebun.
karena selama 3 tahun pak toha merasa tidak belajar apa apa.. kemudian pada suatu hari pada waktu subuh pak toha mendatangi kyai sambil membawa al-Quran dengan maksud hendak belajar lagi mengaji..
Namun keinginannya di tolak oleh kyai tsb.. dengan ucapan ” Toha ilmu qiroat kamu sudah cukup kamu pelajari dulu di banten”
kemudian pak toha hanya di suruh membeli daun kawung ( daun untuk tembakau) dan di suruh menunggu di masjid serta tidak boleh tidur sampai kyai datang…
Setelah membeli daun kawung pak toha menunggu kyai di masjid sampai jam 2 malam yang akhirnya kyai baru datang…
Karena melihat sampai pada saat itu pak toha belum juga tidur, kemudian kyai melihat kesungguhan dari pak toha… kemudian kyai duduk di depan pak toha…
Beliau meminta daun kawung yang tadi di beli pak toha, kemudian beliau mencabut satu helai dari daun kawung tersebut.. aneh nya di helai kawung tersebut sudah tertulis ayat alquran.. kemudan kyai menunjukan pada pak toha dan berkata ” ini bukan yang kamu cari toha?” pak toha menjawab ” bukan”
helai demi helai di cabut dan pak toha selalu menjawab bukan, hingga akhirnya hanya tersisa dua helai.. kyai bertanya : ” bagaimana jika yang kamu cari tidak ada di sini?” pak toha menjawab : ” saya ikhlas jika memang tidak ada.. tapi tolong lah beri saya petunjuk kyai”
Kyai tersenyum dan kemudian mencabut 2 helai kawung yang tersisa.. yang ternyata bertuliskan dua kalimat syahadat…
pak toha langsung sontak berbicara… ya itu yang saya cari kyai…
kemudian kyai membelah daun kaung tersebut.. sambil berkata : semua yang bergerak di perut adalah hak kamu dan yang bergerak di tangan adalah hak H.amilin… dan pada suatu saat nanti ada murid kamu yang menyatukanya…”
Sebegitu lamanya perjuangan pak toha untuk mendapatkan ilmu yang dia idam idamkan… bersyukur lah bagi para ikhwan yang telah mendapatkanya..
Kiai tersebut adalah H. Oddo bin Syekh Abdul Karim Banten. Syekh Abdul Karim adalah tokoh tarekat Qadiriyyah.
Kemudian pak Toha mendirikan perguruan SINLAMBA yang mempunyai 60 murid utama yang salah satunya adalah abah H.Syaki.
Abah H.Syaki bertemu dengan pak toha pada tahun 1935…
pada saat itu beliau melihat pak Toha sedang melatih murid muridnya..
Kemudian abah penasaran dan mencobanya.. ketika beliau mencoba beliau langsung terpental.. kemudian dari situlah abah menjadi murid pak Toha. Dari pak Toha, abah mendapat 6 amalan yang kelak menjadi tingkat 1 dari ilmu Al Hikmah dengan kekuatan kedutan pada perut.
Setelah lama balajar tahun 1952 setelah H.Ramli lahir abah pun di syahkan menjadi pembina yang kemudian beliau menjadi orang yang terpilih oleh pak toha untuk menyatukan ilmu pak toha dengan H.Amilin. Setelah pelajaran dirasa cukup, Abah Toha kemudian memerintahkannya untuk melanjutkan pelajaran kepada Abah H. `Amilin yang berdomisili di Dayeuh Kolot Bandung.
Abah segera berangkat ke Bandung.. dan perjumpaan terjadi di tengah sawah.. tatkala Abah kemudian bertemu dengan seorang petani yang berperawakan kecil lalu bertanya.. dimanakah rumahnya Abah H. Amilin.. lalu disambut dengan pertanyaan lagi, untuk apakah kamu mau kesana..lalu dijawab Abah, mau berguru sesuai amanat dari Abah Toha.. yang ada, Abah segera ditantang berkelahi oleh petani itu.. dan segera saja Abah melayani dengan mengeluarkan jurus silatnya.. dan terjadi lagi…hanya dengan sedikit gerakan mengibas.., abah langsung terjatuh dan tidak bisa bergerak..
Akhirnya petani itu tersenyum, dan kemudian menunjukkan arah rumahnya H.`Amilin. Lalu berangkatlah Abah Syaki dengan perasaan herannya.. mencari ke arah yang ditunjukkan.. dan sesampainya di rumah H.`Amilin.. betapa kagetnya Abah… ternyata…Abah H.`Amilin ialah.., petani yang ditemuinya tadi di lokasi sawah ..Beliau sudah ada di rumah itu dan mengenalkan dirinya ialah yang dicari
Demikianlah selanjutnya abah Syaki diceritakan kemudian menerima pelajaran Asmak sebanyak 28 amalan, yang terbagi kepada 4 bagian / tingkatan. Kelak amalan inilah yang menjadi materi tingkat 2 di ajaran Al Hikmah dengan kekuatan pada tangan.
Belakangan Abah Syaki memutuskan berpisah dari Sin Lam Ba karena dari 60 orang rekannya kebanyakan melatih orang non muslim. Abah H. Syaki berpikir dan berprinsip tidak mau sama-sama diakhirat nanti bersama orang-orang diluar Islam. Abah H. Syaki memisahkan diri dari SINLAMBA karena singkatan SINLAMBA (saudara lahir batin) artinya bersatu dari dunia sampai akhirat, umpamanya ke neraka ke nerakalah semua, kalau ke surga ke surgalah semuanya.
Awalnya abah Syaki memakai nama KSBPI, lalu setelah istikharoh diberi nama Al Hikmah.
www.supranaturalnusantara.com merupakan yang melayani masyarakat dalam bidang Layanan Spiritual.
BalasHapus